Someone

67 19 0
                                    

Aku hanyalah manusia biasa
Bisa merasakan sakit dan bahagia
Izinkan ku bicara
Agar kau juga dapat mengerti~(cinta karena cinta)
.
.
.
.
.
.
.
Perjalananku di mulai saat aku pergi dari stasiun 5 menit yang lalu. Aku terus memandangi secarik kertas undangan dari Gandy, aku juga bingung kenapa aku ingin membawanya. Aku terus memandangi dan kini kereta berhenti di sebuah stasiun untuk mengangkut penumpang. Tadinya aku duduk sendiri dan kini ada pria tampan yang kiranya seusia Nanda kakakku.

Tidak ada yang mulai membuka suara, pria itu hanya memainkan ponselnya sedari tadi. Aku melihat keluar jalan raya dan aku melihat motor melaju dengan kecepatan di atas rata rata menuju palang, aku menutup mataku dan memegang siku pria di sebelahku rapat rapat sampai pria itu meringis kesakitan. Tapi aku tidak mendengar suara tabrakan dan aku membuka mata lalu melepaskan genggamanku di siku pria itu.

"Awwh, are you ok?" Ucap pria itu sambil memegangi sikunya yang memerah

"Eh sorry, I'm ok" ucap aku

"Aku bisa bahasa Indonesia kok" ucap pria itu lalu tersenyum ramah

Aku membalas senyuman itu "Aku kira motor tadi bakal nabrak palang jadi aku tutup mata. Maaf"

"Iya gapapa kok santai aja. Gue Lukman" ucap pria itu sambil mengulurkan tangannya

Aku menyalami tangan pria itu"Nama aku Lestari, emm kakak mau ke Jogja juga?" Lalu aku melepaskan salamanku.

"Iya mau ngurus dokumen pindahan aku ke SMA Jakarta. Kalo elo?" ucap pria itu

"Aku dari Jakarta mau pindah ke Jogja tinggal sama nenek" ucap aku

Pria itu memandangi tanganku yang masih memegang undangan. "Oh elo mau ke pernikahan sodara lo?"

"Oh enggak kak ini undangan pacar aku. Tapi yaudalah kak jangan di bahas" ucap aku lalu memasukkan undangan kume tas kecil milikku

"Oh oke" ucap pria itu lalu kembali sunyi dan aku memilih untuk tidur.

Ketika berhenti di stasiun berikutnya, kepalaku menyandar di bahu Lukman dan aku terbangun. Lukman hanya cuek dan masih asik memainkan ponsel.
Tak terasa perjalanan pun telah selesai dan nenek sudah menjemput dengan sopirnya di stasiun, karena hari juga sudah malam dan sesampai dirumah nenek aku langsung tidur sampai pagi.

____________

Nanda baru saja memarkirkan motornya di depan RS dan langsung menuju ke ruang rawat Nabila. Disana banyak teman sekolah Nabila dan keluarganya yang sedang menunggu.

Nanda pov

Gue langsung menghampiri Ria ibunya Nabila dan menyalami "Tante, Nabila kenapa?"

"Tadi ada yang ngedorong Nabila dari belakang dan dia ketabrak mobil" Tante Ria menjelaskan

Tiba tiba dokter keluar dari ruangan Nabila

"Gimana anak saya dok?"

"Anak ibu gapapa cuma keserempet aja dan nggak ada luka serius tapi dia masih shock. Ibu langsung boleh menjenguk" jelas dokter itu

"Iya dok terima kasih"

Dokter langsung pergi. Tante Ria dan Gue langsung masuk dan ternyata Nabila sudah sadar

"Nabila, apanya yang sakit nak?" Ucap Tante Ria dan mengelus rambut Nabila pelan

"Nabila gapapa ma" ucap Nabila tersenyum

"Yauda mama tinggal dulu. Nanda jagain Nabila ya?" Ucap Tante Ria lalu keluar ruangan

"Kamu gapapa sayang? Siapa yang dorong kamu?" Ucap gue cemas

"Aku gapapa sayang. Gak ada yang dorong aku cuma aku tadi gak sengaja liat dekorasi rumahnya Gandy, kayaknya besok nikah deh Terus tadi ada yang gak sengaja nyenggol aku dan aku oleng jadi keserempet mobil hehe" ucap Nabila

"Kamu ini sakit masih aja bercanda" Nanda mencubit pipi Nabila gemas.

"aww aku serius sayang" ucap Nabila dan mengerucutkan bibirnya

"Iya iya sayang. Gandy nikah kok gue gak tau. Apa karna ini adek gue jadi tiba tiba mau pindah ke Jogja" ucap Gue

"Adek kamu ke Jogja? Kok kamu gak bilang sih sayang?"

"Iya adek aku mendadak minta perginya"

"Oh ya mungkin aja dia pergi karena Gandy"

Gue meraba saku gue ada yang aneh dan mengeluarkan benda pipih warna silver. Ternyata gue lupa kalau ponsel adek gue udah di titipin sama gue dan batal hubungin dia. Akhirnya gue berpamitan pada Nabila untuk pulang karena sudah malam.

Nanda Pov End

Nanda melajukan motornya dengan kecepatan sedang dan fokus pada jalan karena hari itu bertepatan dengan malam minggu jadi jalanan masih ramai
.
.
.
.
.
Di tempat lain, Ilham dan Anya sedang berada di pasar malam karena Anya yang mengajak. Semenjak dalam keramaian itu pula Ilham hanya diam karena pikirannya sedang kacau. "Kenapa sih gue gak bisa lepas dari Anya" Batin Ilham. Karena Anya merasa di acuhkan, Anya mulai membuka suara.

"Ham kamu gak suka pasar malam ya?"

Ilham masih melamun. Anya mengeraskan suaranya "Ilham!!"

"Eh iya Anya ada apa?" Ucap Ilham gelagapan

"Anterin gue pulang sekarang" ucap Anya

"Pu-pulang kan kita baru nyampek" ucap Ilham

"Sekarang ham" Nada Anya meninggi

Ilham langsung menuju parkiran lalu mengantar Anya pulang ke rumah. Setelahnya, Ilham kembali ke pasar malam sendirian dan terduduk di sebuah kursi.

Ilham mengingat hubungannya dengan Anya.

FLASHBACK ON

Anya dan Ilham duduk di taman tempat biasa mereka bertemu.

"Anya, gue nggak tau dengan perasaan ini. Gue milih lo tapi ternyata dulu gue cuma kagum sama lo, ternyata perasaan gue yang sebenarnya itu buat Erka. Sorry gue plin plan" Ilham menundukkan kepala

"Kamu harus tetep jadi milik aku ham" ucap Anya emosi

"Mending lo sakit hati sekarang Nya. Daripada lo harus terus pacaran sama orang yang suka sama cewek lain"

"Enggak ham kamu cuma milik aku"

Ilham berdiri dari tempat duduknya dan langsung melajukan motornya dan Bruk!!. Sebuah motor tepat di depan Ilham terpental yang ternyata pengendaranya adalah Adik dari Anya.
Anya masuk ke kerumunan dan langsung menyimpulkan bahwa Ilham yang menabrak adiknya. Dan karena tidak ada saksi mata saat itu, semua mengira Ilham yang menabrak padahal kenyataannya Ilham tidak melakukan apa apa bahkan tidak menyentuh motor adiknya Anya.

"Gapapa semuanya bubar, dia pacar saya dan ini adik saya. Adik saya baru belajar jadi mungkin ini salahnya sendiri"

Anya langsung menelpon ambulan dan kerumah sakit bersama Ilham.

"Gue gak nabrak adik lo Nya" ucap Ilham

"Gue lihat sendiri kalo lo ada di belakang adik gue jadi mungkin aja lo nabrak dari belakang"

"Ya Tuhan, enggak Nya gue gak nabrak apapun"

Dokter keluar dari ruangan dan menyatakan bahwa adik Anya sedang koma dan tidak bisa di tentukan kapan akan sadar. Anya menatap sinis Ilham.

"Lo harus tetep jadi pacar gue sampai adek gue sadar kalo nggak lo akan gue masukin penjara"

"Oke sampai adek lo sadar dan bilang kalo gue gak nabrak dia. Gue gak salah Nya jangan laporin gue ke polisi"

"Gue pegang janji lo ham"

FLASHBACK OFF

"Kenapa harus kayak gini Tuhan. Aku harus menanggung kesalahan yang tidak aku perbuat, kapan ada keadilan buat aku Tuhan, Aku capek Anya terus memanfaatkan keadaan ini" Ilham merutuki dirinya

Jangan lupa sentuh bintang di bawah ya ♥

Salam sayang,
Rk')

Silent Please [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang