Bacanya sambil dengerin lagu ini :( LANY - Thick and Thin 😭
Karen POV
Sudah jam 23.00 tetapi Wilda belum juga membalas pesanku dia ada di mana. Aku menunggu kabarnya yang tak kunjung ada di notifikasi handphone-ku. Aku gelisah sekaligus khawatir dengan keadaannya sekarang. Aku stand by pada handphone-ku sekarang ini, berulang kali aku mencoba menghubunginya tetapi nomornya tidak aktif. Akhirnya aku memutuskan untuk membuat secangkir kopi hangat untuk menenangkan diriku yang tak karuan ini.
Ting...ting...ting Ponselku berdering dan aku melihat bahwa Wilda meneleponku. Aku merasa sangat lega akhirnya dia menghubungiku. “Hallooooo” “Kamu dimana?” ucapku khawatir sehingga aku lupa mengucapkan kata halo terlebih dahulu. “Aku masih di luar, kenapa belum tidur?” tanyanya dengan suara yang sedikit berbeda, ya seperti suara orang habis nangis. “Aku nungguin kamu, kamu dimana sekarang? Biar aku samperin” “Aku ada di cafe biasa kita nongkrong” jawabnya.
***
Tanpa pikir panjang aku langsung menuju ke cafe itu. Cafe itu buka 24 jam, cafe dimana aku dan Wilda sering menghabiskan waktu bersama dengan segelas teh dan juga kopi. Kurang lebih 20 meniit akhirnya aku sampai disana. Aku melihat sekelilingku untuk mencari dimana keberadaan Wilda. Ternyata dia berada di dekat jendela yang di pojok ruangan cafe tersebut. Aku melihatnya sedang murung, sepertinya memikirkan banyak hal. Aku menghampirinya saat itu juga. Dia melihatku, aku melihatnya dalam keadaan yang sangat kacau. Matanya sembab habis menangis, ku lihat di mejanya banyak sekali batang rokok yang sudah habis. Aku mendekatinya dan langsung memeluknya. Saat itu dia menangis di pelukanku, entah ada apa yang sebenarnya terjadi. Aku mencoba menenangkannya, mengusap lembut rambutnya. “Kamu kenapa? Kenapa bisa kaya gini?” tanyaku yang tanpa sadar aku meneteskan air mata. Dia hanya diam saja tidak menjawab pertanyaanku. Aku semakin bingung dibuatnya. Mungkin dia ada masalah tapi tidak ku ketahui penyebabnya apa.
“Sayang...........” ucapku sambil menggenggam kedua tangannya. “Coba ceritain ada apa. Kamu kenapa? Kasih tau aku. Jangan bikin aku khawatir kaya gini pleaseeee” Dia menangis lagi, tidak menjawab apa yang aku tanyakan. Dia menarik nafas dan membuangnya. “Aku mau kita putus...” jawabnya sambil mencoba menahan tangisan agar tidak pecah saat ini.
DUAAAARRRRRR..!!! Hatiku hancur detik itu juga. Tidak menyangka apa yang dibicarakannya. Apa salahku sehingga dia mengakhiri hubungan ini? Air mata lolos begitu saja. Aku langsung merasa lemas dan hancur berkeping-keping.
“Kenapa putus? Aku ada salah sama kamu? Tolong kasih tau” Dia hanya menggeleng saja. “Aku ga mau putus, aku sayang sama kamu” tangisan sudah tidak bisa ditahan lagi. Aku benar-benar hancur. Ku harap ini hanyalah sebuah mimpi. Aku mencoba memukul-mukul diriku sendiri berharap ini sebuah mimpi buruk bagiku tetapi kenyataannya ini tidak mimpi. Ini nyata. “Aku udah ga bisa lagi sama kamu. Aku mau hubungan kita sampe disini aja. Makasih udah selalu ada buat aku sampe detik ini” jawabnya dengan suara yang bergetar yang menandakan bahwa dia sedang berusaha mati-matian untuk menahan tangisannya. “Aku ga mau putus. Kamu sendiri kan yang bilang jangan sampe ada kata putus diantara kita. Kamu ingat itu kan?” “Mulai sekarang aku tarik kata-kata aku. Hubungan kita cukup sampai disini aja. Aku ga baik untuk kamu. Aku cuma bisa nyusahin kamu doang. Aku bukan pacar yang baik buat kamu, cuma bisa bikin kamu khawatir doang, bikin kamu bingung dengan segala sikap aku” “Kita kan bisa omongin baik-baik. Sebenarnya kamu ada apa sih? Kamu ada masalah apa sampe bisa kaya gini?” “Aku ga kenapa-kenapa, aku baik-baik aja. Mulai sekarang jauhin aku, aku ga pantas buat kamu. Semoga kamu bisa mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik dari aku” air mata mengalir deras.
Aku tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Apa aku membuat kesalahan yang besar? Atau mungkin dia sedang mengalami suatu masalah yang rumit? Aku tidak bisa kehilangannya begitu saja. Sungguh sulit rasanya, mendengarnya mengakhiri hubungan ini membuatku tidak berdaya, seakan separuh jiwaku ini hilang. Bagaimana tidak, aku melewatkan hari-hari yang indah bersamanya, walaupun ada kesedihan di dalamnya, ada cemburu, ada rasa kesal terhadap satu sama lain. Kita melewati segala rintangan yang selama ini terjadi. Kita merasakan setiap bumbu yang ada di dalam hubungan ini, menikmati setiap momen yang ada, mendengarkan keluh kesah satu sama lain dan mencari solusi untuk melewatinya. Tetapi detik ini, menit ini, jam ini, dan hari ini dia memutuskan hubungan kita dengan alasan yang tidak jelas. Manusia mana yang tidak hancur mendengarnya?
Aku melihatnya mengambil sebatang rokok dan menyalakannya. Entah sudah berapa banyak batang rokok yang ia habiskan. Jika dia sudah merokok seperti ini, berarti dia sedang mengalami banyak masalah yang rumit. Aku mengambil batang rokok yang sedang dihisapnya.
“Jangan ngerokok, ga baik buat kesehatan kamu” Dia mengambil rokoknya lagi lalu menyalakan kembali dan menghisapnya. Wilda sama sekali tidak menghiraukan perkataanku. Akhirnya aku menarik sebatang rokok dari mulutnya dan mendekatkan wajahku dengannya, aku bisa mencium bau rokok di mulutnya. Aku semakin mendekat lalu mencium bibirnya, tanpa lumatan. Hanya sekedar menempel untuk menyalurkan semua perasaanku saat ini. Ketika berciuman, aku mencoba untuk mematikan rokoknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa vote dan comment ya readers. Thank you so much 💛💛💛