Melanjutkan Perjalanan

1.6K 122 4
                                    

" Dengan kekuasaanku, Bartholomea Lucas akan dihukum penjara seumur hidup. Lalu para prajurit bayaran akan menjadi budak kerajaan, para prajurit dan ksatria akan melakukan kerja tanpa istirahat untuk membangun ulang Lioner. Dan, para bangsawan akan kami sita seluruh hartanya sekaligus pangkatnya. Belajarlah menjadi rakyat biasa dan jika melakukan perbuatan seperti dulu maka hukumannya adalah mati. Sekian dan ini adalah akhir kerajaan Lioner, awal dari kerajaan Lones! "

Ya, itu adalah pidato dari sang raja. Menghancurkan kerajaan lama yang busuk lalu membangunnya kembali menjadi kerajaan yang lebih baik.

" Mildea, kami tahu bahwa kau bersedih. Tapi ini takdir kami "

" Tapi.. Kenapa aku tidak bersama kalian!! "

" Mildea, maafkan kami-- "

" Apakah anda adalah Hasyim? "

" Paduka Raja! "

Hasyim dan yang lain lalu segera memberi hormat pada sang raja.

" Tidak perlu, aku ingin berterima kasih pada kalian karena sudah membantu para rakyat saat aku sakit"

" Bukan apa-apa yang mulia "

" Aku telah mendengar semuanya dari Pemuda bernama Yanagi kalau kalian adalah Undead "

" Itu benar "

" Apa aku masih bisa memberi kalian hadiah? "

" Jika Yang Mulia ingin memberikan kami hadiah, maka tolong rawat Mildea. Dia adalah orang yang menenangkan kami dan menghangatkan hati kami para Undead. Dia sudah seperti keluarga bagi kami "

" Baiklah, Gadis ini akan aku angkat menjadi putriku "

" Terima kasih Yang Mulia "

Tubuh Hasyim dan yang lain mulai bersinar yang menandakan bahwa kutukannya segera hilang.

" Sudah saatnya ya "

" Semuanya!! "

" Mildea, aku tahu kau sedih tapi kuatkanlah hatimu. Kau adalah anggota Dark Fury! Jadilah gadis yang kuat "

" Hasyim "

" Mildea, kau sudah seperti adikku. Kau adalah cahaya bagiku.. Bagi kami... Jadi tersenyumlah "

" Eurela "

" Ya.. Nona Mildea, aku bukan orang yang bisa merangkai kata tapi terima kasih telah bertemu denganku "

" Rasyim "

" Mildea, aku harap kau selalu bahagia walau tidak bersama kami "

" Jasnim "

" Hei, tidak usah menangis. Lagipula kami sudah mati sangat lama. Sangat bodoh untuk menangisi para mayat dan tengkorak tua ini "

" Hei, kau saja yang tua! "

" Hahahahaha! "

" Hardim "

" Meldia, ingat kita akan selalu dihatimu jadi janganlah bersedih. Anak kesayanganku "

 Anak kesayanganku "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Isekai de Boku wa Kami to Knight Ni NaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang