Part 16

294 37 4
                                        

Tepat hari ini, Taeyong kembali lagi menjadi seorang bayi. Bayi yang kehidupannya selalu dipenuhi kasih sayang dari ibu dan ayahnya.

Mata coklat Taeyong memperhatikan Carla, sang adik. Pria itu melihat aura kebahagiaan yang sudah belasan tahun terpendam.

Matanya juga melihat mamahnya yang sedang tertawa bahagia kala melakukan hal lucu untuk Carla.

Senyumanpun tak luntur pada bibir Taeyong. Taeyong bahagia, ketika melihat keluarga kecilnya tersenyum bahagia.

Matahari mulai menenggelamkan dirinya. Seorang pria tengah terdiam sambil memperhatikan percikan sunset yang begitu indah.

Taeyong mengusap pipinya yang dipenuhi jejak air mata. Sangat sakit jika mengulang masa pedih yang sangat membekas dihatinya.

Rasa pedih saat sang mamah yang tak peduli dengan dirinya. Masa kelam dimana sang papah membentak Taeyong saat melakukan kesalahan.

Taeyong menundukkan kepalanya, mengepal erat jari jari tangannya. Apakah takdir mulai mempersatukkan mereka lagi?.
Jika 'ya' kenapa saat ini dirinya malah bersedih?.

Angin laut menyapa indra peraba, rambut berterbangan entah kemana. Taeyong memegang dadanya yang begitu sakit.

Taeyong tak sanggup melihat kembali wajah wanita itu menangis karena dirinya. Taeyong juga tak sanggup melihat wajah pria itu marah saat melihat tingkah nakalnya.

Taeyong menyesal. Menyesal, karena sifatnya yang membuat hati kecil mereka terluka. Taeyong mendongakkan kepala, menatap langit yang perlahan berubah menjadi ungu.

Mata sayu menggambarkan hatinya yang tidak baik baik saja. Dalam hati kecil Taeyong dia sudah berjanji. Taeyong berjanji untuk merubah sifat buruknya menjadi lebih baik, semoga saja.

Pelukan hangat dari seorang wanita mampu memberhentikan lamunanya. Taeyong menoleh ke belakang, dia mendapati mamahnya yang sedang bersandar pada bahunya.

"Mamah ngapain disini? Nanti masuk angin,"ucap Taeyong dengan lirih.

Sang wanita itu, semakin mempererat peluknya sambil memejamkan mata. "Maafin mamah," seketika tubuh Taeyong kaku.

"Maaf kalau selama ini mamah sama papah selalu nyakitin kamu. Kami, selalu gak peduli sama kamu dan Carla mamah minta ma..."ucapan wanita itu terpotong saat Taeyong memeluknya dengan erat.

"Semuanya bukan salah mamah. Taeyong. Taeyong penyebab kekacauan semuanya, jadi harusnya Taeyong yang minta maaf bukan mamah,"sang wanita tersenyum. Mengusap pelan kepala anaknya, rasanya sudah lama dia tidak melakukan hal ini untuknya.

"Semua salah kita. Wajar mausia punya kesalahan, karena tuhan menciptakan kita banyak kekurangan. Sekarang, mamah mau pria ini jadi anak yang baik,"Taeyong mengangguk sambil tersenyum lebar.

Dari hal ini, Wanita itu belajar akan dirinya yang banyak kekurangan. Anaknyalah yang mengajarkan apa itu kata 'kelam' untuknya.

Wanita itu sangat beruntung telah melahirkan seorang pria yang gagah dan tampan. Seorang pria yang akan selalu mencintai dirinya hingga tua nanti.

Dua orang sedang tersenyum haru. Melihat antara ibu dan anak berpelukan rasanya begitu sangat bahagia.

"Papah janji akan menjadi papah yang baik buat keluarga kita,"Carla menoleh, melihat papahnya yang sedang tersenyum lebar.

"Carla juga janji akan jadi adik yang baik,"seketika pria itu memeluk putrinya dengan erat.

Mungkin sekarang keluarga kecil itu sudah menjadi bahagia. Suasana hening saat makan akan berubah menjadi bahagia saat mereka tertawa bersama.

EveryLasting | TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang