Empatbelas

1.1K 119 27
                                    

Sejak kejadian di mana Jungkook melihat Suga ia menjadi lebih sering diam. Ia jarang memenuhi ajakan Yeonjun untuk jalan-jalan atau sekedar duduk di kafe atau perpustakaan atau bahkan tempat favoritnya, sungai Han.

"Ayolah Kook, sudah seminggu kita tak pernah keluar lagi, aku bosan tahu?! Appa sibuk dan jarang pulang. Apa kau mau dengar berita Seorang pemuda tampan ditemukan mati bosan di dalam rumahnya, begitu?" Jungkook menghentikan langkahnya, ia beralih menatap seseorang yang seharian ini mengintilinya seperti anak bebek.

"Kalau kau bosan datang saja ke rumah. Tapi jangan merengek jika nanti kau ku tinggal tidur." Jungkook kembali membawa langkahnya menuju tempat parkir di mana motor sport kesayangannya ia parkir.

"Uhh ... kenapa ramai sekali. Kook, kau tahu ada apa?" Jungkook merotasikan bola mata malas mendengar pertanyaan dari sang sahabat.

"Aku di sini sejak tadi bersamamu bodoh, bagaimana ku tahu." Jungkook tak ambil pusing, ia terus memacu langkahnya, Jungkook hanya ingin segera tidur dan menghilangkan sejenak bayangan-bayangan kakaknya di dalam kepalanya. Hirau akan teriakan-teriakan para gadis yang entah sedang mengerumuni apa.

"JUNGKOOK!!" Jungkook berhenti, meski belum nampak siapa yang memanggilnya, Jungkook tahu betul siapa pemilik suara serak dan berat itu.

"Taehyung Hyung?" Jungkook mengembangkan senyum tipisnya, ia masih mematung di tempatnya berdiri sedangkan Taehyung dengan susah payah membelah kerumunan para gadis untuk memberinya jalan.

"Hiks ... a-aku sangat merindukanmu Hyung,  kenapa lama sekali tak pulang?" Jungkook berhambur ke dalam pelukan Taehyung, Taehyung mengeratkan pelukannya yang dibalas Jungkook tak kalah erat. Kepala yang termuda dibelai dengan sangat lembutnya sembari sebelah tangannya mengusap punggung yang bergetar itu dengan gerakan memutar.

"Maafkan aku, pekerjaanku di Jerman sungguh banyak Kook, aku bahkan tak punya banyak waktu untuk menghubungimu dan Jimin." Memang sudah lima bulan ini Taehyung berada di Jerman untuk menyelesaikan pekerjaannya dan mengharuskan ia cuti kuliah. Taehyung sempat berfikir untuk berhenti mengenyam pendidikannya karena waktu yang tak memungkinkan, hanya saja ia ingat adik kecilnya, ia tak ingin mengecewakannya. Janjinya dulu dengan sang sahabat akan tetap ia penuhi, berharap sahabatnya tak kecewa di alam sana.

"Emmm ... Yeonjun?" Yeonjun tersenyum kikuk saat seorang model terkenal menyapanya. Ia memang sudah mengenalnya lewat Jungkook, hanya saja masih sedikit canggung karena mereka jarang bertemu maupun mengobrol.

"H-hallo Hyung,  kenapa Hyung tampan sekali?" Taehyung tergelak sedang Jungkook mendengus, sahabatnya itu memalukan, pikir Jungkook.

"Kau tak sedang mencoba menggodaku, 'kan?" Taehyung memberi satu kedipan nakal pada Yeonjun yang sepertinya sedang asik memeta pahatan indah di hadapannya.

"E-ehh tidak ... t-tidak begitu Hyung, aku hanya-- "

"Sudah sudah, aku hanya bercanda. Jungkook mau ku antar pulang? Aku rindu dengan Min ahjumma." Jungkook hendak menjawab namun kalah cepat dengan tangan Taehyung yang menariknya.

"Yakk ... kenapa aku ditinggal?!" Kesal Yeonjun, kakinya ia hentak-hentakkan seperti anak kecil, tak sadar jika apa yang dilakukan sedikitnya menjadi perhatian para mahasiswa yang berlalu lalang juga para mahaaiswi yang sebelumnya mengerumuni Taehyung tadi.































......
















Setelah sepuluh menit mereka habiskan untuk mengobrol tentang kegiatan Taehyung di Jerman, kini keduanya terdiam, menikmati alunan musik yang sengaja Taehyung putar di dalam mobilnya.

[ END ] BEGIN  ~Sequel Of Just Minute~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang