🍀35🍀

1.1K 141 6
                                    

"Aku mengetahui semuanya, alasan mengapa kau meninggalkanku dan menyetujui konferensi pers tersebut. Kenapa kau melakukan itu semua? Wae." Mata Sehun memerah ketika mengucapkan kalimat tersebut terlihat rahangnya mengeras.

Suzy memundurkan langkah kakinya ketika mendengar perkataan Sehun. Sampai dimana punggung Suzy terbentur dinding hotel tersebut, Sehun menguncinya dengan kedua tangannya. "Kau tidak benar-benar mencintai Taehyung kan, kau melakukan ini semua hanya untuk mengalah pada Naeun."

"Sehun ah."

Sehun menahan Suzy dengan jari telunjuknya. "Stttt. Jangan berikan aku alasan, beri aku Jawaban."

"Apa yang kau bicarakan."

"Aku hanya butuh jawaban iya atau tidak."

"Ne."

Sehun tersenyum melihat jawaban Suzy. "Mau kuberi tau sesuatu?" Ucap Sehun. "Sebenarnya Naeun tidak pernah dipaksa oleh kedua orangtuanya untuk menjadi unggul dalam setiap hal, ia juga dari keluarga yang harmonis, kedua orangtuanya sangat menyayanginya mereka selalu menyempatkan quality time di tengah kesibukan mereka. Jadi kau tidak perlu merasa iba lagi dengannya."

"Ne, aku memang mengalah untuk Naeun, tapi aku sedang tidak main-main dengan hubunganku dan Taehyung."

"Gomawo, telah membuatku yakin jika cintamu hanya untukku. Aku tidak menerima alasan apapun. Yang ku butuhkan sudah terjawab sebelumnya." Sehun tak menghiraukan perkataan Suzy jika dia tidak sedang main-main dengan Taehyung.

Terdengar seseorang yang memecahkan gelas di balik dinding kamar hotel tersebut. "Sepertinya aku harus merenovasi dua ruangan ini agar kedap suara."

Suzy yang menyadari bahwa suara tersebut berasal dari kamar hotel yang dipesan oleh Taehyung, Suzy langsung bergegas keluar dari kamar hotel tersebut dan menuju kamar hotel Taehyung, terlihat kamar tersebut telah sepi. Namun Suzy mendapati sedikit darah yang tercecer dan juga pecahan gelas dalam kamar hotel tersebut.

"Hyaa Oh Sehun, bukankah ini keterlaluan." Ucap Suzy pada Sehun yang saat itu berada di sampingnya.

"Suzy ah, aku hanya..."
Sehun mencoba menjelaskan pada Suzy namun Suzy tak mendengarkannya.

"Suzy ah." Sehun mengacak rambutnya frustasi.

Suzy segera menelpon teman-teman Taehyung. Namun teman-temannya tidak ada yang mengetahui keberadaan Taehyung. Suzy mencarinya ke OH hospital, mungkin saja dia tengah mengobati lukanya, namun ternyata nihil, Taehyung tidak ada di OH hospital. Pilihan terlahir Suzy, ia mengunjungi taman di pinggiran sungai Han. Terlihat Taehyung membaringkan tubuhnya  diatas rumput-rumput taman tersebut. Melihat hal tersebut Suzy langsung menghampiri Taehyung dengan membawa kantong berisi obat untuk mengobati luka Taehyung.

"Duduklah aku kan mengobati lukamu."

Taehyung yang tadinya memejamkan matanya ia mulai membuka matanya. "Tidak usah."

"Lukamu harus diobati kalau tidak bisa infeksi." Suzy memaksa Taehyung untuk bangun dengan menarik tangannya. Bukannya berhasil menarik Taehyung malah ia yang tertarik dan terjatuh di samping Taehyung.

"Kau tau aku berlari menggunakan heels kemari, aku khawatir dengan keadaanmu." Suzy bangkit dan membenarkan posisinya untuk duduk yang diikuti oleh Taehyung.

"Berikan tanganmu."
Suzy meraih tangan Taehyung dan mulai mengobati telapak tangannya yang terluka karena pecahan gelas di hotel tadi.

"Aaaaa." Taehyung menringis karena sedikit kesakitan.

"Apha?"

"Aphayo....."

"Suzy mulai mengoles salep ke luka Taehyung lalu membalutnya dengan perban."

"Selesai."

"Sekarang berikan padaku." Taehyung meminta kantong yang berisi obat dan juga plester yang dibeli Suzy di apotek.

"Eoh?"

Taehyung melepaskan heels dari kaki Suzy terlihat kaki bagian belakang Suzy lecet dan juga jari kakinya. Taehyung mengobati nya dan memakaikan plester di kakinya. "Tunggu sebentar."

Tak lama kemudian Taehyung datang dengan membawa sendal baru untuk Suzy. "Pakailah."

"Gomawo." Suzy memakai sendal tersbut terlihat pas di kaki Suzy. "Kau tau ukuran sendalku ya."

"Aku tau segalanya tentangmu. Aku juga tau isi hatimu." Taehyung berjalan membawa heels Suzy dengan Suzy berada di sampingnya.

"Eoh?"

"Aku mengetahuinya sejak kau memeriksa ku di rumah sakit untuk kedua kalinya."

"Taehyung ah."

"Aku tau ini adalah resiko yang telah aku pilih. Aku mengetahui semuanya tapi tidak perduli tentang itu aku tetap mencintaimu rasa ini kian menggebu setiap harinya. Tapi, apa kah salah jika aku memperjuangkan cintaku." Ucap Taehyung mengungkapkan isi hatinya.

"Pergilah, temui hoejangnim. Aku tidak akan mencegahmu." Tuturnya lagi.

"Tae ah."

"Kau berhak memilih cintamu, dan itupun berlaku padaku juga aku berhak untuk memilih. Memilih kepada siapa aku jatuh cinta. Jadi kumohon satu hal darimu. Izinkan aku untuk tetep mencintaimu."

Suzy memeluk Taehyung seraya berkata. "Gomawo Taehyung ah." Suzy langsung berlari menuju parkiran mobilnya, ia memarkir mobil di depan market yang terletak di sebrang jalan.

Taehyung memejamkan matanya terlihat air mata menetes bersama dengan saat ia memejamkan mata. "Saranghe Suzy ah."

***

Suzy memencet bell apartemen Sehun, meskipun ia mengetahui password apartemennya namun ia lebih memilih untuk memencet bell tersebut. Sehun membukakan pintu, melihat hal itu Suzy langsung menerobos masuk dan memeluk Sehun. "Mianhe Sehun ah, aku melakukan tindakanku tanpa berpikir panjang. Aku terlalu naif dan menganggap bahwa aku akan bahagia jika aku melepas mu. Ternyata kau lebih menderita karena ulahku."

"Aku juga minta maaf karena terlambat mengetahui alasan utamamu saat memutuskan untuk bersama Taehyung." Ucap Sehun.

Sehun melepaskan pelukannya pada Suzy. "Jadi kita baikan?" Sambil mengulurkan jari kelingkingnya.

"Ne, Kita baikan." Ucap Suzy.

--------------------------------------------------

--------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍀🍀
.
.
.
.
.

TBC

The CEO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang