Bab 31 : Setan (2)

73 4 0
                                    

"Ma, anterin Anja ke kamar mandi." Anja, putri kecilku yang masih berusia 5 tahun, merengek.

"Belum tidur?" tanyaku yang masih sibuk menerjemahkan naskah.

"Udah. Tapi kebelet pipis."

"Biasanya berani sendiri." Aku mengantar Anja ke kamar mandi.

"Tadi ga sengaja nonton film yang ada setannya. Trus jadi kebayang-bayang. Mukanya serem. Berdarah-darah. Ada ulatnya. Kalo senyum, giginya taring semua. Mulutnya juga keluar darah." Anja menyiram air kencingnya.

"Anja. Setan yang sebenarnya itu justru ada dalam diri kita sendiri."

"Hah? Maksudnya Anja, Mama, Papa juga setan gitu?"

Aku tersenyum. "Anja pernah males belajar kan? Atau pernah males sekolah? Males berdoa?"

Anja mengangguk.

"Nah, itu karena setan sebenarnya ada dalam diri kita. Bukan yang Anja liat di TV. Dan setan yang ini lebih serem lagi."

Anja bergidik takut.

"Biar setannya ga betah, kita harus banyak apa?"

"Berdoa sama Allah."

Kemudian kami berdoa bersama.

"Pinter. Selamat tidur, Putri Kecil Mama," aku menyelimuti tubuh Anja lalu mencium keningnya dan dia pun terlelap.

***

Mini Stories [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang