Empat

1.8K 164 21
                                    

Sejak pertemuannya dengan Yeonjun di perpustakaan kota, akhirnya kedua pemuda itu sering bertemu dan menjalin pertemanan. Entah di perpustakaan, kafe ataupun sungai Han. Ya, hobi yang baru-baru ini Jungkook sukai adalah menikmati hembusan angin sore di pinggiran sungai Han. Meski sedikit berisik, Yeonjun nyatanya bisa sedikit mengobati rasa kesepian yang sudah lama menggerogoti diri Jungkook.

"Jung, boleh tidak aku main ke rumahmu?" Tubuh Jungkook sedikit menegang, bukan apa-apa, ia hanya belum siap kondisi ibunya diketahui oleh orang lain. Bukan pula malu memiliki seorang ibu dengan kondisi demikian, hanya saja ia tak ingin jika Yeonjun tak bisa menerimanya dan akan timbul hal-hal yang tak diinginkan.

Melihat kebisuan Jungkook, akhirnya pemuda Choi itu angkat bicara lagi.

"Aku merindukan Geumjae hyung, boleh tidak aku bertemu dengannya?" Jungkook menghela nafasnya pelan, kalau tujuannya hanya Geumjae ia bisa dengan mudah mengatasinya, ia hanya perlu mengajak pemuda berisik itu pergi ke restoran sang kakak. Jungkook beranjak dari duduknya, menepuk pantatnya agar debu yang menempel di sana sedikit rontok.

"Ehh ... kau mau kemana?" Tanpa menunggu jawaban, Yeonjun mengikuti pergerakan Jungkook, berdiri dengan serampangan hingga pergelangan kakinya sedikit terkilir karena posisinya yang tadi bersila.

"Arrggh." Mendengar ringisan sahabatnya Jungkook menghentikan langkah, berbalik dengan segera karena ia juga merasa khawatir saat melihat wajah yang tengah menahan sakit itu.

"Makanya hati-hati, kau itu ceroboh sekali." Jungkook melepas sepatu yang Yeonjun kenakan, memutar-mutar telapak kaki itu seperti yang pernah ia lihat dulu saat dirinya diberikan pertolongan pertama oleh sang pelatih saat terkilir ketika latihan basket.

"Ahh ahhhh AWW ... itu sakit sekali tahu?!" Tak mengindahkan protesan Yeonjun, Jungkook kembali memasangkan sepatu itu, menyampirkan lengan sahabatnya pada bahu tegapnya.

"Akan ku antar kau pulang."


















....




"Eoh ... lihat babies, Appa sudah pulang." Jungho menghampiri Hana yang berdiri di depan pintu kamarnya sambil menggendong kedua bayinya. Mengecup lama dahi wanita yang amat sangat ia cintai.

"Yeobo, nanti dokter Choi akan kemari." Hana merengut, wajah yang semula berbinar itu kini menunjukkan mimik tak sukanya.

"Untuk apa? Aku sehat. Kau tak perlu mengkhawatirkanku, aku tidak akan kelelahan jika hanya mengurus si kembar." Jungho tersenyum kecut, ia harus ekstra membujuk Hana jika sudah seperti ini.

"Hanya check up seperti biasa, kau hanya perlu duduk saja bukan? Atau kau ingin kita pergi ke rumah sakit saja?" Hana semakin mendelik dibuatnya. Jadi mau tak mau ia hanya menuruti keinginan suaminya.












.....







Kedua pemuda itu sudah sampai di depan pintu sebuah rumah yang cukup besar, lebih besar dari rumah keluarga Min.

Saat memasuki rumah tersebut, Jungkook sedikit heran, kenapa rumah sebesar ini nampak sepi. Ia pun mendudukkan Yeonjun di atas sofa, pemuda itu nampak kelelahan karena berjalan terpincang sedari tadi.

"Bisa kau ambilkan aku air Jung, aku haus sekali, hehehe."

"Aku ini tamu, bodoh." Meski menggerutu, Jungkook tetap berjalan menuju dapur, meski baru pertama kali datang ke rumah sahabatnya itu, Jungkook tahu di mana letak dapurnya karena memang sofa tempat Yeonjun beristirahat tadi berada di ruang tengah yang langsung berhubungan dengan dapur yang hanya tersekat meja makan.

[ END ] BEGIN  ~Sequel Of Just Minute~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang