Maaf banget ya guys baru sempet update lagi wkwkwkw. Soalnya kata Wilda nanti aja updatenya, sebagai pacar yang baik aku sih ngikut aja hehehe :")Kata Wilda "buruan update kalo gak aku ngambek" padahal dia yang nyuruh jangan update dulu gimana siii:(
Jam menunjukkan pukul 11 siang, aku dan Wilda sudah sampai di Dufan. Ternyata benar saja hari ini pengunjung tidak terlalu ramai sehingga tidak perlu ngantri terlalu lama dan bisa menikmati banyak wahana permainan.
“Kamu mau main apa dulu?” tanyaku sambil melihat peta wahana Dufan.
“Kita naik halilintar dulu yuk, pokoknya naik yang ekstrim-ekstrim biar muntahnya di awal” jawab Wilda dan aku pun tertawa. Sebenarnya aku sangat takut bermain di wahana ekstrim seperti itu tetapi demi Wilda ya sudah akan ku lakukan.
“Yaudah ayok lah” ajakku dan tanpa ku sadari aku menarik tangannya.Setelah sampai di wahana halilintar, seketika nyaliku ciut begitu saja. Aku melihat orang yang habis menaiki wahana itu mukanya langsung pucat dan hampir muntah. Tidak kebayang bagaimana nanti nasibku disana, apalagi jika mencoba wahana ekstrim lainnya.
“Ayo naik, kamu berani kan?” tanyanya dan aku hanya tersenyum kikuk setelah itu.
“Berani doooonnnggggg” jawabku dengan penuh kebohongan semata hanya untuk terlihat cool di depannya.
“You can do it, Karen!” aku menyemangati diriku sendiri.
Setelah mencoba wahana halilintar jantungku masih terasa deg-degan entah karena wahananya yang terlalu ekstrim atau aku yang deg-degan berada di sebelah Wilda. Ya sepertinya karena dua-duanya.
Kami mencoba banyak wahana setelah itu. Mencoba bagaimana seru dan takutnya naik tornado, hysteria, kora-kora, kicir-kicir, dan masih banyak lagi. Dalam sekejap wahana itu membuatku mual dan pusing. Kami beristirahat sebentar dan menikmati segarnya es krim di siang hari dengan rasa vanilla di lengkapi dengan topping kacang dan susu yang semakin melengkapi rasanya.
“Es krimnya enak?” tanyaku pada Wilda yang sedang asik menikmati es krimnya.
“Enak dong. Yang punya kamu enak ga?” dia menanyakan balik padaku.
“Enak banget karena ada pemandangan indah di sampingku yang bikin es krimnya tambah enak.” entah ada angin apa aku bisa segombal ini, dan baru sadar ternyata aku malu-maluin bilang seperti itu kepadanya.Dia hanya tersenyum manis saat aku mengatakan hal itu kepadanya. Sungguh sangat manis melampaui manisnya es krim rasa vanilla kepunyaanku. Jika saja aku punya 1 permintaan dan akan di kabulkan segera, aku meminta tolong kepada Tuhan untuk memperlambat waktu saat ini juga, aku tak siap waktu berlalu begitu cepat saat aku bersama dengannya. Hanya itu, tidak lebih.
Wilda POV
“Tuhan tolong jangan biarkan waktu berlalu begitu cepat, bersama dengannya membuat segala macam beban yang aku hadapi terasa sangat ringan, bersama dengannya membuatku lupa akan segala macam masalah, dan bersama dengannya membuatku bahagia lebih dari sekedar tersenyum lebar. Ijinkan aku bersamanya dalam waktu yang lama atau bahkan selamanya. Hanya itu yang ku mau” ucapku dalam hati sambil tak hentinya mengeluarkan sebuah senyuman yang menandakan bahwa aku bahagia bersamanya.
***
Jam menunjukkan pukul 3 sore. Aku dan Karen menaiki wahan biang lala agar bisa melihat pemandangan jika mencapai puncaknya. Sejujurnya aku agak takut dengan ketinggian tetapi tidak apa-apa lebih baik mencobanya atau tidak sama sekali.
Pemandangan sangat indah bersama dengan orang yang membahagiakan. Aku merasa kebahagiaanku sangat sempurna sekarang ini.
“Makasih ya” kataku sambil tersenyum hangat kepadanya.
“Makasih buat apa emangnya?” jawabnya sambil melihat pemandangan walaupun kami belum mencapai puncaknya.
“Makasih udah ngajak kesini, seneng banget deh” ucapku terus-terusan berterima kasih kepadanya.
“Iya sama-sama, kalau kamu seneng. Aku juga ikut seneng”
“Entah kenapa saat bersamanya aku merasakan hal yang berbeda jauh dibanding aku bersama dengan Laura, aku merasakan bahwa bersama dengan Karen membuatku merasakan kebahagiaan yang begitu sempurna, aku merasa bahwa diriku adalah orang paling bahagia di muka bumi ini. aku merasakan nyaman dengan Laura mungkin saja sebagai teman, tidak ada yang spesial, mungkin saja dia hanya pelarian untukku disaat aku putus dengan Karen.” gumamku dalam hati.Entah ada angin apa yang membuat aku dan Karen berpegangan tangan saat kami berada di puncak paling atas. Tidak peduli dengan status saat ini, aku hanya ingin bersyukur bisa merasakan kebahagiaan saat di dekatnnya.
Karen POV
“Terimakasih Tuhan engkau sudah memberikanku kebahagiaan yang begitu besar saat bersamanya kini, tidak ada hal di dunia ini yang membuatku bahagia sebesar ini kecuali dirinya. Aku berharap kebahagiaan ini bisa berlanjut terus-menerus. Aku mencintainya hingga hari ini dan mungkin hari esok bahkan seterusnya.” Kataku dalam hati.
Maaf banget ya part ini kayanya dikit banget soalnya capek ngetiknya, tanganku cuma 2 maafin yaaa. Makasih yang udah nungguin updatean cerita ini, makasih yang udah baca, makasih juga buat dukungannya.
Thanks to Wildaaaa_03 yang super nyebelin😚😚😚Jangan lupa vote dan comment ya guys, thank you so much💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Pertama Kalinya
عاطفيةIn one lifetime, you will love many times but one love will burn your soul forever.