END

13.7K 1.3K 429
                                    



"non gapapa?!"

minju tersentak ketika dia melihat beberapa pembantu baru keluar dari kamar dengan panik, minju langsung duduk di tangga dengan tenang.

dia menggeleng pelan dan menarik 2 pembantu itu dengan cepat ke dapur, yang lainnya menyusul.

"jelasin ke saya, maksudnya apa?"

"k-kenapa non?"

"jaemin... jaemin itu! dia gitu sama mayat?... am i wrong? saya lihat gadis itu meninggal, udah mati! tapi jaemin.. maksudnya apa?!"

semua pembantu terdiam mereka menyenggol satu sama lain, minju terduduk lemas, salah satu pembantu mengambilkan air dan segera mengelus pundak minju.

"... iya, jaemin emang gitu."

minju diam, menoleh kearah pembantu tersebut.

minju berdiri, "d-dia n-necrophillia?"

pembantu tersebut terdiam sesaat dan tak lama ia mengangguk, "saya pikir kamu kurang tau soal begini. iya, dia emang sedikit terobsesi?..."

"....."

pembantu lain membuka mulut, "dia milih keluar dari perkuliahan karena ini juga, dia masuk kesini dan dia gak diperbolehkan keluar, harus merelakan pendidikannya." ucap pembantu tersebut.

"tapi itu gak buat dia bodoh, dia tetap belajar di kamar, tapi tidak semaksimal saat diperkuliahan, mereka juga punya waktu buat belajar, sama hwang hyunjin biasanya."

minju masih diam, tidak membuka mulut.

pembantu lain mulai mendekati minju, "s-saya tau kamu sudah mulai menghargai jaemin karena menurutmu dia berubah."

"tapi enggak kan ternyata?" ucap minju marah, "ya... saya kira dia udah berubah dan berusaha jadi lebih baik lagi, tapi enggak."

"dia berubah, berubah banyak malah." ucap pembantu lain yang awalnya berada di pojok, mulai menghampiri minju.

"saya gak bohong soal saya bilang ke kamu kemarin, kalau dia banyak senyum liatin kamu. dia emang mungkin suka kamu, tapi bukan berarti dia bisa hilangin kebiasaan nya, itu saja." ucap pembantu tersebut.

"kamu memang beda dan jelas istimewa buat dia, biasanya korban nya selalu dibunuh setelah 3 - 5 hari bareng dia, tapi kamu enggak, bahkan sudah lebih dari 2 bulan kan?"

"3,5 bulan," jawab minju singkat.

"kamu lebih istimewa dari lena, bahkan dia selalu masuk ke kamar dan mastiin kamu tidur, selalu betulin selimut kamu, dan jangan lupakan kalau dia selalu masak buat kamu sekarang." ucap pembantu yang lainnya.

"saya paling dekat dengan jaemin karena selalu dapet bagian membersihkan area kamarnya, dia cerita kalau dia pengen bisa gitar." cerita pembantu yang lain.

minju bingung, pembantu tersebut melanjutkan, "dia cerita saat kalian nonton film, kamu bilang kamu suka cowok yang bisa gitar. akhir - akhir ini dia belajar gitar kalau kamu lagi tidur." cerita wanita tersebut, minju kaget.

"dia bilang dia pengen bisa nyanyiin satu lagu buat kamu, tapi dia gak bisa, dan dia bilang bakal mencoba terus sampai nanti natal, dia mau nyanyi buat kamu." lanjut wanita itu sambil tersenyum tipis.

beneran, jaemin se-cheesy itu?

"mending sekarang kamu pura - pura gak tau, selama kamu gak meninggalkan jejak atau ngebuat celah apapun, kamu aman. karena dia emang menyembunyikan sakitnya ini dari kamu, dia takut kamu benci dia."

"t-tapi serius.. saya udah benci sama dia sekarang." ucap minju kesal bercampur kaget, pembantu tersebut hanya diam, "saya ngerti yang kamu rasain, tapi kamu gak bisa ngasih tau ke dia kalau kamu tau."

CAPTIVE | JAEMINJU ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang