WARNING!!!+++

24.2K 304 5
                                    

Aku sedang membuka beberapa pesan yang numpuk di ponselku sambil aku menunggu dia yang sedang mandi. Aku berada di ruang tamu, rumahnya sangat nyaman. Beberapa menit kemudian akhirnya dia datang menghampiriku. Dia duduk di sebelahku, dia memegang kedua tanganku. Kami saling menghangatkan satu sama lain karena udara yang dingin di malam hari.

“Kamu wangi” ucapku sambil mencium tangannya dan dia pun memberikan senyumannya padaku.
“Temenin aku ya” aku pun mengangguk pelan.
Kami berdua saling bertatap-tatapan satu sama lain. Aku mengusap pipinya dengan kedua tanganku. Dia mengalungkan tangannya di leherku. Jarak kami sangat dekat sehingga aku bisa merasakan hembusan nafasnya begitupun sebaliknya.
Dia mencium bibirku perlahan dan mulai melumatnya. Dia memancingku dengan ciuman yang bergairah. Tanganku berada di pinggangnya. Kami berciuman cukup lama, lalu dia menggigit bibirku sehingga bibirku terbuka. Dia memasukan lidahnya dan membuatku ingin bermain dengan lidahnya.
Tangannya mulai bergerak menuju payudaraku, dia memijat lembut. Setelah itu dia menyudahi ciuman ini. Dia beralih menuju leherku, dia mencium leherku, menjilat, mengigit, dan menghisap kuat leherku sehingga meninggalkan bekas merah keunguan disana.
“Aaahhhh...” desahku saat dia menghisap bagian leherku.
Dia kembali menciumi leherku dan aku semakin mendesah dibuatnya. Sepertinya kami berdua semakin bergairah dan tidak bisa lagi menahannya.
Dia langsung bangkit dari duduknya lalu menarik tanganku menuju ke kamarnya.

.
.
.
.
.
.

Sesampai di kamarnya, dia mendorong tubuhku secara perlahan ke kasur miliknya. Dia langsung mencium bibirku, dan aku merespon ciumannya.
Karena sudah tak tahan, aku pun membuka kemeja yang aku pakai dan hanya meninggalkan bra saja.
“Beri aku kenikmatan sayang” lalu dia mencium bibirku dengan ganas, kami cukup lama berciuman. Dia mengecup bagian tengah dada ku. Sepertinya aku dan dia sudah tidak bisa menahan hasrat yang bergejolak saat ini. Dia pun membuka pengait bra milikku dan membuangkan ke sembarang tempat.
Lalu dia menggigit pelan kepunyaanku dan membuatku mendesah sangat keras. Dia melumatnya dan menciumnya.
“Aaahh sayang....aahhh” aku mengacak-ngacak rambutnya, dia tidak menghiraukan desahanku karena sedang asik melumat kepunyaanku.

Aku pun membuka bajunya perlahan, aku sangat tergoda melihat tubuhnya. Nafsuku semakin meningkat 100%. Aku meraba-raba perutnya. Kami berdua sama-sama tak terkendali satu sama lain.
“Aaahhh...aahhh kau membuatku kacau” desahku tak karuan.
Lidah dia bermain sangat ahli membuatku tak karuan dan aku menekan kepalanya untuk menghisap lebih dalam dadaku.
Jilatan kecil darinya semakin menelusuri tubuhku semakin ke bawah, melewati perutku dan dia membuka celana dalamku secara perlahan.
“Kamu udah basah banget” ucapnya seperti orang yang sangat polos.
.
.
.
Tiba-tiba ada seseorang mengetok pintu rumahnya. Ah sungguh menyebalkan. Saat berada di puncaknya, saat ingin merasakan klimaks mengapa harus ada yang mengganggu. Sangat menyebalkan sekali, siapa sih yang bertamu semalam ini ke rumah pacarku.






Jangan lupa vote dan comment para readers tercinta. Terima kasih~

Untuk Pertama KalinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang