15'

11.2K 1.3K 119
                                    



minju berjalan pelan mengikuti jaemin didepannya,

cetak!

minju reflek kaget saat melihat jaemin mengotak - atik pistolnya, minju langsung berjalan sejajar dengan jaemin, "... kak? pakai pistol?" bisik minju.

jelas minju harus berbisik - bisik sekarang, karena mereka sudah mulai memasuki gang, entahlah sedang apa. jaemin pun menoleh, "gak, nakut - nakutin aja." ucap jaemin pelan lalu berlari duluan.

jaemin menoleh sesaat, "kamu cuman awasin keadaan, ada orang atau gak, kalau ada singkirin dari aku, gak usah liat sini, ngerti?" ucap jaemin, minju ngangguk.

tapi minju agak penasaran emang ngelihat orang ngebunuh secara live itu gimana rasanya? penasaran.

minju pun berada dijarak 1 meter dari jaemin, ia tidak diperbolehkan jauh - jauh. jaemin sudah memberi pesan agar minju tidak berpikiran untuk kabur.

sebenernya minju sempat berpikir ingin lari, yang jelas saja, jaemin sudab memberinya lampu hijau, alias sudah memberi sedikit celah baginya untuk kabur.

tapi gang ini buntu, dan gang ini sangat jauh dari jalan raya, bahkan minju lupa arahnya kemana saja, jaemin benar - benar tepat memilih tempat untuk keuntungannya.

"awasin, minju. gak usah bengong." gumam jaemin karena mengerti minju yang sedang jongkok sambil menggambar sesuatu ditanah dengan kayu kecil. gabut.

"... iyaiya," ucap minju singkat langsung membersihkan tangannya dan melihat kekanan dan kekiri.

minju mundur perlahan tapi tidak membalikan badannya, jadi ia berjalan terbalik ( ngerti gak? ). jaemin menggandeng tangannya agar tidak terjatuh saat berjalan, jaemin sedang mencari korban di gang IX.

"minju, diem. aku udah nemu." ucap jaemin singkat langsung melepaskan genggamannya dan berjalan pelan, minju sedikit menoleh.

ah ada perempuan cantik sedang bermain ponsel, ia memakai dress ketat sambil melihat kearah sekeliling, meskipun lampunya remang - remang, gadis itu masih terlihat cantik.

minju bisa melihat bahwa jaemin sedang bertanya kearah perempuan itu, seperti menanyakan kemana arah gadis itu, karena jaemin akan membantunya.

ah alibinya.

tapi minju tidak bisa mengelak pesona jaemin, maksudnya ia masih muda dan wajahnya tidak terlihat seperti psikopaf ataupun pembunuh, terlihat seperti anak baik - baik.

gadis itu terlihat tersenyum dan mendekati jaemin sambil memegang lengan jaemin, eskpresi gadis itu terlihat ketakutan seolah - olah ia tersesat di gang yang gelap dan luas ini.

"cabe bener, jijik." gumam minju saat melihat gadis itu menarik - narik lengan jaemin. minju melotot saat melihat jaemin mengacak rambut gadis itu.

minju berniat ingin berlari kearah mereka, tapi ia langsung berhenti ketika melihat jaemin menarik gadis itu pelan dan membawanya ke gang pojok kanan.

minju berjalan sambil melihat situasi, merasa tidak ada orang akhirnya ia berlari sedikit, tidak ingin membuat keributan karena ia merasa banyak beberapa kaleng minuman disini, jadi ia harus pelan - pelan.

"aaaahh!"

"...... akh! tolong!"

"t-t-tolong! hmph!"

minju kaget bukan main saat melihat jaemin sedang mencekik gadis itu sambil mengikat mulutnya dengan dasi merah yang jaemin bawa.

"diem.." ucap jaemin pelan lalu ia membelai rambut gadis itu dan menjambaknya kencang, gadis itu terlihat kesakitan tapi tidak bisa mengatakan apapun.

minju panik saat melihat gadis itu menatapnya meminta pertolongan, minju tidak tega, "kak! gak usah digituin, k-kasihan..." ucap minju sambil berjongkok melihat jaemin yang tak jauh darinya.

tapi justru jaemin malah semakin ekstrim, ia mulai menyayat asal lengan gadis itu, gadis itu terlihat ingin berteriak tapi tenaganya seolah habis.

jaemin justru tersenyum, ia mulai menyayat wajah gadis itu, "cantik, tapi bodoh." ucap jaemin singkat lanjut menyayat lengan gadis yang berkulit putih pucat ini.

"udah kak... jangan disakitin gitu..." lirih minju mencengkram lengan jaemin, ia tau ia aneh karena mengatakan hal itu kepada seorang pembunuh, jelas jaemin akan tetap melanjutkan kegiatannya.

tapi justru jaemin berhenti menyakiti perempuan itu, ia pun langsung memasukan pisau lipatnya dan melemparkan sepatu gadis itu kearah minju, "bawa." ucap jaemin singkat.

minju terdiam dan lanjut membawa sepatu gadis itu, ia masih diam dan membuat jaemin mendorong pelan kepala minju, "gak saatnya bengong, bantu." ucap jaemin menyodorkan tas gadis itu.

minju mengambil tas itu, dan ia reflek melotot saat mendapati jaemin menggendong gadis itu ala bridal style, gadis itu terlihat meronta - ronta dan memukul kepala jaemin kencang.

jaemin marah dan langsung menjatuhkan gadis itu begitu saja, minju melotot. jaemin langsung mengambil balok kayu dan memukul kepala gadis itu hingga sedikit berdarah.

yang mengejutkan, jaemin langsung menusuk gadis itu tepat dijantungnya, minju menutup mulutnya. darah mengalir segar pada gadis itu, mata gadis itu masih terbuka walau ia tidak menggerakan badan sedikitpun.

jaemin mengangkat badan mungil gadis yang barusan ia habisi, ia gendong lagi. minju hanya mengikuti jaemin dibelakang tanpa mengatakan apapun.

"awasi,"

minju menoleh kearah belakang, tidak ada siapapun. mereka pun berjalan dalam diam, dan tak butuh waktu lama mereka tiba di mobil.

"ceweknya gimana?"

"ya udah mati, mau diapain?" ucap jaemin kesal lalu mengambil kunci mobil.

jelas tidak ada yang melihat, karena mobilnya dimasukan kedalam gang. dan lagian juga jaemin meminta tolong pada teman akrabnya, hwang hyunjin untuk membantunya mengawasi jalan raya agar tidak ada masuk ke gang.

"bukain bagasinya," suruh jaemin, minju mengangguk pelan dan membuka bagasinya. tapi yang mengejutkan justru jaemin memasukan gadis itu ke bagasi, minju menutup mulutnya.

"kakak gila ya?!" ucap minju kaget, jaemin menarik paksa minju masuk ke mobil, "diem, atau saya lakuin hal yang sama ke kamu." ucap jaemin lalu menutup pintu.

ia menoleh kearah jaemin yang santai mengatur kaca spion, minju masih menganga, "kak...." panggil minju, jaemin mengatur rambutnya dan menoleh.

"kenapa?"

"b-bau...."

sedetik kemudian, minju pingsan.

CAPTIVE | JAEMINJU ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang