Putri Duyung yang Gila

1.3K 110 6
                                    

Hari ini aku sedang berada di sebuah desa maritim bernama Nixiko. Di saat malam hari Nixia dan Maneko mendatangiku.

" Nixia, Maneko? "

" Lama tidak berjumpa Yanagi "

" Apa yang kalian lakukan disini "

" Kami ingin meminta bantuan "

" Tentang apa? "

" Sebenarnya aku dan Maneko sudah lama mengetahui ini tapi kami tidak bisa bertindak karena peraturan "

" ??? "

" Apa kau tahu tentang Putri Duyung yang Gila? "

" Apa itu? "

" Di desa ini, ras Duyung dan Manusia hidup berdampingan. Tapi pada suatu hari seorang manusia telah melakukan hal keji terhadap salah satu duyung yang membuat duyung itu gila. Para manusia juga sudah menghukum dia karena dia juga melakukannya pada manusia juga.

Tapi, duyung itu masih bermasalah. Karenanya para manusia tidak berani ke laut saat malam atau membuat hasil tangkapan ikan mereka berkurang. Apa kau bisa bantu? "

" Emm... Kurasa bisa, lagipula kalian bukan yang pertama kali meminta bantuan padaku "

" Benarkah!? Terima kasih Yanagi! "

" Tidak masalah "

Setelah itu, aku mulai mencari berbagai info. Kebanyakan orang-orang mengatakan bahwa duyung itu memiliki kemampuan untuk merubah ekornya menjadi kaki, karena jatuh cinta terhadap orang jahat itu lalu dia merubah ekornya menjadi kaki untuk bisa bersama dengan laki-laki itu. Tahu bahwa laki-laki itu juga membawa banyak gadis lain yang akhir menjadi korban untuk sihirnya. Duyung itu mencoba lari tapi ketahuan oleh laki-laki itu, kakinya pun dipotong oleh laki-laki itu. Tapi beruntung si Duyung itu dapat melarikan diri dengan menyeret badannya ke pesisir laut. Dia sangat ingin kembali ke laut, tapi sekarang dia kehilangan ekornya. Dia menjadi gila karena tahu cintanya itu palsu, tahu laki-laki itu rupanya hanyalah penyihir psikopat, dan karena kehilangan ekornya. Dia pun melihat seekor Balthore yang belum lama mati terhampar di pesisir. Karena gila, dia memotong ekor makhluk itu. Setelah itu dia menjahit ekor itu ketubuhnya dan menuju ke laut. Sekarang dia selalu bernyanyi di batu karang saat malam, membuat para nelayan takut dan karena darahnya dan ekor dari makhluk yang sudah mati itu mengeluarkan bau busuk dan membuat para ikan pergi menjauh, bahkan para duyung lain hanya bisa berenang di perairan desa.

" Hah... Sepertinya tidak ada orang yang mau mengantarku "

" P-permisi, apa anda ingin bertemu dengan Kak Fidia? "

" Maksudmu duyung itu? "

" Ya, apa anda bisa membantunya? "

" Aku belum tahu, paling tidak akan aku coba "

" Kalau begitu kami bisa mengantarkan anda "

" Benarkah? Terima kasih "

Ada seorang anak dan seorang Duyung memberikanku tumpangan untuk menuju ke karang itu. Hari sudah malam, mereka pun mengantarkanku. Aku sedikit terkejut, baru mau mendekatinya saja bau busuk mulai tercium.

" Jadi kalian itu siapa? "

" Namaku Silbert dan dia adalah Kak Lidiana. Kak Lidiana adalah kakak dari Kak Fidia, sedangkan aku adalah orang yang pernah di tolong mereka berdua "

" Disini, kami hanya bisa mengantarmu disini. Karena setiap kami mendekatinya, Fidia pasti langsung pergi "

" Baiklah, aku akan menitip bajuku agar tidak basah "

Isekai de Boku wa Kami to Knight Ni NaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang