Bagian 2

149 52 25
                                    

Hari terus berganti, ku takut engkau pergi. Kau tlah ku miliki tak akan ku lepas lagi.... Asudahlah kok malah nyanyi author heheheh

Satu tahun satu sekolah dengan kak Nanda dan Gandy pun telah usai. Tak ada yang lebih baik dari pengagum rahasia, tak perlu sakit dan merasakan pahitnya penolakan. Kak Nanda, Gandy dan Raka kini sudah beralih ke jenjang SMA dengan kenaikan kelas Lestari ke kelas delapan.

~•~•~•~

Hari pertama sekolah tanpa Gandy.

"Dek bangun dong masa hari pertama mau telat sekolah" teriak kak Nanda sambil menggedor pintu kamarku.

"Iya iya" ucapku dengan mata yang masih setengah lelap. Menyibakkan selimut hangatnya dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum alarmnya alias teriakan kakaknya memenuhi seluruh isi kamarnya.

"Serius nih udah sekolah lagi. Males lah gak bisa liat mas Gandy lagi" aku duduk di kursi rias lalu berkaca dan menyisir rambutku yang panjang sebelum mengikatnya agar rapi.

Tak ada sarapan pagi hari ini karena ibu sudah berangkat pagi-pagi sekali untuk urusan kantor, hanya ada  segelas susu yang dibuatkan oleh kak Nanda maklum jika cowok tidak bisa memasak apalagi kak Nanda masih berusia 16 tahun. "Dek, kamu berangkat sendiri ya, mas hari ini MOS dan ini udah mau berangkat"

"Tapi mas!" Inginku protes.

"Mas pesenin ojek online bentar lagi nyampe, dahh" ucapnya lalu membawa tas punggungnya dan bayangannya tak terlihat lagi hanya suara motor yang terdengar dan semakin menghilang.

_____________

Hari pertama sekolah identik dengan upacara sekaligus penyambutan siswa baru. Lestari berlari sebelum gerbangnya ditutup pak satpam dan alamat tidak bisa ikut upacara. "Pagi pak satpam" sapaku di pagi yang cerah.

"Iya. Cepet-cepet sebelum upacara" respon pak satpam.

Pengumuman terakhir bahwa kelas akan diacak kembali, kali ini aku masuk kelas 8B. Akupun menaruh tas di bangku paling depan tepat di depan meja guru karena aku tahu pasti semua orang selalu menghindari bangku tersebut.

Ghea yang baru datang langsung duduk di bangku belakangku. "Gimana lilinnya? Udah meleleh? Udah dibilang sia-sia kan jadi pengagum rahasia doang selama setahun. Lilin gak akan nyala kalo dipanasin doang kecuali lo sulut pakek api tuh baru dia meleleh, tapi udah terlambat kan sekarang kita udah gak satu sekolah lagi sama Gandy yang famous" ucapnya sambil menekankan 3 kata terakhir.

Kriiiing!!

Akhirnya bel memulai upacara telah berbunyi, siswa maupun siswi telah berbaris rapi.

Seorang cowok berlari mengambil barisan di depan Lestari, memberikan senyum ramahnya memebuat Lestari tak kuasa untuk tak membalasnya. Cowok tersebut melepas topinya dan dipakaikan di atas kepala Lestari.

"Eh, kan topi kamu" Terkesiap Lestari melihat perlakuan cowok di sampingnya.

"Gue pakek topi pun pasti di hukum kok karena gue gak pakek dasi, jadi buat lo aja" senyumnya kembali terukir.

"Makasih Ilham, anak 8B juga ya?"

Berbalas senyuman menawan dari Ilham dan upacara pun dimulai.

"HARAP TENANG SEMUANYA. UPACARA AKAN DIMULAI DAN BAGI SISWA SISWI YANG TIDAK MEMAKAI ATRIBUT LENGKAP SILAHKAN BARIS DI DEPAN ATAU PAK TONO SENDIRI YANG AKAN MENYERET KALIAN KE DEPAN!!"

____________________

" Assalamualaikum." Ucap Lestari sambil membuka pintu.

Hari yang melelahkan, di rumah pun tiada orang. Lestari menaiki tangga menuju kamarnya dan langsung melempar tasnya ke atas kasur dan melepaskan sepatunya. Lestari mengecek ponselnya yang sengaja tadi tidak ia bawa ke sekolah karena menurut penelitian bermain ponsel setiap saat akan membuat mood gampang berubah apalagi Lestari termasuk orang yang moody.

Lagipula siapa yang akan menghubunginya, kekasih pun tak ada dan jika mungkin ada notifikasi pasti dari kak Nanda atau grup kelasnya. Lestari merebahkan dirinya di kasur dan menatap langit-langit kamarnya yang terang karena pantulan cahaya matahari di siang menjelang sore hari. Matanya mulai berair dan mulai menguap, Lestari pikir mungkin akan tidur sejenak dan bangun nanti ketika kak Nanda pulang ke rumah.

"Dek!" Sayup-sayup terdengar suara kak Nanda yang dengan pelan menggoyangkan badanku.

"Mas Nanda. Baru juga aku tidur" rengek Lestari.

See you,
Salam sayang
Rk')

Silent Please [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang