CAPTIVE | JAEMINJU ✔️

00'

minju nyesel harus pulang semalem ini, karena kerjaan dia belum kelar dan milih kerja sendirian dikelas. harusnya dia ikut pacarnya pulang, bukannya nolak.

dia nyesel nyuruh pacarnya pulang.

sekarang jam 10 malam, mau pesen grab rasanya takut banget, kalau jalan kaki juga agak jauh dari sini.

"ryujin bisa gak ya dichat.."

minju langsung senyum pas ryujin angkat teleponnya,

"hngh.. apaan sih ganggu lo.."

"ngapain?"

"tidur lah anjir, ngapain lu telepon jam segini?"

"gue bisa minta tolong?..."

"hngh bentar, apaan?"

"jemput gue di kam-"

"anjing! ngapain?! jemput dimana?!"

"makanya dengerin dulu ryujin!"

"maap - maap, dimana nie?"

"kampus.."

"belum pulang lo serius?! oke bentar gue pake jaket dulu tunggu aja depan gerbang-"

"gak, gue masuk gang aja supaya cepet, daripada lo muter lama nanti gue takut soalnya nunggu lama - lama."

"yaudah - yaudah, tunggu depan gang deket warung pak hwan aja ya? ini gue cari kunci motor, 10 menit lagi gue sampe."

"makasih ryujin! sorry ngerepot-"

tit.

"yah dimatiin.." gumam minju, dia pun akhirnya ke kanan dan berjalan pelan - pelan melalui trotoar dan masuk ke gang yang cukup gelap.

minju pun berjalan menyusuri gang, ah gak bisa dipungkiri minju takut sekarang, di gang yang sempit ini cuman ada 1 lampu kuning, dan itu ditengah - tengah.

sedangkan gang nya cukup panjang, mau nyalain senter hape takut sungkan sama yang tinggal disana, kesannya alay banget, jadi minju urungkan.

minju pun berhenti sejenak untuk membaca message dari pacarnya, kim minkyu. minju menghela nafas pelan, "aduh dia pasti nanyain udah pulang apa belum.. masa bohong?"

sssssshhhhhhh

minju mematung, dia menoleh ke kanan, ada gang buntu disebelah kanannya, tapi karena gelap minju gak bisa liat apapun, minju gak bawa kacamata lagi..

"tolong- akh!"

minju melotot, ada orang disana!

minju langsung berjalan pelan, dia pun menyalakan layar hapenya untuk menyalakan senter- tapi dia tidak jadi melakukan itu.

karena minju mikir juga, takutnya ada orang yang disakiti sama penculik, nanti minju batal nyerang penculiknya dong? akhirnya minju jalan pelan disana.

minju sudah mendekat, tapi dia hanya melihat seseorang berlutut disana, pandangannya masih gak jelas, tapi keliatan orang itu membelakanginya. minju bingung sendiri, lah masa dia lagi doa disini?

minju yakin tadi dia denger suara cewek teriak, tapi kenapa ini didepannya kek cowok? gak salah pendengaran kan?

orang itu menoleh kebelakang, minju masih diam, minju merasa pernah ngelihat orang ini, tapi dimana?

seseorang itu berdiri dihadapan minju, minju bisa liat wajahnya dengan jelas, dia laki - laki. lelaki itu tersenyum manis didepannya, minju masih diam.

"..... kak jaemin bukan?"

minju merasa ini kakak tingkatnya yang keluar dari kampus, menghilang dan gak ada kabar tiba - tiba beberapa bulan yang lalu. iya minju inget ini anaknya terkenal.

"iya, kamu betul. saya jaemin."

minju ngangguk pelan, "kak, kenapa disini? kenapa keluar dari kampus? kak jeno, kak haechan sama kak renjun nyari kakak loh-"

"biarin, saya gak peduli."

"lah kok..."

lelaki itu menghela nafas lalu tersenyum tipis, "kamu sendiri ngapain disini? udah malem loh, gak baik kalau kamu diculik tiba - tiba."

minju ngangguk, "iya kak ini mau pulang, temenku jemput di gang sana tuh." ucap minju sambil menunjuk keluar gang disana, jaemin ngangguk.

"kamu gak denger sesuatu kan tadi? kalau kamu gak denger bagus lah, kamu aman, gak ada yang nyakiti kamu." ucap jaemin sambil senyum, minju diam sebentar.

"denger kak, aku denger ada cewek teriak, kek minta tolong gitu, dari sini arahnya, tapi cuman ada kakak. kenapa kak?"

suasana hening.

"... kak?"

jaemin ketawa, "kamu tau, minju? kadang jadi orang yang gampang bersimpati dan gampang menolong orang itu gak enak loh.." ucap jaemin menjeda perkataannya sejenak.

"karena dia belum tentu bisa nolong dirinya sendiri."

"maksud- AH!"

sebelum minju benar - benar menutup mata, dia merasakan kepalanya sangat sakit- ah sial. kepalanya dipukul balok kayu. entah oleh siapa.