6.investment in shares

1K 73 27
                                    

Aku terus menerus melirik jam tangan. Aku takut bahwa aku akan terlambat dan membuat orang itu menunggu lama. Sekarang aku berada didalam mobil. Sedang menuju ke cafe yang sudah disepakati kemarin. Didalam mobil juga ada Namjoon. Mungkin Namjoon tahu kecemasan ku karena melihat gerak-gerik ku. Bagaimana tidak? Sekarang sangat macet. Entah macet karena lampu merah atau penyebab lainnya. Dan aku. tidak bisa diam saja kali ini. Yak! Aku sudah tidak peduli lagi sekarang. Jadi aku membuka pintu mobil dan mulai berlari ke trotoar untuk menyusuri jalan tersebut. Jaraknya masih lumayan jauh untuk ke Cafe. Namjoon sempat terkejut melihatku. Jadi ia juga turun dari mobil mengikuti ku yang berlari diikuti beberapa Bodyguard juga dibelakangnya. Aku sudah tidak peduli lagi bagaimana penampilan ku sekarang. Yang aku pikirkan hanyalah sampai dengan tepat waktu.

"Nyonya Kim." aish, aku tidak memperdulikan panggilan Namjoon. Aku masih terus berlari. Dan lihatlah perjuangan ku sekarang. Aku sudah sampai didepan pintu Cafe. Tetapi aku tidak langsung masuk. Melainkan menunggu Namjoon yang baru sampai dengan napas terengah-engah yang disusul oleh beberapa bodyguard.

Penampilan ku saat ini sudah tidak bisa di deskripsikan lagi. Rambut pendek ku acak acakan dengan keringat diwajah dan jangan lupakan sepasang sepatu high heels hitam milik ku yang sempat aku lepas tadi di tengah jalan karena lari ku tidak bisa cepat akibat sepatu ini, jadi aku pegang ditangan kiri. Tas ku masih aku pegang ditangan kanan. Napas ku masih terengah-engah. Apakah aku terlihat kusam sekarang? Masa bodoh.

Setelahnya aku kembali memakai sepatu dan merapihkan rambut serta pakaian ku sebelum memasuki Cafe yang diikuti oleh Namjoon dan para Bodyguarddi belakang. Ah, aku tidak mengetahui orang yang akan bertemu dengan ku. Bodoh sekali. Yang aku tahu hanyalah, Cafe ini yang digunakan sebagai pertemuannya. Itupun Kakek yang memberitahu. Lantas aku membalikkan badan menghadap Namjoon yang terkejut karena hampir saja tubuhnya menabrak ku karena tiba tiba aku berbalik.

"Orangnya yang mana?" bisik ku kepada Namjoon. Lalu Namjoon mulai mengedarkan pandangannya ke sekeliling Cafe guna mencari orang yang aku maksud. Ah, aku rasa Namjoon melihatnya.

"Itu." tunjuk Namjoon menggunakan dagunya. Ia membalas dengan berbisik juga. Aku langsung mengalihkan pandangan ku kearah yang Namjoon tunjuk. Baiklah, aku sudah melihatnya. Tetapi hanya punggungnya saja. Karena dia duduk dengan membelakangi ku. Lelaki dengan rambut hitam dan jas dengan warna yang sama dengan rambutnya. Aku mulai melangkahkan kaki dengan elegan. Lupakan saja perjuangan ku tadi. Tapi jangan lupakan keringat yang masih mengucur di dahi ku. Aku segera mengatur napas. Dan setelah sampai tepat dihadapan Pria yang ingin mengadakan kerjasama dengan ku ini, aku memberikan senyum manisnya.

Whoa, pria ini sangat tampan. Aku tidak berbohong. Memang pria yang duduk di hadapan ku sekarang sangat tampan.

Jimin POV

Aku sudah sampai di Cafe yang sudah dijanjikan tepat waktu. Tetapi aku belum melihat wanita yang sekarang menjadi pengganti Tuan Kim Hwan-Joon. Mungkin dia masih dalam perjalanan. Baiklah aku akan menunggunya. Tetapi tidak lama kemudian aku melihat sosok wanita yang sudah kutunggu kehadirannya. Dia datang dengan senyum manisnya sebelum akhirnya duduk dihadapanku. Dapat terlihat jelas napanya terengah-engah dan keningnya berkeringat. Sudah kubilang bukan. Jika dilihat langsung pasti lebih cantik dari yang kulihat dari foto. Dan itu benar. Dia bahkan sangat cantik dengan keringat yang mengalir di dahinya. Menambahkan kesan seksi. Astaga. Jimin apa yang kau pikirkan.

"Baiklah, bisa langsung aku tanda tangani kontraknya?" dapat kulihat ia sempat berbicara dengan lelaki yang berdiri dibelakangnya sebelum lelaki tersebut memberikan sebuah map kepadanya.

"Ini. Sebaiknya kamu baca terlebih dahulu." ucapnya sambil menyodorkan map tersebut beserta pulpen kehadapanku. Aku menerimanya dengan tersenyum manis dan mengangguk.

My Little Wife | Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang