29 | Penjelasan

759 86 56
                                    

1 Part menuju ending....

Kalian siap?

Oke... langsung klik tombol bintang di sebelah kiri bawah ya...


***

Do you remember

Uri cheoeum mannassdeon nal geuttaero

Niga bureumyeon eodideun negero

Sumi chadorok ttwieogasseossji

niga issneun got

I'ill remember

Manhi bogo sipeosseo neoui modeunge

Oneuibam mosdahan

Naui yaegireul deureojwo my love

( Remember - Byul )

***

Penjelasan akan membuat kita mengetahui semua hal yang menimbulkan masalah yang telah terjadi.

***

Aku terpaku mendengar perkataan Kak Auriga. Maksudnya apa, mendengar itu aku jadi teringat pengirim surat misterius.

Kenapa Kak Auriga tahu gue selama ini memang sengaja berubah, karena nggak mau mengingat masa lalu? Apa mungkin kalau dia itu....

"Ngapain kalian di situ?" kata seseorang, mengagetku. Aku menoleh menatapnya. Kak Rigel.

"Biasa, Gel. Ada yang habis ngintipin lo, kayak lo nggak tahu aja. Cewek di depan gue ini gimana sifatnya." Aku mendengkus kesal, kenapa Kak Auriga sangat menyebalkan. Dia lebih parah daripada Kak Rigel.

Kak Rigel menatapku dari atas sampai bawah, membuatku tidak nyaman. Namun, aku berusaha terlihat biasa saja.

"Ga, bisa tinggalin gue sama dia, nggak? Ada yang mau bicarain penting sama Love," kata Kak Rigel, Kak Auriga langsung mengangguk seakan mengerti maksud dari cowok itu.

Kak Rigel menarikku menuju rooftop. Aku hanya bisa menurut, entah kenapa aku sekarang menjadi penasaran apa yang ingin dia katakan kepadaku. Aku melihat ada keseriusan dari mata cowok itu. Membuatku semakin tak tenang.

"Gue boleh peluk lo bentar, nggak?" tanya Kak Rigel, sembari menatapku. Senyumannya membuatku seperti mengisyaratkan aku tidak bisa menolak permintaannya.

Tanpa sadar, aku mengangguk. Cowok itu langsung memelukku, membuat jantung dan hatiku bergetar. Berdetak tak beraturan, seperti sedang berpacu dalam sebuah perlombaan. Ingin rasanya aku membalas pelukan itu, tetapi otakku menolaknya. Hingga, aku mengurungkan niatku itu.

"Terima kasih, telah mewarnai hidup gue selama ini. Menjadi sinar yang tak pernah padam. Hanya satu yang gue inginkan, lo harus bisa berdamai sama masa lalu. Bokap lo nggak salah, dia punya alasan ngelakuin hal yang bikin lo kecewa sama beliau. Ingat beliau tetap orang tua lo, Love. Maafin Papa lo, karena hanya itu yang bisa lo lakuin sebelum semua terlambat. Kasih beliau kesempatan kedua, dengerin penjelasannya." Mendengar kalimat itu, aku langsung melepas pelukan Kak Rigel.

"Penjelasan apa lagi? Kebohongan yang udah dia karang! Lo nggak harus selalu ikut campur, Kak. Jangan coba jadi saudara bijak buat gue. Gue tahu kita bersaudara. Stop ngomongin soal laki-laki yang udah bikin hidup gue, Mama sama Kak Ray menderita."

Letter in Love [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang