Pendeta Iblis vs Lord Pengelana

2.8K 198 5
                                    

Dengan Annalia menunjukkan jalan menuju Gereja, kami membutuhkan waktu 1 jam untuk sampai.

" Jadi ini? Anna, kenapa kau tetap disana? "

" Warga tidak akan suka kalau aku kembali, aku akan tetap disini"

"Apa yang kau katakan, ayo! "

Aku pun menarik Anna masuk dan benar kalau para warga tidak suka dengan keberadaan Anna.

" Hei, kenapa kau kembali disini!!"

" Pergilah, kami tidak ingin desa kami terkena amarah Dewi Giomadera!!"

Tiba-tiba para warga melempari batu pada Anna. Dia hanya diam walau terkena batu sampai kepalanya terluka. Aku pun menutupi tubuhnya dan mencoba berbicara pada warga.

" Kumohon semua tenang, dia hanya mengantarkanku kesini"

" Tuan, menjauhlah dari dia. Kalau tidak ingin terkena kutukan! "

" Tapi--"

" Apakah itu sang pendosa Annalia?"

" Ooo... Jadi anda sang Pendeta disini"

" Ooh? Dari penampilan anda, pasti anda berasal dari tempat yang lumayan jauh ya"

" Begitulah. Jadi intinya, bisa anda melepaskan sihir anda dari gadis ini?"
" Saya tidak mengerti apa yang anda katakan"

" Haah.... Melmert L. Werbon---"

Duuaarrr

" Bukankah berlebihan jika melemparkan bola apa ke wajah seseorang?"
" Sepertinya anda pendosa yang lain. Kalian semua dengar, sepertinya Pendosa Annalia membawa temannya kesini. Apakah kalian ingin Dewi Giomadera marah pada kita lagi? "

" Pergilah dari sini Pendosa!! "
" Sepertinya kau pintar menarik perhatian orang ya. Jika kalian pikir aku pendosa maka lihat ini"

Giomadera memberikan sebuah permata merah muda padaku untuk berjaga-jaga menyakinkan seseorang bahwa aku adalah utusannya.

" Bukankah itu Permata Musim Semi!? "

" Mana mungkin pendosa bisa membawa barang suci seperti itu"

" Melmert L. Welbon, 30 kasus pembunuhan, 12 kasus penyiksaan, 50 kasus pencurian mayat. Kalian dengar ini, pendeta itu sebenarnya bukan penganut Dewi Giomadera melainkan Dewa Undead Molgajanne"

" Hahahahaha!! Sudah lama tidak ada orang yang membuatku marah, padahal desa ini lumayan bagus tapi apa boleh buat. Curse Call Undead"

Dari tanah muncul para undead dan mulai mengerubui.

" Tuan Pendeta, apa maksudnya ini!? "

" Ini adalah keputusan dewa, kalian terlalu lama membiarkan mereka disini"

" El-Meoredert "

" JANGAN BILANG NAMA ITU LAGI!!!"

" Bukankah itu namamu"

Seketika wajah Pendeta itu seperti marah besar dengan menggigiti kukunya dia juga mulai mengoceh.

" Sial... Sial.... Kenapa ada orang lain yang tahu nama itu!! Sialan, bukan... Aku bukan budaknya aku adalah utusan dewa!! Bukan, aku adalah dewa itu sendiri!! "

" Y-yanagi, ada apa dengan dia? "

" Dia? Sepertinya dia menggila karena aku menyebut nama lamanya"

"???"

" El-Moeredert, dalam bahasa kuno berarti Anjing milik dewa. Sepertinya itu adalah pemberian dewa Undead kepadanya. Anna mundurlah, biar aku yang mengurus ini"

Anna pun mundur. Aku menarik Black Steel dari sarungnya dan mulai menebas para undead dengan cepat.

" Mana mungkin!? Seluruh pasukan Undead-ku bisa hancur begitu saja?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Mana mungkin!? Seluruh pasukan Undead-ku bisa hancur begitu saja?"

" Satu hal yang kau lupa, lawanmu itu adalah seorang ahli pedang. Sekarang giliranmu"

" Sial, kalau begitu semua orang disini akan menjadi undeadku! "

" Crimson Blossom! "

Muncul banyak bunga sakura mengelilingi para warga dan melontarkan bayangan hitam yang ingin masuk pada tubuh warga.

" Heh kenapa? "

" Jangan berpikir aku memaafkan kalian karena mengusirku dan mempercayai pendeta busuk itu, tapi tanpa kalian wilayah ini tidak akan terurus. Sebagai anak dari seorang Duke, sudah kewajibanku melindungi warganya"

" Anna, kalau begitu serahkan padaku orang ini"

Aku menyarungkan Black Steel dan mengambil Mizu no Tsurugi.

" Ini adalah akhir dari apa yang kau lakukan"

Aku melesat maju dan menusuk tepat pada jantung Melmert.

" Bbwaahh!! Kau-- Dewa............ "

" Aku hanyalah seorang ahli pedang"

Melmert pun tumbang. Setelah jatuh ketanah, tubuhnya hancur seperti bongkahan tanah. Undead pun juga tumbang karena pengendalinya telah mati. Setelah itu Anna pun kembali ke keluarganya dan para warga meminta maaf atas tindakan mereka.

" Hupp.... Sekarang waktunya aku pergi ya"

" Apa yakin kamu mau pergi? Kamu bisa tinggal disini kalau mau"

" Maaf, aku ingin melihat banyak tempat lagi di dunia ini"

" T-tapi, apa kita bisa bertemu? "

" Emm..... Aku kurang yakin"

" Kalau begitu, setelah selesai mengelilingi dunia datanglah ke Akademi Exton!!! "

" Akademi? "

" Benar, kamu pernah bilang kalau kamu adalah ahli pedang. Tapi kamu belum memiliki Lisensi Ksatria, jadi masuklah ke akademi itu!! "

" Baiklah, Mungkin tujuan setelah mengelilingi dunia adalah masuk akademi bukan hal yang buruk"

" Benarkah? "

" Tentu saja, tapi pastikan kau tidak lupa denganku"

" Tentu saja"

Setelah itu aku pergi melanjutkan perjalananku sebagai manusia didunia lain.

Isekai de Boku wa Kami to Knight Ni NaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang