"Memang, sejak kamu hadir, aku selalu merasa bahwa hari-hari ku jadi lebih berwarna layaknya senja yang siap menyuguhkan berjuta-juta warna dilangit sana. Setiap kamu memeluk tubuhku, ada ledakan ajaib tersendiri yang berasal dari lubuk hatiku." -Jae Hwa.
*****
Setengah tahun lebih sudah terlewati olehku. Perumahan yang dibangun juga baru saja selesai. Dan Kakek sangat bangga terhadapku. Tapi, sejak setengah tahun lebih itu pula aku tidak berkontakan lagi dengan Taehyung. Aku benar-benar merindukannya. Segala cara sudah aku lakukan agar bisa menghubunginya atau bahkan mengetahui kabarnya.
Tapi nihil.
Semenjak itu pula aku menerka-nerka, apakah ini semua salahku karena aku tidak mengangkat teleponnya saat itu? Tapi tidak sepenuhnya salahku! Aku sudah berusaha untuk melepon nya balik tapi tidak ada tanda-tanda bahwa ia akan menjawabnya pada saat itu.
Aku sudah terlampau kesal padanya sehingga aku harus menghapus semua kontaknya. Sebenarnya, ada rasa menyesal telah menghapus semua kontaknya dari ponselku. Karena, yang biasanya ponselku dipenuhi oleh notif darinya, tapi sekarang? Hanya ada gambar latar saja yang polos. Tidak ada notifikasi dari nya lagi.
Aku merindukan kita yang masih bisa menyisihkan waktu untuk bertemu.
Aku merindukan kita yang dulu.
Aku merindukanmu Taehyungie.
Tapi, egoku tidak bisa dikalahkan. Sungguh! Aku membencimu Taehyung! Lihatlah, mataku sampai sembab ditiap malam sebelum memejam karena ulahmu. Apakah kamu tidak merindukan ku? Apakah khawatir ku bukan lagi resahmu? Aku khawatir karena kamu tidak juga memberiku kabar. Aku hanya ingin tahu bagaimana keadaanmu disana.
"Jae Hwa-ya, ponsel mu berdering."
Aku sedikit tekejut karena Jimin tiba-tiba membuka suaranya.
Ya, aku sedang bersama dengan Jimin sekarang. Kami sedang berada di restaurant. Kami sedang makan malam bersama. Jimin yang memintaku untuk datang menyusulnya.
See, aku sampai tidak memperhatikan sekeliling ku karena memikirkan mu, Taehyungie!
Aku segera menjawab telepon dari eomma.
"Yeoboseyo, Eomma wae geurae?"
"Jae Hwa-ya, kamu lagi dimana?
"Aku sedang makan malam bersama Jimin-Ssi."
"Jinjja? Kebetulan sekali kam-"
"Memangnya kenapa?" aku segera memotong ucapan Eomma.
"Cepatlah datang ke rumah sakit tempat Kakek mu di rawat. Kami menunggu mu dengan Jimin."
"Tap-" sambungan telepon terputus. Aku belum sempat melanjutkan kalimat tapi teleponnya sudah tertutup.
Aku segera menatap Jimin yang saat ini juga sedang menatap mataku.
"Kenapa?"
Aku menyimpan ponselku kedalam tas dan menghela napas panjang sebelum menjawab pertanyaan Jimin.
"Tadi eomma bilang, kita harus segera ketempat Kakek dirawat."
"Memangnya ada apa?"
Aku hanya mengedikkan bahuku menjawab ucapannya. Aku segera bangkit dari duduk dan di ikuti oleh Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Wife | Park Jimin
Fanfiction[COMPLETE] ✔ [Always support this fan fiction okay? Vote and comment but if you want to follow really thank you. Love you Jihwaniverse] "Sedang apa kamu? Kamu tidak cocok berada disini. Disungai ini mayoritas yang mengunjungi orang orang yang seda...