16 | Penasaran

866 106 257
                                    

***

Jangan hanya bicara,

Ku tak perlu kata-kata.

Tuk mengerti yang kau rasakan,

Karena ku hanya butuh,

Separuh hatimu di dalam hidupku

Tuk buatku bahagia.

( Bicara - The Overtune feat Monita Tahale )

***


"Penasaran adalah, rasa yang harus aku cari tau penyebab dan akibat apa yang akan terjadi setelah aku mengetahui jawabannya."

~ Lovely Ayla Putri ~

***




"PC? Pandu Cahyo? Tadi kurir itu nyebut nama PC. Apa mungkin kalau...."

Pikiranku sekarang semakin tak jelas, lebih tepatnya bercabang penuh dengan rasa penasaran. Aku bingung siapa yang sebenarnya mengirim surat misterius yang selalu membuatku termotivasi untuk lebih baik.

Aku menyalakan mesin Venyu, menaruh paketan itu ke tempat penyimpanan bagian depan Venyu. Sekarang aku harus fokus berkendara agar cepat sampai di Love Pizza. Mungkin nanti, setelah selesai bekerja aku harus kembali mencari tahu pengirim surat itu.

Sesampai di Love Pizza, aku langsung bekerja sesuai aturan. Pekerjaanku berjalan lancar. Saat istirahat bekerja, aku memutuskan untuk mencari udara segar di luar tempat kerjaku itu. Namun, tanpa sengaja aku melihat dua orang yang aku kenal sedang berbicara. Mereka terlihat sangat serius membicarakan sesuatu. Kuperhatikan dan dengarkan percakapan mereka, tetapi tetap saja aku tak bisa mendengar jelas apa yang mereka bicarakan. Samar-samar aku bisa mendengar kata-kata yang membuatku semakin penasaran.

"Lo harus bilang yang sejujurnya ke Love, dia harus tahu yang sebenarnya terjadi, Yo. Lo nggak mau cewek itu dengar semuanya dari orang lain, kan?" kata seseorang yang sangat aku kenal. Ya dia adalah, Kak Rigel.

Mereka sebenarnya membicarakan tentang apa, sampai menyebut namaku seperti itu. Oke fix, aku perlu menyelidiki semuanya. Kenapa banyak sekali hal yang akhir-akhir ini membuatku penasaran. Pertama, aku harus mencari tahu siapa pengirim surat. Kedua, apa alasan Kak Rigel terlihat aneh dan menjauhiku. Ketiga, apa yang sebenarnya dirahasiakan Kak Rigel dan Rio.

"Gue bakalan ngomong saat waktunya udah tiba, Gel," kata Rio, sumpah ini semakin membuatku bingung.

"Oke, itu terserah lo," kata Kak Rigel, meninggalkan Rio yang masih terdiam.

Setelah aku mengamati dan mendengarkan pembicaraan itu. Aku memutuskan untuk kembali bekerja, namun tetap saja otakku sekarang terpenuhi dengan rasa penasaran beberapa hal.

Penasaran adalah, rasa yang harus aku cari tau penyebab dan akibat apa yang akan terjadi setelah aku mengetahui jawabannya, aku membatin sambil duduk di salah satu bangku yang ada di Love Pizza.

Saat aku masih melamun, tiba-tiba Ana - teman kerjaku menepuk bahuku membuatku menoleh ke arahnya.

"Ada apa, An?" tanyaku, langsung disambut senyuman oleh Ana.

"Bu Boss tadi minta gue kasih tau lo, kalau ada yang pesan Pizza di kompleks perumahan yang ada di depan," kata Ana, setelah itu dia langsung meninggalkanku.

Letter in Love [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang