Prolog

951 51 0
                                    

AUTHOR POV

"Kak?" tanya Sky sambil menyenggol tangan Theo yang sedang melamun.

Theo tersentak dan beralih menatap adik kecilnya.

"Kenapa?" tanya Theo balik dengan mengelus pelan kepala Sky.

"Kakak jangan murung terus. Walaupun gak punya teman, kakak masih punya Kay. Kay janji mulai sekarang akan terus main di dekat kak Theo" ucap Sky tulus.

Menatap mata Sky yang sama birunya dengan miliknya membuat Theo tersentuh. Sky benar, untuk apa dia bersedih jika tidak ada yang ingin berteman dengannya? Sedangkan dia punya adik yang jelas-jelas selalu ada untuknya, dan tidak memperdulikan perbedaan istimewa mereka.

"Kakak juga janji. Mulai saat ini kakak akan ikuti kamu dan jaga kamu dari dia" jawab Theo membuat Sky tersenyum.

Sky tau arti kata dia yang dimaksudkan oleh kakaknya. Sudah lama ada sosok roh pria dewasa yang selalu mencoba untuk mendekati bahkan menyentuh Sky. Dan semua aksi roh itu dihentikan oleh Theo, yang tiba-tiba saja melempar atau bahkan menyentuh Sky ditempat roh itu hampir menyentuh adiknya.

Sama seperti saat mereka sedang makan direstoran pinggir pantai. Saat sedang makan, Theo tiba-tiba melemparkan garpu yang ada ditangannya melewati telinga sebelah kiri Sky. Dan saat itu juga Sky langsung menangis, mengira bahwa Theo akan melukainya. Sejak saat itu Theo memberitaukan pada adiknya untuk tidak merasa takut jika Theo tiba-tiba saja melakukan sesuatu, dan Sky memahaminya dengan cepat.

"Kay sayang kak Theo" ucap Sky memeluk erat kakaknya yang hanya berbeda 2 tahun dengannya.

"Kak Theo lebih sayang dengan Kay" lirih Theo membalas pelukan Sky.














***

Next ke part 1 yaa!

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang