22. Third game? No!

1.1K 59 12
                                    

HALO.. MAAF YA AKU BARU UPDATE LAGI..MALAM MINGGU KEMARIN NGGA BISA UPDATE, JADI KUGANTI SAMA MALAM TAHUN BARU INI. SO...

HAPPY READING... 💜🌚🌚🌚 DIMOHON UNTUK MEMBACA DALAM KEADAAN TENANG, DAMAI, DAN NYAMAN :)

























Aku segera membereskan barang-barang ku karena pekerjaanku sudah selesai. Ini juga sudah sangat larut disebabkan oleh proposal yang belum aku urus sehingga aku harus menyelesaikannya hari ini juga. Taehyung sudah meneleponku berkali-kali menanyakan apa aku sudah ingin pulang atau belum. Dan sekarang aku yang harus meneleponnya dan mengatakan bahwa aku ingin pulang. Karena katanya, dia yang akan menjemputku.

"Kenapa larut sekali?" tanyanya menginterogasi. Sudah pernah kubilang bukan? Taehyung sangat tidak suka jika aku pulang sangat larut.

"Aku harus menyelesaikan proposalku, Tae." jawabku seadanya. Ah, tubuhku sangat lelah. Sampai-sampai tulangku juga remuk ingin patah. Aku meregangkan badanku hingga sesekali terdengar bunyi-bunyi tulang disekitar punggung. "Aku ingin tidur. Kalau sudah sampai rumah, bangunkan saja." ucapku kepada Taehyung. Tidak perlu menunggu balasannya, aku segera mengatur kursi agar sedikit mundur kebelakang dan aku bisa sedikit merebahkan tubuhku. Mencari posisi nyaman dan segera terlelap.

*****

Dering telepon membangunkanku. Aku memutuskan untuk menghiraukannya, tetapi sang penelepon tetap berusaha untuk menghubungiku berkali-kali. "Sial, mengganggu saja." racauku dengan mata yang masih sedikit tertutup dan beranjak dari tidurku menjadi duduk. Aku berusaha menjangkau ponselku yang tidak jauh dariku.

Ah, ternyata Jimin yang meneleponnya. Mwo?! Jimin? Aku sudah menghiraukan panggilan pertamanya tadi. Tanpa berpikir dua kali aku segera menjawab panggilannya. Aish, kenapa harus memanggil dengan video, sih? Sudah tahu aku sedang kucal seperti ini!

Tapi aku tetap memutuskan untuk menerima panggilannya. Setelahnya mulai terlihat wajah tampannya itu. Dia sudah sangat segar. Bahkan dilihat dari wajahnya saja, dia berpakaian sangat rapih.

"Hahaha, baru bangun?"

Itulah kalimat pertama yang keluar dari birainya saat melihat penampilanku. Aku hanya mengangguk mengiyakan.

"Kamu dimana?"

Eoh? Aku mengedarkan pandanganku melihat sekitar. Rupanya ini ditempat Eomma. Tapat dikamarku dulu. Aku lupa! Semalam Taehyung mengantarkanku kesini.

"Aku menginap di rumah Eomma, Oppa. Aku takut dirumah sendirian." lirihku dengan wajah cemberut. Jimin meresponnya dengan kekehan kecil.

"Hmm, kamu tahu?"

Tanyanya yang aku beri gelengan. Tapi aku sempat terfokus pada dehamannya itu. Kenapa setiap kali dia berdeham bisa terdengar sangat seksi meskipun dia hanya berdeham biasa.

"Aku akan pulang hari ini. Aku memutuskan untuk mempercepat jadwal pulangku menuju Korea."

Aku terkejut mendengarnya. Tapi, baru seminggu Jimin meninggalkanku. Proyek apa yang dibuatnya hanya dengan memakan waktu seminggu?

"Memang proyek mu sudah selesai?" tanyaku spontan.

"Belum."

My Little Wife | Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang