🍀17🍀

1.2K 153 2
                                    

Sehun masih duduk disebelah Suzy. Ia masih betah memandang yeoja tersebut yang masih menutup matanya sambil memegang tangannya. Tergambar jelas wajah khawatir Sehun. Semalam ia tidak tidur demi menunggu Suzy sadarkan diri.

"Hoejangnim, anda mau ku belikan sesuatu? Dari kemaren malam anda belum makan apapun." Ucap Jin

"Aku sedang tidak berselera makan."

Pagi itu Krystal datang dengan membawa papar bag berisi makanan. "Apa Suzy sudah siuman?" Jin menggelengkan kepalanya.

"Saat siuman, berikan makanan ini untuknya agar ia cepat pulih. Oppa memasak khusus untuk Suzy, karena oppa tau Suzy tidak suka makan makanan dari rumah sakit."

"Ne, aku akan memberikannya pada Suzy. Gomawo" Sambil melihat kearah Sehun yang sedang tidur dalam posisi duduk sambil memegang tangan Suzy, karena semalam ia tidak tidur.

"Aku ingin memberi tahu sesuatu padamu."  Ucap Krystal pada Jin.

"Apa?"

"Saat aku membersihkan apartemenku, aku menemu kan ini. Sepertinya baju orang itu tersangkut di rak accessories ku." Sambil memberikan sebuah robekan kain  bermotif bunga. "Barang-barang ku juga tidak ada yang hilang, sepertinya ada yang berniat melukainya."

"Gomawo." Ucap Jin. Krystal pergi meninggalkan ruangan tersebut karena harus memeriksa pasien. Sedangkan Jin menghampiri Sehun dan membangunkannya. Ia menceritakan semua kronologi dan kejanggalan yang menimpa Suzy.

"Kita harus menyelidikinya." Ucap Sehun

"Bagaimana bisa, kita menemukan orang tersebut dengan sehelai robekan kain ini. Bahkan baju seperti ini banyak di produksi dan di perjual belikan di Seoul."

"Anio, jika dilihat dari robekan kain ini bukalah kain yang diperjual belikan di sembarang tempat. Ini adalah jenis kain berbahan sutra yang hanya diproduksi di Perancis, dan dilihat dari motifnya ini seperti milik seorang yeoja. Aku akan menanyakan ini pada Victoria. Mungkin dia mengetahui butik tempat baju ini diproduksi."

"Baiklah, aku akan menghubungi tuan Lee untuk mengurus sisanya."

Seketika perbincangan mereka teralihkan pada Suzy yang baru saja siuman. Jin dan Sehun langsung menghampiri Suzy. "Suzy ah kau sudah sadar."

"Minum." Lirih Suzy

Sehun langsung mengambilkan minuman dan memberikannya pada Suzy.

"Lapar." Ucapnya lagi

Sehun tersenyum mendapati Suzy yang telah sadarkan diri, dan saat ia terbangun, malah makanan yang ia cari. Segera Jin memberikan makan yang di bawakan Krystal. Sehun membantunya untuk duduk, Suzy meringis dan memegangi kepalanya. "Gwenchana? Perlu aku panggilkan dokter?" Tanya Sehun penuh kawatir.

"Tidak perlu panggil dokter. Gwenchana." Sambil tersenyum ke arah Sehun.

Sehun menyuapinya dengan lahap Suzy memakan makanan tersebut. "Rasanya sangat enak sekali."

"Kau suka?"

Suzy menganggukkan kepalanya. "Baiklah makan yang banyak supaya lekas sembuh. Apa kau ingat dengan orang yang memukul kepalamu?" Tanya Sehun.

"Ne, aku mengingatnya, dia memakai kemeja motif dan celana hitam. Tapi aku tidak bisa melihat wajahnya karena ia memakai tudung."

"Aaaaaa, makanmu lahap sekali, kau begitu menyukai masakan Krystal ya."

"Ania, aku sangat mengenal masakan ini, ini  bukan masakan Krystal tapi masakan prof Jung." Suzy mengatakan dengan sangat bangga serta senyuman yang terukir di wajahnya bahwa itu adalah masakan Jaehyun.

The CEO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang