Bab 14 : Sibuk

113 7 0
                                    

"Ada apa dengan Seno? Kenapa kami harus dipanggil ke sekolah? Kami sampai terpaksa harus meluangkan waktu di sela-sela kesibukan kami menghadiri rapat dan jamuan makan dengan kolega-kolega penting kami..."

"Ehem." Bu Guru Asih berdehem. Bukan batuk. Itu lebih seperti memotong perkataan orang yang terlalu banyak bicara tanpa diminta.

"Mohon maaf, Bapak dan Ibu Darmawan selaku orang tua Seno. Saya selaku kepala sekolah juga terpaksa harus mengembalikan anak Bapak dan Ibu."

"Kenapa?" kedua orang tua itu bertanya heran.

"Kami mendapat banyak sekali laporan baik dari murid-murid maupun wali murid serta para guru tentang kenakalan Seno. Dan oleh karena guru-guru di sini terlalu sibuk mengurus murid-murid yang lain, Bapak dan Ibu yang harus mau meluangkan waktu untuk mengurus anak kalian. Bukankah anak lebih penting daripada sekadar rapat dan jamuan makan?"

***

Mini Stories [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang