Bab 4 : Tato

297 12 0
                                    

Akbar dengan bangganya menunjukkan tatonya pada Farid.

"A-le-sha." Farid membaca tato di lengan Akbar itu. "Siapa Alesha?"

"Cewek gue dong. Cakep. Anak kedokteran. Blasteran. Ah, pokoknya keren lah."

Farid ber-oh-ria.

"Tato kan ga boleh, Bar. Kalo salat jadi ga sah wudhunya. Lagian kalopun bisa dihapus kan susah juga karena kudu dilaser..."

"Apa alesannya gue kudu ngehapus ini tato?"

"Kan dia masih pacar bukan istri. Istri aja bisa cerai apalagi cuma pacar. Lagian pacaran kan ga boleh..."

"Ah, banyak bacot lu! Ceramah mulu!"

Dua bulan kemudian Akbar terduduk diam di kamar kosnya. Kemeja lengan pendeknya sudah diganti dengan jumper abu-abu. Padahal sejak punya tato, dia selalu bangga memakai kemeja lengan pendek.

"Gue baru aja diputusin Alesha," curhatnya pada Farid.

"Nih!" Farid mengangsurkan beberapa lembar kemeja lengan panjangnya.

"Buat apa?" tanya Akbar bingung.

"Buat nutupin malu." Farid mengerling pada lengan Akbar yang bertato nama sang mantan.

***

Mini Stories [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang