Extra (4)

521 61 3
                                    

" Boudica-san, pakaian gantinya sudah aku taruh di depan pintu "

" T--terima kasih "

Sekarang aku berada di dekat kamar mandi dan Boudica-san sedang mengganti pakaiannya didalam kamar mandi.

Ini karena beberapa menit yang yang lalu.

" Boudica-san mari kubantu--- Are? Kenapa kakiku terasa hangat dan basah? "

Saat aku menengok kebawah, ternyata Boudica-san tidak sengaja mengompol karena saking ketakutan. Aku yang sekarang menginjak bekasnya seketika hanya bisa tersenyum lalu segera membawa Boudica-san ke kamar mandi dan aku membersihkan bekasnya sebelum ada orang lain yang melihat.

" Yanagi-kun A--arigatou "

" Hai..... "

Otakku tadi seketika berhenti bekerja karena melihat hal yang bisa dibilang 'not good for me'.

" Maaf kalau aku membuat Boudica-san ketakutan "

" T-tidak apa-apa, itu bukan salahmu. Ini salahku karena memaksakan diri mendengar cerita horor walau aku sangat takut dengan cerita horor. Dan..... Malah aku membuatmu melihat hal yang tidak cocok "

Seketika aku kembali mengingatnya dan wajahku sedikit memerah.

" Yanagi!!! Kau tidak boleh mengingatnya! Kau ini sudah punya istri!--- tapi jika membayangkan kalau Zadeath yang mengom--- Yanagi!!!!--- tapi Rasanya cukup Erotis---- APA YANG TERJADI PADAKU!!!???? "

Sekarang otakku penuh dengan kejadian tadi. Aku mencoba menenangkan diri tapi tiba-tiba aku mendengar suara teriakan Boudica-san. Dengan segera aku mau ke kamar mandi tanpa berpikir panjang dan lagi, aku melihat hal yang tidak bisa aku hapuskan dipikiranku.

" Y--yanagi-ku!?? "

Sekarang Boudica-san terjatuh lalu tidak sengaja merusak shower dan membuatnya basah kuyup. Karena baju dan celananya berwarna putih, aku bisa melihat pakaian dalamnya secara jelas.

" Hitam.... Benar-benar Erotis---- Apa yang aku pikirkan!!--- tunggu! Dada Boudica-san sama besar dengan milik Zadeath-- AAHHH!! Aayaya.... Kenapa aku jadi seperti ini "

Aku pun membantu Boudica-san berdiri lalu memberikan dia handuk. Sedangkan aku diam-diam menggunakan sihirmu untuk memperbaiki shower yang rusak.

" Bagaimana ini!? Sekarang para bibi sedang libur dan karena aku telat menjemur pakaian, pasti masih basah semua karena sekarang suhunya masih dingin "

" Kalau tidak keberatan, Boudica-san boleh menggunakan seragamku. Walaupun tidak terlalu bersih tapi masih bisa dipakai "

Setelah itu aku meminjamkan atasan seragamku lalu mengantarkan Boudica-san kembali ke kamarnya.

KRUUUYUUKK

" Aaa.... Perutku mudah mencapai batasnya ya? "

" Pfftt...... Sepertinya aku juga lapar, mau makan bersama? "

Kami pun kembali ke dapur dan membuat ramen cup yang sangat banyak, 12 ramen cup yang dipindahkan ke sebuah panci yang sedikit besar lalu membawanya ke kamar Boudica-san. Disana aku menaruhnya pada sebuah kotatsu kecil.

" Aahh..... Aku lupa kalau Boudica-san ikut makan juga. Mungkin ini akan sangat pedas, apa Boudica-san tidak masalah terhadap makan pedas? "

" Tidak, malah aku suka sekali makan pedas "

Disana kami menonton tv sambil memakan ramen-nya. Walaupun lumayan pedas tapi Boudica-san tampak sangat lahap memakannya. Seketika aku tersenyum sambil teringat masalahku saat makan malam dengan Zadeath.

Isekai de Boku wa Kami to Knight Ni NaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang