Hari hari bahagia

45 18 0
                                    

Kevin melajukan motornya dengan santai menuju rumah nenek. Kevin selalu menggodaku dengan celotehannya di sepanjang perjalanan. Kami sampai di rumah nenek tepat sebelum adzan maghrib, jadi kevin memutuskan untuk mampir sebentar.

Aku membuka pintu rumah dan mempersilahkan Kevin untuk masuk. Karena saat keluar tadi Kevin masih menggunakan celana sekolahnya jadi kevin meminjam sarung pada nenek.

"Kevin mau jamaah disini, ini nenek pinjamin sarung" ucap nenek tersenyum ramah

Kevin menatap nenek dengan kaget. Aku menjawab "Gapapa Vin jadi imam sekali aja buat aku sama nenek".

Kevin menoleh ke arahku "Sekali aja tapi ya, kalo mau tiap hari ya nikah dulu" ucap kevin cengengesan. Aku tersenyum malu dan masuk ke kamar untuk mandi dan ganti baju. Sementara Kevin, dia mandi di kamar tamu dan mempersiapkan diri. Kini kami berada di tempat sholat di rumah nenek, Tak disangka ternyata suara Kevin saat melantunkan ayat Al-Qur'an, enak di dengar bahkan bikin adem hati juga hehe. Setelah selesai, kevin pun pamit untuk pulang dan menolak makan malam bersama aku dan nenek.

Kevin melepaskan pecinya dan menatap ke arahku "Aku ganteng ya pakek ginian?" Kevin terkekeh pelan

Aku masih menatap Kevin takjub. Hingga kevin menjentikkan jarinya di depan mataku dan aku tersadar "Ya ganteng si Vin kalo lagi gak brandal"

Kevin menatapku geram "Ssst nanti kedengeran nenek tau, yauda aku pamit ini sarung sama pecinya dan jangan kangen ya" Kevin menyodorkan sarung dan pecinya ke tanganku

"Ngapain kangen sama orang kayak kamu Vin lagipula besok pagi kamu juga kesini" Ucap aku

Kevin mengeluarkan motornya dari halaman dan melajukan dengan santai. Aku menatap nanar Kevin yang mulai menghilang dari tatapanku lalu masuk kedalam rumah. "Kenapa orang kayak dia bisa membuat hariku berwarna. Bisa membuat aku lupa semua permasalahan di Jakarta. Aku senang bisa kenal kamu Vin" Batin aku dalam hati.

Aku membolak balikan buku di atas tempat tidurku dan tiba tiba terlelap sampai pagi. Aku bersiap siap dan seperti biasa menunggu jemputan Kevin. Heran saja cowok brandal tapi berangkat sekolah pagi pagi sekali. Aku menunggu di teras karena nenek sedang belanja bulanan. Dari jauh aku mendengan suara motor dan benar ternyata itu motor kevin. Kevin turun dari motornya dan menghampiriku yang berada di teras.

Kevin merangkulkan tangannya di atas pundak dan memperlihatkan setangkai bunga mawar tepat di depan mataku dengan tangan Kevin yang memakai accesoris Jam tangan dan gelang hitam membuatnya tampak keren.

"Pagi" ucap Kevin menampilkan deretan putih giginya

Aku menatap kevin yang masih merangkulku dengan tangan kanannya "Pagi juga Kevin" ucap aku lalu mengambil bunga mawar tersebut dan menurunkan tangan kevin

"Kenapa kamu ngasih bunga mawar putih" tanya aku heran

"Karena merah itu tanda cinta dan aku nggak cinta sama kamu jadi aku ngasihnya yang putih aja dan itu buat tanda terima kasih aku karena kamu uda membuat hari aku berwarna" ucap Kevin

"Oh iya Vin terima kasih kembali. Kamu juga membuat hidupku berwarna dan membuatku melupakan masalahku di Jakarta" ucap aku lalu kami pergi kesekolah dengan menaiki motor milik Kevin.

Pukul 06:00.
Kevin baru saja memarkirkan motornya di sekolah dan mengajakku ke taman belakang sekolah. Ku pikir Kevin ingin menyatakan perasaannya tapi ternyata itu tidak benar. Kami duduk di bangku taman dan merasakan hawa sejuk pagi hari.

"Lestari aku nggak tau sejak kapan aku bahagia sama kamu. Jujur aku belum pernah pacaran selama ini jadi aku butuh waktu buat memahami perasaanku dan selama itu kamu harus tetep pura pura jadi pacar aku" ucap kevin menatap mataku

Aku menghela nafas sedikit kecewa " Iya Vin yauda aku ke kelas dulu" aku berdiri dan meninggalkan Kevin sendiri di taman.

Kevin berjalan menuju tempat biasa geng brandal berkumpul yaitu di belakang gerbang sekolah. Kevin juga heran mengapa teman temannya memilih Kevin menjadi ketua gengnya padahal dia baru ikut geng brandal waktu kelas 8. Kevin memang brandal tapi dia tidak pernah ikut menyedot gulungan putih yang mengeluarkan asap. Karena mama Kevin melarangnya dan mamanya bisa tau kalau saja Kevin menyedot gulungan putih asap itu.

"Hari ini kita bolos aja lah gapapa. Aku lagi pusing sama pelajaran Matematika dan Ipa" ucap Kevin dan satu geng menatapnya

"Siap bro kita ke parkiran sekarang juga" ucap salah satu anggota lalu semua geng menuju parkiran. Karena bel masih 15 menit lagi jadi kami bisa lolos dari sekolah.

Bel masuk baru saja berbunyi. Lestari menyadari Kevin yang tidak berada di bangkunya.

"Kevin kemana ya?" Tanya aku pada Hana

"Mungkin bolos lagi kan itu bukan bangkunya Kevin doang yang kosong sama teman yang satu geng juga bangkunya kosong" ucap Hana

"Emang Kevin suka bolos ya?" Tanya aku penasaran

"Iya dia tuh emang suka masuk BK" ucap Hana

"Oh gitu" ucap aku lalu di balik pintu masuklah seorang guru Matematika.

Bel istirahat telah berbunyi. Mataku mencari keberadaan Kevin di sepanjang koridor tapi hasilnya nihil.

Aku menuju ke toilet dan ada 3 cewek yang menghadangku masuk ke toilet.

"Eh anak baru, Kevin itu gebetan aku kok bisa bisanya sih dia pacaran sama cewek kayak kamu?" Ucap cewek itu judes.
.
.
.
.
Senyuh bintang di bawah ya ❤
Salam sayang,
Rk')

Silent Please [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang