12'

12.1K 1.5K 116
                                    


semakin kesini semakin aneh, yasudalaya.

-


hari berjalan seperti biasanya, sudah seminggu sejak kejadian berlangsung, mereka lebih baik dari sebelumnya.

tapi sifat minju tetap sama, dia lebih banyak diam.

jaemin berusaha seceria mungkin, menghabiskan banyak waktu untuk minju, tapi minju tetep sama, bahkan jaemin furstasi sekarang, dia harus apa?

"kamu yakin gak mau makan?"

minju menggeleng pelan sambil bermain candy crush dihape jaemin, dia menoleh ke sebelah, "belum laper," ucap minju lalu kembali terfokus pada ponsel yang dipegangnya.

suasana kembali hening, hanya ada suara di ponsel jaemin. minju sibuk bermain sekaligus mengumpat kesal, beda dengan jaemin yang tenang, menatap minju tanpa henti.

"ngapain liat - liat?" tanya minju tanpa melihat jaemin, ia masih terfokus bermain hape, jaemin ketawa kecil, "emang salah kalau liat kamu?"

"salah, ganggu orang main."

"hah? emang ganggu?"

minju ngangguk, "ganggu konsentrasi."

"oh? gitu, hm?" ujar jaemin yang sedetik kemudian dia langsung mendekatkan wajahnya pada minju, jarak mereka hanya 2 cm sekarang, minju reflek mundur.

"... kak!"

jaemin mundur dan reflek ketawa, minju berdecak kesal tapi masih fokus melanjutkan permainannya.

tapi pada akhirnya, minju bosan, dia merasa jenuh memainkan game yang sama, ia ingin ijin untuk download mainan lain, tapi jaemin lagi diluar ambil teh.

minju pun meletakkan hape milik jaemin dan memilih tiduran sambil melihat ke jendela kecil dikiri nya, minju tersenyum tipis.

coba aja gue gak ke gang buntu itu, pasti sekarang gue udah ada jam kelas pak daesung bareng ryujin, pasti setelah itu bakal nemuin minkyu buat makan bareng. pasti.

minju cuman tersenyum getir, gak mau nangis karena pasti jaemin bakal nanyain dan maksa, dan kejadian sebelumnya bakal keulang, minju gak boleh nangis sekarang.

ia melihat kearah lengannya yang bengkaknya sudah mulai memudar, tapi bahunya masih sakit ketika jaemin mencengkramnya begitu kuat.

minju sekarang gak banyak bicara, karena dia trauma, dia gak mau disakitin kek gitu lagi. orang - orang mungkin pikir dia alay, tapi bodoamat.

minju orang nya gampang banget trauma, apalagi dia gak biasa diginiin sama orang asing, dan orang yang dia kira baik sebenernya.

jaemin sebagai anak teknik 1 tahun diatas minju, terkenal banget akan kepintarannya, sifatnya yang baik bahkan otak nya. entah ya, jaemin kerasukan apa sampai milih masuk ke komunitas ini. disogok apa gimana minju gak ngerti.

gak peduli, minju mau tidur aja.

".. mau tidur?"

minju noleh melihat jaemin yang baru keluar dari kamar mandi, minju ngangguk pelan: ia berdiri dan keluar, "keluar dulu ya kak." pamit minju keluar.

enggak sih, dia gak berniat buat tidur karena dia gak ngantuk, tapi lebih tepatnya sekarang dia mau nenangin diri, berdiri di balkon buat suasana hidupnya lebih baik.

karena diluar dia bisa liat gedung - gedung, orang yang keluar dari mobil, keluar dari area gedung apartemen ini, banyak yang bisa dia lihat.

entah, minju merasa lebih tenang kalau bisa ngelihat orang lain, dia gak merasa sendiri aja, gak tau kenapa.

minju menghela nafas berat, untung gak ada pembanru yang ngelihatin minju begini, karena repot jelasinnya kalau kelihatan suram, jaemin nya nanya - nanya lagi.

"mau mati aja dah, tapi takut masuk neraka."

gumam minju pelan sambil mengeuk - ketukan pegangan balkon dengan pelan, dia memilih duduk di kursi santai balkon ini, sambil melihat kearah gedung - gedung berseberangan.

klek

minju menole pelan saat mendapati jaemin tersenyum tipis dan duduk disebelahnya, minju bingung, "ngapain?"

"ngapain apanya?"

"ngapain disini?"

"lah? emang gak boleh?"

"gapapa."

"katanya mau tidur, kok jadi disini?"

"gak jadi ngantuk."

"yaudah ke kamar ssya aja, saya bosen sendirian, temenin nonton netflix atau-"

"gak deh, makasih. mau dsini."

"aku mau nonton, minju."

"kalau mau nonton, silahkan. aku lagi gak mood nonton, nonton sendiri kan bisa? emang nonton berdua buat apa? toh gak ngomong - ngomong kan?"

tanya minju tenang, tapi aslinya mau nyolot.

minju terdiam saat menyadari perubahan perkataannya, nada nya emang tenang tapi kesannya nyolot, ah sialan. jaemin marah lagi keknya.

jaemin menghela nafas, "hm, maaf."

minju langsung panik, "eh astaga! gak! aku yang minta maaf tadi emosi, sorry. tadi lagi gak sadar."

suasana hening setelah minju bicara tadi, mau gak mau minju juga ikut diem. dia melihat langit - langit, sama kek jaemin sekarang.

"saya... saya tau kamu marah karena gak mau jelasin kemana kalau saya pergi keluar, saya lakuin itu supaya kamu gak takut sama saya."

minju noleh, "takut? emang kamu ngapain?"

"saya kerja,"

"kerja apa?"

"...."

"... kak?"

"...."

"kerja apa, kak jaemin?"

jaemin masih diam.

"kerja bunuh' in orang - orang dijalan? atau cari mangsa lagi? iya?" tanya minju, jaemin masih diam.

"kalau gak bisa jawab gapapa, tapi..."

"apa?"

"aku ikut."

"ikut? ikut apa?"

"ikut kerja, boleh kan?"

CAPTIVE | JAEMINJU ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang