Angin malam berhasil membuat gorden berlarian tanpa arah, angin masuk begitu saja tanpa izin ke kamar seorang gadis cantik. Gadis yang sedaritadi tak beranjak dari kursinya.
Gadis itu sesekali tersenyum saat bibirnya mengikuti alunan musik diponselnya sambil tetap fokus menulis satu persatu rumus yang baru saja dipelajari.
Tes..
Percikan darah sangat terlihat di bukunya. Rose terkejut dan tanpa sadar tangannya mengusap pangkal hidungnya yang sudah dipenuhi darah segar. Buru buru gadis itu beranjak dan berjalan mendekat ke kamar mandi untuk membersihkan darah itu.
Ketika darah dihidungnya tak mengalir lagi, Rose mengambil beberapa tissue dan menyumpalkannya kedua lobang hidungnya, agar darah itu tidak kembali keluar.
Rose kembali duduk di meja belajarnya. Tiba tiba saja suara nyaring sangat terdengar jelas ditelinganya, ditambah lagi dengan rasa pusing yang luar biasa dikepalanya.
Karena tidak kuat untuk melanjutkan belajarnya gadis itu lebih memilih untuk berbaring di kasur. Rose menutup pintu balkon serta gorden lalu melangkahkan kaki berjalan menuju kasur.
Direbahkannya tubuh kecil miliknya. Mata Rose menatap langit kamarnya yang berwarna putih tulang. Rose terdiam, sudah beberapa hari ini Rose merasa ada sesuatu aneh ditubuhnya.
Mulai dari pusing yang luar biasa, suara nyaring yang membuat telinganya seketika tidak berfungsi, dan yang terakhir gadis itu sering mengeluarkan darah segar dari hidungnya.
Rose tidak tahu apa yang terjadi dengan tubuhnya. Rose sudah berniat untuk konsul kedokter. Namun, selalu saja ada halangan. Rose berniat kalau besok dia harus pergi ke rumah sakit untuk mengecheck keadaannya.
Sebelum gadis itu pergi ke dunia mimpi. Rose selalu berdoa setiap malamnya, dia berdoa semoga besok adalah hari bahagia untuknya. Setelaah itu mata bulatnya terpejam diiringi suara dengkuran halus terdengar dari gadis malang itu.
..........
Sinar matahari mampu membuat sang empu bangun dari tidur lelapnya. Taeyong mengusap ujung mata serta mulutnya yang dipenuhi kotoran alami.
Sayup sayup dia melihat seorang wanita yang sedang duduk di sampingnya, Taeyong menaikkan alisnya penasaran dengan wanita itu.
"Pagi sayang ayo sarapan dulu. Mamah udah bawain makanan kesukaan kamu,"tubuh pria itu terlonjak kaget saat mendengar ucapan wanita itu.
Taeyong bukanlah pria alay, tetapi dia hanya terkejut dengan kehadiran wanita itu disini. Karena setahu Taeyong, biasanya dijam segini kedua orang tuanya sudah pergi bekerja.
"Mamah gak kerja?,"tanya Taeyong.
Perempuan itu tersenyum hingga menunjukkan lesung pipitnya, "Mamah mau belajar berubah untuk jadi ibu yang baik. Mamah sama papah meluangkan waktu bersama. Kita berdua memutuskan untuk pergi ke tempat hiburan bersama,"mata Taeyong melebar.
"Serius?,"perempuan itu mengangguk lalu tersenyum.
"Yesss,"ucap Taeyong bahagia.
"Kamu makan ya sarapannya habis itu siap siap, mamah tunggu di luar,"Taeyong mengangguk. Setelah perempuan itu keluar Taeyong bersorak ria mendengar kabar yang sangat bahagia.
Taeyong memakan dua sandwichnya dengan wajah yang penuh bahagia. Pria itu menatap gorden yang langsung menampilkan pemandangan indah di luar sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
EveryLasting | Taeyong
Romance[Masih dalam tahap Revisi] "Rose izinin gue buat mewujudkan impian gue. Gue mohon Rose." Rose menutup matanya, "Yong." "Gue mohon Rose. Maaf kalau gue egois, tapi gue gak bisa tahan lagi sama hati gue." Aku, Rose tak pernah berharap akan mencintai s...