Weekend

61 20 0
                                    

Karena ku selow
Sungguh selow sangat selow
Santai santai jodoh nggak akan kemana.

Ah aku mah gak se selow itu wkwkwk
.
.
.
.
.
Matahari mulai naik dan sinarnya menerangi kamarku yang tepatnya sekarang berada di rumah nenek. Di ikuti dengan hawa sejuk dan suara nenek yang memanggilku dan menyuruh untuk sarapan. Aku pun melakukan ritual mandiku sebelum sarapan pagi.

"Pagi nenek" ucap aku sambil menyungginggkan senyum manisku

"Pagi Tari, bentar lagi kamu siap siap ya. Ada yang mau ngajak kamu keliling daerah sini sekaligus teman kamu di sekolah baru" jelas nenek

"Emang dia siapa nek?" Ucap Aku penasaran

Nenek baru membuka mulut dan Ting Tong!. Bel rumah berbunyi dan segera aku membuka pintu. Seorang pria tampan, tinggi, cool, dan dengan suara khasnya menyapaku yang masih berdiri disamping pintu.

"Pagi, kamu Lestari kan?" Ucap pria itu

"Pagi, iya silahkan masuk" ucap aku mempersilahkan

Pria itu masuk dan mencium tangan nenek.

"Nah Tari, ini cowok yang mau ngajak kamu jalan. Oh iya kamu uda sarapan belom vin?"

"Udah kok nek, aku nunggu Lestari aja"

"Yauda nek nanti aja ya sarapannya, aku minum susu aja. Gak enak udah di tungguin" jelas aku

"Yauda nek kami berangkat ya" Lalu kami berpamitan pada nenek dan pergi menaiki motor hitam milik pria itu

"Emm aku Kevin, kata nenek kita itu dulu teman waktu kecil pas kamu masih di Jogja sama Ayah kamu" ucap Kevin memecah keheningan

"Oh tapi aku gak inget" ucap aku dengan nada datar

"Iya tadinya aku juga nggak inget tapi nenek yang cerita. Eh ini nih sekolahku dan kamu bakal daftar kesini besok dan aku yang nganter" Kevin berhenti di depan sekolah

"Oh kenapa harus bareng kamu kan nenek ada sopir buat nganter aku" ucap aku

"Ini perintah nenek. Yauda lanjut aja ya muter muternya" Kevin sengaja melajukan motornya dengan kencang dan rem mendadak

"Modus banget si" ucap aku dengan wajah kesal

"Makanya pegangan. Terus ngomong dong jangan diem aja kayak orang tidur" ucap kevin cengengesan dan kembali melajukan motornya dengan santai

"Aku kira tadi kamu anak baik baik makanya nenek nyuruh kamu" ucap aku yang masih kesal

"Ya tadinya aku cowok baik baik si" ucap cowok itu

"Terus?" Ketus aku

"Ya kalo di rumah emang anak baik tapi kalo diluar beda lagi" ucap Kevin

Aku makin penasaran "Maksud kamu?"

"Liat aja besok Lestari" ucap cowok itu penuh misteri

Kevin memberhentikan di sebuah pusat perbelanjaan dan mengganden tanganku menuju restoran lalu memesan makanan untuk kami berdua.

Aku baru ingin membuka mulut tapi kevin menyela "Aku tau kok kamu mau pesen cokelat kesukaan kamu"

Aku menatap kevin heran. "Aku tau dari nenek kamu, gak usa heran gitu. Aku tau makanan favorit kamu, terus alergi kamu apa, terus selera kamu kayak apa. Semua aku tau" ucap kevin lalu memesan makanan dan minuman.

Aku hanya diam dan masih menatap Kevin dengan celotehan gak pentingnya itu sampai pelayan datang.

Hari sudah mulai sore tapi Kevin masih membawaku ke suatu tempat yang ramai dan banyak orang berjalan kaki berlalu lalang. Dia memperhatikanku yang mulai kedinginan karena angin bertiup cukup kencang. Dan bagian baper pun di mulai wkwkwk

"Lestari, kamu dingin ya?" Ucap kevin dan aku hanya mengangguk

"Tapi aku nggak mau minjemin jaket aku buat kamu, mahal soalnya" ucap kevin terkekeh

Kevin menggandeng tanganku dan mengajak masuk ke sebuah toko baju.

"Ngapain si kamu?" Ucap aku melihat kevin yang membolak balikkan baju

"Nah, ini dia cocok nih" ucap kevin mengambil jaket dan memberikan kepadaku

Aku ingin membuka suara tapi kevin menyela lagi "Aku gak mau minjemin jaket ke kamu jadi aku beliin aja ntar kalo kamu sakit, aku yang di omelin nenek kamu. Jangan ge-er dulu jadi ntar aku tinggal minta uang ke nenek kamu buat beli jaket ini" jelas kevin

Baru aku berucap "A.." Tapi Kevin menyela lagi " Udah ayo pulang. Aku tau kok kamu mau bilang makasih ya kan" lalu kevin menggandeng tanganku lalu menaiki motor dan menuju kerumah nenek.
Kevin menurunkanku di depan gerbang dan mengucap " Besok jam 6 pagi aku jemput. Jangan telat, gak usa banyak alasan. Aku pamit, salam buat nenek kamu" Lalu Kevin melajukan motornya dan pulang

Aku menatap nanar kevin yang mulai hilang. "Tuh anak nyerocos mulu, remnya blong kali tuh mulutnya" aku membuka pintu rumah dengan wajah sumringah dan langsung menuju kamar.

Aku melakukan rutinitas mandiku dulu dan setelah itu turun untuk makan malam

"Emm nek kenapa besok Tari berangkat sama Kevin, kenapa nggak sama sopir nenek aja?" Ucap aku yang kini berada di ruang makan

"Ya gapapa biar kamu sama Kevin aja dulu. Dia anaknya baik kok" ucap nenek

"Tapi nenek nggak lagi jodohin aku sama kevin kan?"

"Enggak Tari, udah makan dulu aja terus tidur kan besok sekolah"

"Iya nenek"

Setelah makan malam selesai, aku pun ke kamar dan langsung tidur karena cukup lelah





Hai gaes, kita break dulu dari orang Jakarta ya. Karena Erka nya masih di rumah neneknya.

Jangan lupa vote and comment ya ♥

Salam sayang,
Rk')

Silent Please [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang