05'

14.1K 1.6K 223
                                    



minju mematung, menatap semua orang yang sedang sibuk berbincang, ada yang sedang mabuk, ada yang sedang berciuman mesra dipojok bar.

"jadi kalian semua itu...."

minju sadar, iya, mereka semua pembunuh.

minju langsung lari meninggalkan younghoon yang sedang memanggilnya, kakinya terkilir sesaat karena ia memakai higheel.

minju langsung melempar higheel itu ke tong sampah, bodoamat dengan harga, nyawanya lebih penting sekarang!!!

minju menekan lift dengan cepat dan terburu - buru, tapi lift ini terlalu lamban, ah minju kesel. dia langsung melihat kearah pintu bertuliskan tangga darurat.

minju langsung lari masuk kedalam sana, dia tau kemungkinan bakal sampai kebawah akan lama, karena ia disini sekarang- di lantai 40.

tapi ia tidak peduli, setidaknya dia harus jauh - jauh dari gedung sana, lagian dia yakin kok kalau jaemin gak bakal bisa nemuin dia.

"dia aja gak tau gue pergi."

minju langsung berlari turun, ah masih lantai 37. minju langsung berlari dengan cepat, bersyukur higheel sudah ia lepas, minju gak perlu berjalan berhati - hati.

ya walau kakinya sakit karena terkilir.

namun lama kelamaan minju jadi capek, minju ngerasa lelah padahal ia masih berada di lantai 20, minju gak kuat rasanya. apalagi dia pakai rok yang cukup ketat, jadi susah buat dia bergerak dengan cepat.

"bentar lagi.. aduh..."

minju yang masih berada di lantai 18 duduk di tangga sebentar, cukup 1 menit saja- setelah itu minju bakal lanjut lari lagi. minju janji. dia cuman terlalu capek aja.

dia menunduk pelan sambil menetralkan detak jantung dan nafasnya, dia terlalu lelah menuruni tangga-

"udah berani kabur, hm?"

minju mematung, dia mendongak dan menoleh kebelakang dan melihat jaemin yang sedang tersenyum padanya- minju menegang seketika.

"saya udah bilang jangan kabur, membuang tenagamu. sampai kapanpun saya bisa nemuin kamu. KENAPA KAMU NGEBANTAH HAH?!"

brak!

jaemin meninju tembok dengan kencang, nafasnya memburu dan langsung mengangkat kerah minju, minju reflek memegang lengan jaemin untuk melepaskan pegangan pada kerah kemejanya.

tapi jaemin sekarang emosi.

jaemin langsung membuka pintu darurat dan membawa minju ke lift, sialan minju semakin takut saat jaemin masih setia memegang kerah minju.

pintu lift terbuka, jaemin langsung menarik paksa minju, "kak please kak.." ucap minju memohon, "kak-" ia langsung berhenti berbicara saat jaemin menatapnya tajam.

"diem, atau saya bakal nyakitin kamu."

minju langsung diam, pintu apartemen terbuka dan semua pembantu langsung menunduk, jaemin menarik minju secara kasar dan memasukkannya kedalam ruangan sempit yang minju hindari.

minju ingin protes tapi ia takut oleh omongan jaemin tadi.

brak!

jaemin mendorong minju ke tembok, punggung minju sakit sekarang. jaemin keluar dan tak lama ia masuk lagi, ia mendorong kursi secara kasar dan menarik minju untuk berdiri.

"duduk!"

minju menunduk dan duduk dengan perlahan, minju tau- jaemin akan mengikatnya seperti hari pertama dulu. jaemin langsung jongkok sambil membelai pipi minju.

plak!

minju langsung menangis saat jaemin menamparnya dengan keras, jaemin justru tersenyum melihatnya, lelaki itu menampar pipi kiri minju lebih kasar lagi.

"apa susahnya sih tinggal nurut saya? saya udah bilang kan gak usah kepikiran buat kabur! KAMU GAK BAKAL BISA PERGI DARI SAYA!"

minju menangis semakin kencang, lelaki itu mendekatkan dirinya pada minju dan mengusap air mata minju, "ayo nangis lebih kencang lagi, aku gak suka liat kamu senang."
























kurang serem yha :(

CAPTIVE | JAEMINJU ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang