Lentera Maut

Prolog

𝙿𝚁𝙾𝙻𝙾𝙶

Malam begitu gelap dan dingin.

Baru kentongan ke-enam suara-suara telah sirap hilang seperti angin yang berkelepak di antara pelepah kelapa lalu diam.

Hening!

Angin mengalir satu-satu membuat sepi kali ini terasa semakin mengiris.

Mata-mata sebenarnya tidaklah lelap benar. Karena hati selalu diganduli akan munculnya satu pertanda datangnya malapetaka, ketika malam sudah merambat ke tengah.

Dan, bulan muda yang bergantung tersipu menyinari permukaan bumi dengan malu-malu.

Ya, sebuah pertanda yang menciutkan nyali-nyali sekalian sang pemberani.

Ya, sebuah pertanda yang membuat basah para pengecut bermental curut.

Penduduk seberani apapun mereka lebih memilih meringkuk sembunyi hanya menyisakan mata-mata nyalang tak berkedip di balik lobang-lobang kecil bilik rumah mereka.

Memilih menjadi saksi yang tidak berdaya, di setiap malam-malam yang jatuh tepat dalam gelap bayangan bulan...

Tapi siapa yang tidak takut.

Gemerincingnya suara lonceng kecil terayun

Cemerlangnya sinar terang lentera di malam yang nampak pucat pias...

Adalah tanda kemunculan Lentera Maut!

Munculnya adalah dimulainya kengerian.

Munculnya adalah dimulainya penderitaan

Karena jiwa-jiwa yang tercatat di lembaran kertas berwarna merah cerlang yang mengantung di bawah nyala lentera yang menguning terang...

Adalah daftar orang-orang yang malam itu akan sulit mempertahankan nyawanya...

Lentera Maut adalah saat kematian yang tidak pernah bisa ditawar.

Lentera Maut adalah wakil elmaut yang datang untuk memutus kesenangan dan kenikmatan...

Gemerincingnya saja mampu melolosi nyali-nyali dan mampu membuat pingsan berdiri.

Cemerlang terangnya adalah awal dan menyuramnya masa depan hingga batas kematian.

Belum ada yang mampu lepas dari daftar nama yang merupakan garis-garis ujungnya sebuah takdir!

Lentera Maut adalah gerbang kematian!

***

Inilah adalah kisah petualangan, antara ambisi, dendam, sakit hati, cinta, persahabatan, dan pengorbanan.

Novel Silat dari Jagat Alit yang spesial diciptakan untuk opinia yang menyukai cerita genre seperti ini...

Bersambung....

Part.1. Malam Jahanam...