“Tok...tok...tok” ketukan pintu mengganggu aktivitasku dengannya. Sungguh menyebalkan sekali.
“Iya tunggu sebentar” kata pacarku.By the way aku belum memperkenalkan aku dan juga pacarku.
Namaku Karen Ruby Jane. Ya kalian boleh memanggilku Karen, asalkan jangan panggil sayang. Nanti ada yang marah hihihi.
Nama pacarku Wilda Manoban. Dia seseorang yang baik hati dan tidak sombong. Hal itulah yang membuatku jatuh cinta padanya. Kalian boleh memanggilnya Wilda. Ya asalkan jangan panggil Ibu Kost nanti dia marah hehehe.
Okey mari kita lanjut...“Tok...tok...tok” suara ketukan semakin keras. Sepertinya orang itu tidak sabaran. Huh.
“Iya bentar” kata Wilda sambil bersiap-siap untuk keluar kamar.
Ceklek...
Ternyata yang datang adalah temannya Wilda. Dasar pengganggu kenikmatan duniawi.
“Eh Dewi. Tumben kesini malam banget. Ada apa ya?” tanya Wilda kepada Dewi yang ternyata adalah teman dekatnya.
“Wil, kan gue disuruh nyokap lo buat nemenin lo malam ini karna lo sendirian dirumah kan? Yaudah ini gue mau nginep” Dewi menjawab seperti itu.
“Ah emang iya? Nyokap gue ga bilang soalnya kalo lo mau kesini. Gue udah minta temenin pacar gue tuh” katanya.
“Pacar lo? Mana dia?” tanya Dewi dengan kepo dan sedikit tidak suka.Dengan segera aku menghampiri mereka di teras depan rumah. Aku penasaran bagaimana teman dekatnya pacarku ini. Setelah sampai di teras, aku pun memberikan senyuman tipis kepada temannya, percayalah itu hanya pencitraan saja.
“Oh ini ya pacarnya Wilda?” tanya Dewi kepadaku.
“Iya gue pacarnya Wilda. Ada apa ya?” tanyaku dengan muka datar.
Dia pun membalas dengan tatapan yang sangat amat datar. Aku kesal melihatnya. Giliran melihat pacarku dia tersenyum lebar. Eh kepadaku malah datar seperti itu. Sungguh menyebalkan.
Kalau bukan temannya Wilda, orang ini sudah ku usir dari bumi.“Tadinya gue mau nginep disini nemenin Wilda. Eh karna udah ada lo yang nemenin yaudah ga jadi” ketusnya.
“Oh yaudah biar gue aja yang nemenin dia” jawabku gak kalah ketus dengannya.
Wilda hanya diam saja. Mungkin dia bingung harus berbicara apa. Bukannya aku tidak suka dengan temannya itu, tetapi dia sungguh menyebalkan.
“Maaf bgt ya, Wi. Gue udah di temenin pacar gue. Mending lo pulang aja udah malem banget soalnya. Maaf gue ngerepotin lo” kata Wilda.
Aku yakin sekali kalau pacarku merasa tidak enak dengan temannya. Sehingga aku menyuruhnya untuk masuk ke dalam karena cuaca di luar saat malam hari cukup dingin.
“Yaudah kalo gitu Wil. Gue balik ya. Baik-baik lo. Kalo ada apa-apa kabarin aja” kata Dewi.
“Iya Wi. Makasih dan maaf ya. Hati-hati di jalan” jawab Wilda.Setelah Dewi pergi, aku dan Wilda langsung masuk ke dalam rumah. Aku sangat berterima kasih kepada Dewi karena dia tidak masuk ke dalam rumah Wilda. Gawat bisa-bisa dia mengobrol lama dengan pacarku. Hal itu tidak bisa dibiarkan.
“Sayang...” panggil Wilda.
“Iya kenapa?” jawabku sambil menuangkan segelas air putih.
“Aktivitas kita terganggu. Maaf banget ya” kata Wilda dengan tatapan sedih.
“Yaudah gpp kok. Kan bukan salah kamu. Mending sekarang kita tidur ya. Kasian kamu udah capek gitu” kataku sambil mengelus kepalanya.Dia masih diam saja dengan tatapan sedih dan tidak bisa diartikan. Aku bingung sebenarnya kenapa dengan pacarku ini. Aku pun memberikan segelas air putih kepadanya, aku tahu bahwa dia sungguh lelah.
“Yaudah yuk tidur. Tapi aku mau di peluk kamu sambil tidur” akhirnya dia tersenyum.
Aku pun mengajaknya ke kamar untuk beristirahat. Aku takut dia kelelahan jika harus tidur larut malam.
“Sayang” panggilnya.
“Kenapa yang?” jawabku sambil membereskan tempat tidur.
Dia tersenyum penuh arti. Aku pun membalasnya dengan senyuman.
Tiba-tiba dia memelukku. Aku pun membalas pelukannya. Sungguh hangat dan nyaman bersamaan seperti ini pada posisi ini.
“Aku boleh bikin tanda di leher kamu ga?” katanya sambil masih dengan posisi berpelukkan.
“Ya boleh lah. Apapun yang kamu mau boleh-boleh aja sayang” kataku sambil mengelus punggunggnya.Tanpa aba-aba dia langsung mencium leherku. Penuh dengan kelembutan secara perlahan-lahan.
Aku pun mengeluarkan desahan ketika bibirnya mulai mencicipi bagian leherku.
Cukup lama kami seperti itu, dia menghentikannya lalu tersenyum kepadaku. Dia mencium bibirku sekilas. Di leherku ada kurang lebih 3 kiss mark karya seni Wilda. Yang satunya sudah berwarna keunguan.Jangan lupa vote dan comment.
Thank you 💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Pertama Kalinya
RomanceIn one lifetime, you will love many times but one love will burn your soul forever.