" Boudica-san, pakaian gantinya sudah aku taruh di depan pintu "
" T--terima kasih "
Sekarang aku berada di dekat kamar mandi dan Boudica-san sedang mengganti pakaiannya didalam kamar mandi.
Ini karena beberapa menit yang yang lalu.
" Boudica-san mari kubantu--- Are? Kenapa kakiku terasa hangat dan basah? "
Saat aku menengok kebawah, ternyata Boudica-san tidak sengaja mengompol karena saking ketakutan. Aku yang sekarang menginjak bekasnya seketika hanya bisa tersenyum lalu segera membawa Boudica-san ke kamar mandi dan aku membersihkan bekasnya sebelum ada orang lain yang melihat.
" Yanagi-kun A--arigatou "
" Hai..... "
Otakku tadi seketika berhenti bekerja karena melihat hal yang bisa dibilang 'not good for me'.
" Maaf kalau aku membuat Boudica-san ketakutan "
" T-tidak apa-apa, itu bukan salahmu. Ini salahku karena memaksakan diri mendengar cerita horor walau aku sangat takut dengan cerita horor. Dan..... Malah aku membuatmu melihat hal yang tidak cocok "
Seketika aku kembali mengingatnya dan wajahku sedikit memerah.
" Yanagi!!! Kau tidak boleh mengingatnya! Kau ini sudah punya istri!--- tapi jika membayangkan kalau Zadeath yang mengom--- Yanagi!!!!--- tapi Rasanya cukup Erotis---- APA YANG TERJADI PADAKU!!!???? "
Sekarang otakku penuh dengan kejadian tadi. Aku mencoba menenangkan diri tapi tiba-tiba aku mendengar suara teriakan Boudica-san. Dengan segera aku mau ke kamar mandi tanpa berpikir panjang dan lagi, aku melihat hal yang tidak bisa aku hapuskan dipikiranku.
" Y--yanagi-ku!?? "
Sekarang Boudica-san terjatuh lalu tidak sengaja merusak shower dan membuatnya basah kuyup. Karena baju dan celananya berwarna putih, aku bisa melihat pakaian dalamnya secara jelas.
" Hitam.... Benar-benar Erotis---- Apa yang aku pikirkan!!--- tunggu! Dada Boudica-san sama besar dengan milik Zadeath-- AAHHH!! Aayaya.... Kenapa aku jadi seperti ini "
Aku pun membantu Boudica-san berdiri lalu memberikan dia handuk. Sedangkan aku diam-diam menggunakan sihirmu untuk memperbaiki shower yang rusak.
" Bagaimana ini!? Sekarang para bibi sedang libur dan karena aku telat menjemur pakaian, pasti masih basah semua karena sekarang suhunya masih dingin "
" Kalau tidak keberatan, Boudica-san boleh menggunakan seragamku. Walaupun tidak terlalu bersih tapi masih bisa dipakai "
Setelah itu aku meminjamkan atasan seragamku lalu mengantarkan Boudica-san kembali ke kamarnya.
KRUUUYUUKK
" Aaa.... Perutku mudah mencapai batasnya ya? "
" Pfftt...... Sepertinya aku juga lapar, mau makan bersama? "
Kami pun kembali ke dapur dan membuat ramen cup yang sangat banyak, 12 ramen cup yang dipindahkan ke sebuah panci yang sedikit besar lalu membawanya ke kamar Boudica-san. Disana aku menaruhnya pada sebuah kotatsu kecil.
" Aahh..... Aku lupa kalau Boudica-san ikut makan juga. Mungkin ini akan sangat pedas, apa Boudica-san tidak masalah terhadap makan pedas? "
" Tidak, malah aku suka sekali makan pedas "
Disana kami menonton tv sambil memakan ramen-nya. Walaupun lumayan pedas tapi Boudica-san tampak sangat lahap memakannya. Seketika aku tersenyum sambil teringat masalahku saat makan malam dengan Zadeath.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai de Boku wa Kami to Knight Ni Naru
FanfictionSeorang anak SMA yang diduga mati karena tertimbun salju, dipanggil ke dunia paralel lalu menjadi dewa dan setelah 8500 tahun melepaskan gelar dewanya untuk menjadi manusia didunia itu END