“Wil, aku sayang sama kamu dari dulu, aku pengen selalu ada untuk kamu, pengen selalu ada disaat suka maupun duka” ucap Dewi.
Wilda dan Dewi sedang makan siang bersama di sebuah tempat makan yang tidak jauh dari kantor Wilda. Ya memang tempat kerja Wilda dan Dewi berdekatan sehingga mereka makan siang bersama.
“Makasih Wi. Tapi gue udah punya Karen. Gue sayang sama lo dan juga Karen tapi dengan rasa sayang yang berbeda. Gue sayang ke lo sebagai sahabat, sedangkan sama Karen ya sebagai pacar” ucap Wilda sambil memakan makanannya.
“Trus kalau kamu disuruh pilih antara aku dan Karen. Kamu bakal pilih siapa?”
Wilda diam sejenak, memikirkan apa yang barusan ditanyakan oleh Dewi.
“Ya gue ga bisa pilih salah satu diantara kalian. Kita sahabatan udah lama Wi, lo salah satu sahabat terbaik gue dan ya gue sayang sama Karen dan ga mau kehilangan dia. Sulit.” Jawabnya.
“Ya misalkan kamu harus pilih salah satu diantara kita, siapa yang akan kamu pilih?” tanyanya lagi. Wilda sebenarnya tidak suka jika seseorang melibatkan pilihan sahabat atau pacar karena menurut Wilda dua-duanya sama pentingnya.Wilda tidak menjawab apapun, dia memilih untuk diam. Setelah jam makan siang berakhir, Wilda kembali lagi ke kantor untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang cukup banyak sehingga mengharuskannya untuk lembur. Dewi menawarkan Wilda untuk pulang bareng dengannya tetapi Wilda menolak.
Dia menolak karena aku yang akan menjemputnya, aku sudah janji akan menjemputnya hari ini setelah dia selesai bekerja. Mengobati rindu yang selama ini aku rasakan setelah berhari-hari tidak mendengarkan kabarnya.Akhirnya aku dan Wilda memutuskan untuk pergi ke Monas. Setelah sampai, kita mencari makan terlebih dahulum Aku dan Wilda membicarakan banyak hal tentang masalah yang terjadi akhir-akhir ini. Setelah bercerita aku merasa lega.
“ Kamu mau pulang ga? Ini udah jam 21.30 “
“ Hmmm,bentar lagi . Aku masih pengen disini ngeliat orang pacaran.”
“ Ngapain ngeliat orang pacaran? Kan kita sendiri pacaran? “
“ Tapi mereka kan.............”
“ Mereka kenapa? “
“ Ahh lupain aja, kita pulang aja “
Saat di perjalanan pulang hp wilda terus berdering , tetapi dia selalu me-reject nya.
“ Siapa yang nelpon sayang? “
“ Bukan siapa-siapa kok , cuman temen aku mau curhat kayaknya . “
“ Siapa?? Si Dewi?? “
“ Hemm, lah kenapa dia bisa tau “ Wilda bergumam dalam hati.
“ Bukan si Dewi, ini temen kantor ku “***
Pagi ini, aku mencoba menghubungi Wilda tetapi nomornya tidak aktif . Aku berpikir bahwa hp nya dalam keadaan lowbat. Jadi aku memberikan dia sebuah pesan di WhatsApp kalau aku ingin bertemu dengan Nya siang ini , saat dia sedang memasuki jam istirahat kerja.
Ini sudah siang hari, tetapi dia belum memberikan kabar kepada ku. Aku pun merasa cemas dan kuatir karena tidak biasanya dia seperti ini . Aku mencoba terus menerus mengubungi nomernya tetapi tidak mendapatkan sebuah jawaban . Ketika malam tiba, aku membuka WhatsApp ku dan melihat chat nya sudah ceklis dua tetapi dia tak kunjung membalas pesanku. Aku bingung apa yang terjadi padanya . Aku menelpon nya dan akhirnya dia menjawab telpon ku .“ Haloo kamu ada dimana? “
“ Aku ada di luar “
“ Sama siapa? Kok malam-malam gini di luar sih?? Emang ga pulang? “
“ Sendirian. Yah gpp aku lagi pengen keluar aja . “
“ Yaudah sekarang kamu dimana? Kamu kenapa ? “
“ Yah pokoknya aku lagi di luar , aku gak kenapa-kenapa “Setelah Wilda berbicara itu dia mematikan telpon ku begitu saja. Aku pun merasa ada keanehan pada dirinya . Aku mencoba lagi menghubungi nya tetapi nomornya sudah tidak aktif. Aku pun bingung dan tidak tau harus berbuat apa.
Maaf baru sempet update sekarang karena kemarin-kemarin lagi buntu banget. Untungnya ada Wildaaaa_03 yg bantuin kasih ide + ngetik juga😊
Jadi mohon maaf partnya ga panjang.Jangan lupa vote dan comment ya readerssssss
Thank you so much :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Pertama Kalinya
RomanceIn one lifetime, you will love many times but one love will burn your soul forever.