Bab 29 : Antre

73 7 0
                                    

Dania melihat seorang ibu-ibu dengan dandanan perlente melesat masuk ke dalam antrean paling depan. Si Ibu menenteng tas mahal berlogo bunga monogram dari sebuah merk ternama dunia. Dania pun segera berdiri di samping si ibu kemudian memberikan kacamata minusnya.

"Buat apa?" tanya si ibu ketus.

"Saya pinjami barangkali mata ibu kabur atau mungkin malah ga bisa baca."

"Bisa kok. Kamu ga liat penampilan saya? Mana mungkin saya ga bisa baca," si ibu ngeyel dengan nada kesal.

"Coba baca tulisan di sana, Bu." Dania menunjuk sebuah tulisan di papan yang diletakkan di dekat pintu masuk tempat makan. Tulisan itu dicetak besar-besar.

HARAP ANTRE

Si ibu tertunduk malu lalu segera beringsut mundur ke antrean seharusnya. Teriakan koor 'wuuu' dari pengantre yang lain turut menyoraki si ibu.

***

Jujur, saya paling kesal sama orang yang seenaknya sendiri motong antrean. Apalagi alesannya kayak ga penting banget. Ada yang sama?

Mini Stories [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang