Hembusan angin malam di ruang terbuka memang selalu membuat bulu kuduk Rose bergelidik kedinginan, namun sekarang dirinya tak kedinginan lagi karena Taeyong memberikan dua jaketnya kepada Rose.
Rasa dingin yang tadi merasukinya sekarang perlahan lahan mulai menghilang. Rose terdiam, matanya menatap sungai yang begitu indah di malam hari.
Rose melihat pantulan langit dari sungai lalu menatap ke atas, melihat langit yang dipenuni jutaan bintang bintang yang sangat terang benderang.
Rose merasa saat ini kehidupannya menjadi lebih tenang dan damai. Tak ada lagi keributan, tak ada lagi kata lelah, dan tak ada wajah kusam di wajahnya.
"Malam ini bintangnya terang banget ya,"Rose mengangguk.
"Lihat Yong itu terang banget bintangnya,"Rose menunjuk salah satu dari jutaan bintang.
Taeyong mengambil jari Rose lalu Taeyong tangkup jari jari itu sambil meniupkan udara hangat dari tubuhnya.
Rose yang awalnya tersenyum, kini mengangkat alisnya satu. Rose bingung saat perlakukan seperti itu, tubuhnya hanya bisa merespon dengan mematung.
Taeyong yang awalnya menunduk, kini menatap mata Rose yang sedang memandangnya dengan tatapan kosong yang penuh pertanyaan di benaknya, lama memandang akhirnya Taeyong mulai angkat bicara.
"Maaf ya gue ikut campur urasan lo, gue cuman mau hati lo sedikit membaik...."
"Gue sih berharap lo bisa sama kayak kehidupan bintang, yang selalu bersinar dimalam hari meskipun hujan turun dengan deras....."
"Gue mau lo selalu tersenyum setiap detiknya. Jangan pernah jadikan kehidupan yang lo lewati itu jadi halangan hidup lo untuk selalu tetap berjuang..."Rose termenung, menyimak apa yang baru saja Taeyong katakan.
"Lo Jangan pernah sekali kali merasa kalau di dunia ini lo itu orang paling dibenci tuhan. Asal lo tahu kalau tuhan itu sayang banget sama lo, tapi dia tunjukkin dengan caranya tersendiri..."
"Jadi, gue mohon sama lo, lo jangan pernah anggap semuanya terasa berat . Ingat lo itu punya orang orang yang selalu siap mendukung lo kapan aja, yang selalu mendorong lo dari belakang agar lo tetap berjalan maju ke depan....."
Rose mengedipkan kedua matanya, kini senyuman manis Taeyong bisa Rose lihat secaea langsung, senyuman tulus dan tatapan mata yang memberinya sebuah harapan besar.
"Gue emang gak tahu semua tentang kehidupan lo, tapi gue tahu semua itu dari sikap lo yang selalu menyendiri, tatapan lo yang selalu sendu, dan gue jarang banget ngeliat senyum lo,"
Rose menunduk, apa yang dikatakan Taeyong semuanya adalah benar. Rose tidak pernah menikmati hidupnya dengan baik, karena Rose selalu berfikir kalau tuhan sangat benci padanya, maka dari itu Rose selalu mengartikan kehidupan adalah suatu beban terberat di hatinya.
Buliran bening jatuh dipipi mulus Rose, dia menangis karena terharu, sudah lama sekali dia tidak mendapatkan perhatian seperti ini dari orang lain.
Jujur, Rose sangat suka diperhatikan seperti ini, seingatnya terakhir kali dia diperlakukan seperti ini saat Rose berusia 6 tahun.
Rasa sesak di hati Rose sudah tak bisa lagi ditahan, saat ini Rose butuh seseorang untuk menjadi sandaran dan, Taeyong, dialah yang akan menjadi sandarannya malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
EveryLasting | Taeyong
Romance[Masih dalam tahap Revisi] "Rose izinin gue buat mewujudkan impian gue. Gue mohon Rose." Rose menutup matanya, "Yong." "Gue mohon Rose. Maaf kalau gue egois, tapi gue gak bisa tahan lagi sama hati gue." Aku, Rose tak pernah berharap akan mencintai s...