10. Party

923 57 29
                                    

HALO.. AKU UPDATE NYA SEKARANG AJA YA,SOALNYA NNTI MALAM AKU TAKUT NGGA SEMPET UPDATE KARENA NNTI MALAM AKU MAU PERGI...

JDINYA UPDATE NYA SEKARANG AJA :) VOTE DAN KOMEN YA TEMEN TEMEN AKU..AKU SAYANG KALIANN..

HAPPY READING..



































"Tidak usah nangis lagi, tetap lah tersenyum. Aku tidak ingin melihat kamu menangis seperti ini. Kamu itu lelaki kuat, jika kamu menangis, berarti kamu lemah. Jika kamu lemah, bagaimana kamu ingin menjagaku?"

~~~~~

Setelah kejadian tiga hari yang lalu, memang cukup canggung antara aku dan Jimin. Tapi kami mencoba untuk tetap profesional. Tapi, setelah Jimin kembali dari toilet, dia segera menarik tanganku untuk keluar dari Cafe. Mengajakku pindah ke Cafe lain dan setelahnya mengunjungi tanah Perusahaan disekitar Sungai Han. Tidak, tidak, kalian jangan khawatir, celananya sudah kering sejak ia kembali dari toilet. Sebenarnya saat ia kembali dari toilet, aku ingin tertawa terbahak-bahak mengingat kejadian sebelumnya, aku yakin dia pasti sangat malu. Dan ya, sebelum kami berpisah untuk kembali ke Perusahaan masing-masing, ia memintaku untuk menemaninya ke acara pesta yang diadakan oleh Perusahaan terbesar di Korea hari ini, dan setahuku Perusahaan itu sepertinya bidang alat elektronik seperti ponsel salah satunya. Perusahaan itu berada di peringkat teratas yang merupakan Perusahaan terbesar di Korea, setelahnya Perusahaan Kakek, dan ketiga Perusahaan Park? Entah, aku tidak terlalu tahu.

Pestanya akan berlangsung nanti malam. Sebenarnya aku juga berpikir, kenapa Jimin mengajakku untuk ke pesta? Dia bilang karena dia tidak memiliki pasangan untuk ke pesta. Tapi kenapa harus aku yang menjadi pasangannya? Aku juga sudah mendapatkan undangan pestanya kemarin malam, jujur, aku ingin pergi kesana dengan Taehyung. Tapi ia bilang, ia tidak bisa datang karena sedang mengurus barang barangnya yang akan ia bawa besok untuk pergi ke United States. Ya, besok adalah hari keberangkatan Taehyung. Aku juga sudah bicara padanya bahwa aku ingin ikut mengantarkannya sampai bandara, dan dia menyetujui itu. Tidak terasa hari terus saja berlalu, besok Taehyung sudah ingin pergi saja. 

Dan sekarang aku sedang berada di kamar, aku sudah menelepon orang yang biasa merias wajahku ketika aku ingin pergi ke acara acara spesial. Aku sudah memilih gaun yang akan aku kenakan nanti malam. Berwarna hitam. Kurasa gaun itu tidak terlalu mewah tapi cukup elegan. Aku tidak terlalu suka dengan hal hal yang terlalu fancy.

Tidak perlu menunggu lama, orang yang baru saja kutelepon sudah sampai untuk merias wajahku. Kurasa memakan waktu setengah jam untuk merias, tapi sekarang aku sudah selesai, mulai dari wajah hingga ke kaki. Setengah jam itu tidak lama, bukan? Biasanya, wanita wanita lain, jika ingin menghadiri acara spesial seperti ini, tiga puluh menit termakan hanya untuk merias wajah. Tapi, aku? Aku sudah segalanya, dari ujung rambut hingga kaki. Sekarang aku tinggal menunggu Jimin untuk menjemputku. Memang sebelumnya, aku sudah memberikan alamat rumahku kepadanya. Jadi tidak mungkin ia kesasar.

Aku memutuskan untuk segera keluar rumah saat mendengar sebuah klakson, aku sudah menebak itu siapa. Jadi, aku segera masuk kedalam mobilnya. Ya Tuhan, aku tidak berbohong, saat ini dia sangat tampan, benar benar tampan. Aku tidak berbohong. Dia mengenakan jas dengan warna yang selaras dengan gaunku, dan juga arlojinya itu, menambah kesan charming. Aku menelan ludahku samar. Mencoba untuk kembali fokus pada jalanan dihadapanku. Meski sesekali aku tetap meliriknya dalam diam.

"Kenapa? Aku sangat mengagumkan?" Sial. Aku tertangkap basah olehnya. Bagaimana ia bisa tahu? Apa dia juga mengetahui saat aku melirik bagian bawahnya? Aish, memang, sejak tadi aku juga sempat melirik ke bagian bawah, kalian jangan salah sangka. Aku melihat pahanya, otot pahanya bisa sangat terlihat jelas olehku ketika ia sedang duduk dengan kaki melebar seperti sekarang karena celananya itu sedikit ketat. Ya, meski aku sempat meliriknya sekali. Hanya SEKALI. Tidak lebih.

My Little Wife | Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang