Bab 22 : Cium

98 7 0
                                    

"Eh, eh, kamu mau ngapain?" tanya Saski saat melihat Galih, kekasihnya, mendekatinya.

"Mau cium kamu." Galih menjawab dengan cengiran.

"Ga boleh!" Saski menolak mentah-mentah.

"Sekali aja, Yang." Galih merengek.

"Enggak! Kalo enggak ya enggak."

"Lah, kenapa? Masa cium aja ga boleh? Cium pipi doang kok."

"Iya, sekarang cium pipi. Kalo dikasih, nanti ga lama minta cium bibir. Abis itu minta apa lagi deh ga tau. Iya kan? Aku ga mau yang aneh-aneh gitu. Bahaya!"

Galih senyum-senyum malu sambil garuk-garuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.

***

Mini Stories [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang