Cinta pertamaku, patah hati pertamaku

71 23 2
                                    

Aku, kamu dan dirinya

Berada di dalam dusta yang tercipta

Mengapakah harus kurasa

Sepenting itukah cintamu

Kita berawal karna cinta

Biarlah cinta yang mengakhiri....~Agnes mo _  Sebuah Rasa.

.

.

.

.

.

.

Hari berlalu begitu cepat saat aku mengikuti lomba PORSEKA dan saat ini kami bersiap siap untuk pulang. Sepanjang perjalanan kami semua memilih senyap dan tidur karna keadaan kami yang lelah dan letih karena selama 3 hari lamanya kami tidak di tidur di rumah terutama di kasur kesayangan masing masing. Kami rindu rumah tapi bangga bisa mengikuti lomba ini dan mencetak sejarah dengan prestasi kami yang berhasil meraih juara umum kedua.

Aku sedang didepan halaman sekolah menunggu jemputan dari kak Nanda dan hanya perlu waktu 5 menit kak Nanda sudah berada di depan sekolah.

Di perjalanan menuju rumah tidak ada yang membuka suara karena kak Nanda tau aku sedang lelah dan kantung mataku yang menghitam karena tidak bisa tidur nyenyak selama di perkemahan. Setelah aku sampai di rumah aku langsung masuk ke kamar dan menyeret tasku yang berat.

Aku merebahkan diri di kasur dan membuka ponselnya. ada banyak pesan masuk disana terutama Gandy.

Mas Gandy massage :

Dek?

Dek kamu dimana sih?

Hey?

D

ek jawab dong

Sayangnya aku?

Maaf mas aku baru bisa bales sekarang. ada apa mas?

Nanti malem bisa ketemu di cafe biasanya

Iya aku usahain mas

Aku tunggu kamu jam 7. Aku tunggu sampe kamu datang

Iya mas aku nanti dateng

Aku menaruh ponselku di atas meja dan mencharge nya hingga aku tertidur dan bangun ketika hari mulai gelap.

"Bu, aku mau ke cafe" ucap aku

"Ngapain dek? kamu nggak capek?" ucap ibu

"Mau ketemu mas Gandy bentar. Enggak kok bu uda nggak capek yauda aku pamit ya" ucap aku lalu mencium punggung tangan ibu

Aku memesan ojek online untuk menuju kesana.

Aku mendapati mas Gandy sudah duduk di sebuah kursi cafe dengan wajah lesu dan murung.

Aku mendudukkan bokongku di kursi tepat di depan Gandy duduk

"Mas Gandy uda lama?" ucap aku

Gandy tidak menjawab dan langsung menggenggam kedua tanganku yang berada di atas meja.

"Maafin aku dek. Ini pertemuan terakhir kita" ucap Gandy sambil menatap mataku dalam dalam

"Maksud mas Gandy apa? Mas mau pergi kemana?" ucap aku bingung

Gandy meletakkan kedua tangannya di kedua pipiku dan mengelus pelan lalu mengeluarkan sesuatu dari jaketnya. Gandy menyodorkan secarik kertas yang di bungkus dengan plastik bening bertuliskan "The wedding off Gandy & Lia" kedepanku.

"Mas Gandy mau nikah?" ucap aku tidak percaya

"Maaf dek, tapi aku nggak ngrenggut semuanya dari kamu kok kamu masih tetep bisa lanjutin hidup kamu. Tapi aku udah ngrenggut semua punya Lia dan dia hamil anak aku" ucap Gandy menunduk

Aku berdiri dari tempat duduk ku dan cairan bening di mataku sudah tidak dapat dibendung."Maaf mas aku nggak sekuat itu biar bisa dateng ke pernikahan kamu. Aku pamit mas, selamat ya kamu bakal jadi ayah" ucap aku lalu berlari menuju pintu keluar dengan hati yang hancur.

Gandy masih terduduk di bangkunya dan membiarkanku pergi dengan rasa hancur.

"Eng-Nggak papa kok gue cuma kecapekan tadi baru pulang lomba" ucap aku sambil mengusap air mataku

"Tapi itu lo nangis" ucap Ilham

"Enggak kok ham gue pulang dulu" ucap aku

"Gue anter lo ya" ucap Ilham sambil menggandeng tanganku tanpa menunggu jawabanku

Tidak ada yang membuka suara saat perjalanan dan aku hanya melihat keluar jendela. Hingga sampailah kami di depan rumah dan Ilham langsung pulang.

Aku langsung masuk dan menemui ibu di ruang tengah.

"Bu, aku mau nerima tawaran nenek. Aku mau sekolah di Jogja sambil nemenin nenek" ucap aku

"Kamu serius dek, tapi disana nggak ada ibu loh?" ucap ibu

"Iya bu aku udah pikirin kok dan setelah ujian semester minggu depan, aku langsung berangkat ke Jogja" jelas aku

"Yauda kalo gitu dek, ibu cuma bisa nurutin kamu. Jaga diri ya disana nanti" ucap ibu

"Iya bu" ucap aku lalu memeluk ibu

"Apa?adek mau pergi" ucap Nanda yang baru datang

"Iya mas" ucap aku

"Kamu habis nangis ya dek? Kamu ada masalah?" ucap Nanda

"Enggak kok mas yauda aku ke kamar dulu mau istirahat, capek" ucap aku lalu pergi dari ruang tengah

********
Waktu cepat berlalu hingga kini adalah hari terakhirku di sekolah.

"Teman teman dengerin gue bentar. Gue mau pindah dari sekolah ini dan gue minta maaf sebesar besarnya sama kalian kalo gue ada salah. Makasih dan gue pamit" ucap aku lalu membereskan barang barang di loker.

Ilham mencekal tanganku." Kenapa lo ninggalin gue ka?"

"Gue nggak ninggalin lo kok gue bakal balik lagi ham" jelas aku

"Gue itu sayang sama lo tapi lo gak pernah tau" ucap ilham dengan nada sedikit berteriak

Aku berbalik dan melepaskan tangan Ilham." Itu dia masalahnya, gue gak pernah bener tau!" balas aku berteriak

"Gue itu sayang sama lo sejak pertama kali gue cium lo. Lo itu berbeda dari yang lain ka" ucap Ilham

Aku menampar pipi kiri Ilham. "Brengsek lo!" lalu aku meninggalkan Ilham yang masih memaku

"Gue sayang lo Lestari Erka Ananda" teriak Ilham

Aku tidak menoleh kebelakang dan mengucap "Makasih" lalu melnjutkan perjalananku

Sentuh bintang di bawah ya…❤

Salam sayang,

Rk')

Silent Please [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang