11. Story

822 48 23
                                    

"Sedang apa kamu? Kamu tidak cocok berada disini. Disungai ini mayoritas yang mengunjungi orang orang yang sedang jatuh cinta, kamu itu sedang patah hati. Jika kamu tidak ingin bertambah sakit lebih baik pulang saja.  Atau kamu ingin melompatkan diri? "

~~~~~

Sekarang aku berada di Sungai Han. Setelah mengantarkan Taehyung, aku memutuskan untuk segera ke Sungai Han. Hanya disini aku bisa melepaskan semua. Semuanya. Termasuk perasaan sesak yang aku rasakan pada saat ini. Di setiap sisi ku ada banyak sekali pasangan yang sedang mesra nya bercanda atau sekedar berbincang-bincang.

Aku iri pada mereka. Sungguh sangat iri. Aku memutuskan untuk pindah tempat menuju bangku yang berada di paling ujung. Setidaknya lebih baik walaupun masih ada satu pasangan di sisi kanan ku. Tidak di kedua sisi.

Aku menangis kembali mengingat Sungai Han. Tepatnya berada di sini. Di tempat aku duduk. Ada banyak sekali kenangan aku bersama Taehyung di tempat ini. Kami sangat sering ke sini untuk sekedar melihat pemandangan Sungai Han dan memakan jajanan yang di jual di pinggiran Sungai. Jika mengingat masa-masa itu justru akan membuat hatiku semakin sakit. Aku menutupi wajah ku dengan kedua tangan. Malu. Beruntung isakan ku tidak terlalu kencang, jika tidak, sudah pasti akan mengganggu pasangan lainnya yang sedang menikmati momen mereka.

Kenapa? Kenapa Taehyung pergi begitu cepat. Kenapa waktu terasa begitu cepat berlalu? Aku masih ingin Taehyung berada di sini. Disisiku. Di samping ku. Berada di dekat ku. Aku sudah berkali kali mengusap air mataku agar tidak keluar lagi. Tapi sepertinya mereka suka bermain-main, mungkin terjun bebas membasahi pipiku adalah hal menyenangkan untuk mereka. Dan berakhir dengan aku yang menangis lagi dan lagi.

Ingin sekali aku meluapkan seluruh perasaan ku dengan berteriak kencang, sekencang-kencangnya. Jika tidak, rasanya akan tetap sesak meskipun sebagian sudah terangkat karena menangis. Ingin berteriak pun aku masih tahu tempat. Tidak mungkin aku berteriak di sini, sedangkan sekitarku sangat banyak orang yang sedang berkencan.

Jika tidak berteriak, akan lebih baik jika menceritakan nya pada orang lain. Tapi aku tidak begitu yakin dengan pemikiran ku yang satu ini. Karena sebagian, orang-orang itu munafik. Ketika kita berbicara, mereka berjanji akan merahasiakan nya, tapi nyatanya rahasia tersebut akan berakhir menjadi rahasia umum. Sangat munafik, bukan?

Sungguh, aku ingin sekali bercerita pada teman teman wanita ku yang lain. Tapi, aku tidak begitu dekat dengan mereka. Setiap saat ketika di sekolah, aku hanya bermain dengan Taehyung. Aku tidak bermusuhan dengan mereka, jika bertemu di jalan, kami masih saling menyapa. Tapi ya, tidak begitu dekat.

Apakah Taehyung akan kembali? Apakah dia akan terus mengingatku? Apakah Taehyung akan menepati janjinya untuk selalu berkomunikasi dengan ku? Apakah dia akan istirahat dengan baik? Apakah, apakah, apakah yang sekarang terus menerus berada didalam kepala ku.

Jika seperti ini bisa bisa aku depresi karena Taehyung. Aku harus positif thingking, Taehyung pasti akan menepati semua ucapan nya kepadaku. Aku harus yakin Taehyung akan kembali.

Saat ini aku hanya melamun, menatap lurus melihat Sungai. Sesekali aku melihat sekitar yang mulai sepi, mungkin karena ini sudah hampir larut. Sedangkan aku, tidak ada niatan untuk pulang atau bahkan hanya untuk beranjak dari tempatku. Sudah berjam-jam aku berada disini.

Aku hanya suka melihat Sungai Han ketika malam hari. Dia akan mengeluarkan cahaya yang Indah. Seperti saat ini. Sangat cantik.

Aku melirik ke ponsel ku. Untuk memastikan apakah ada telepon atau pesan masuk. Tapi tidak ada sama sekali. Aku menunggu Taehyung memberi ku kabar apakah dia sudah sampai. Jika aku belum dapat memastikan bahwa Taehyung selamat sampai tujuan, hatiku tidak akan tenang. Aku harus memastikan terlebih dahulu.

My Little Wife | Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang