Delapan

1.5K 128 59
                                    

"Kau tak apa tinggal di sini bersama Suga?" tanya dokter Choi Siwon pada Taeri setelah menaruh koper besarnya di dekat pintu kamar.

Memperhatikan sang istri yang sedang mengedarkan pandangannya mengitari isi apartemen yang akan ia tinggali mulai sekarang.

"Heum, aku akan di sini saja." Menarik pelan bahu Taeri untuk diajaknya duduk di atas sofa. Sedangkan sang anak, Suga tengah mampir ke kedai ramyun sebrang jalan apartemen untuk membeli makanan tersebut untuknya juga sang ibu. Taeri terlalu lelah untuk mampir dan makan bersama di restoran.

"Kau yakin? Apa sebaiknya tidak tinggal bersamaku dan Yeonjun saja?" Taeri seketika menolehkan pandangannya, memandang tepat pada manik sang suami dengan sorot mata tajamnya.

"Kita sudah membicarakan hal ini, aku tak ingin berdebat." Siwon hanya mampu menghela nafasnya pasrah.

Sebelas tahun tak tinggal bersama tentu membuat Siwon merasa sangat merindukan istri dan juga anak tiri yang sudah ia anggap anak kandung itu. Tapi Taeri adalah seorang yang keras kepala, juga ketakutan yang masih terus hinggap dalam dirinya.






























.....









Yeonjun segera mematikan TV yang menayangkan acara komedi itu. Baru saja Jungkook menghubunginya, memintanya untuk datang ke tempat biasa mereka menghabiskan waktu seusai kuliah, tepi sungai Han.

Di sana, Yeonjun melihat Jungkook yang tengah terduduk dengan mata terpejam, entah apa yang anak itu lakukan.

Jungkook sedikit berjengit kala sensasi dingin menyengat pipinya, setelah membuka mata, ia mendapati sebotol minuman dingin yang sengaja sahabatnya tempel pada sebelah pipinya.

"Mau cerita?" Yeonjun ikut mendudukkan diri di samping Jungkook, membuka tutup botol dan menenggaknya setengah.

"Eomma akan pulang malam ini."

"Wooahhh ... bukannya itu bagus, berarti eomma mu sudah sembuh?" Yeonjun tahu, tentang Hana yang menjalani perawatan di rumah sakit Jiwa. Saat Jungkook tak sengaja bertemu Yeonjun dan ayahnya di sebuah cafe, akhirnya dokter Choi tahu jika sahabat anaknya adalah putra dari pasiennya. Ia menceritakannya pada Yeonjun, beruntung sebelum hal itu terjadi Jungkook sudah menceritakan perihal kondisi ibunya kepada Yeonjun. Setidaknya Jungkook tak tertangkap basah menyembunyikan sesuatu dari sahabatnya.

"Sebenarnya belum, hanya saja lebih baik. Eomma tetap menganggap boneka itu Yoongi hyung tapi setidaknya ia tak lagi mengamuk seperti dulu. Juga karena sekarang kondisi fisiknya yang lebih mengkhawatirkan." Sekarang tidak ada lagi Jungkook yang tertutup jika bersama Yeonjun. Keduanya sudah sepakat bahwa tak akan ada rahasia di antara mereka.

"Lalu? Apa ia pulang paksa? Maksudku apa bukan karena rekomendasi dokter? Appa ku tak pernah menceritakannya."

"Eomma sering keluar masuk rumah sakit. Di sana ia sering menolak makan juga mungkin ia semakin tertekan karena lingkungan yang tak baik juga sebenarnya, eomma memang tak gila 'kan, seharusnya appa tak membawa eomma ke sana . Minggu lalu eomma juga baru saja keluar dari rumah sakit, lambungnya meradang, asam lambung akut." Jungkook kembali memejamkan matanya, merasakan suara gemericik air juga burung burung yang terbang dengan berbagai kicauannya.

"Aku lapar, kudengar ada kedai ramyun yang baru buka di ujung jalan sana."























[ END ] BEGIN  ~Sequel Of Just Minute~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang