🍀39🍀

1.1K 127 3
                                    

Sehun tersenyum mendengar jawaban Suzy. Beberapa saat kemudian Suzy membawa bantal dan juga selimut untuk Sehun. "Kau tidur di sofa." Ucap Suzy.

"Ne?" Ucap Sehun mendengar Suzy menyuruhnya tidur di sofa. "Tidak bisakah aku tidur di kamarmu saja."

"Eoh? Andwae. Kau tidur di sofa saja." Suzy mematikan lampunya lalu pergi ke kekamarnya.

Sesaat kemudian Sehun merasa haus, ia pergi ke dapur dan meminum segelas air yang tersedia diatas meja makan. Sehun berjalan dengan selimut yang masih melilit di tubuhnya. Tanpa sadar ia memasuki kamar Suzy dan tidur di sebelahnya. Sehun lupa bahwa dirinya tengah menginap di apartemen Suzy.

Keesokan harinya Suzy membuka matanya karena silau dengan matahari yang masuk ke celah gordennya tanpa permisi tersebut. Tampak Suzy akan menggeliatkan badannya dan tiba-tiba ia merasakan ada yang memeluk pinggangnya. Suzy melihat ke arah perutnya ia berteriak hingga Jin mendengarnya.

"Suzy ah, gwenchana." Jin mengetuk-ngetuk pintu Suzy.

"Gwenchana." Suzy menjawab dengan teriakan.

Sehun terbangun karena mendengar teriakan Suzy. Terlihat Suzy menyilangkan tangannya di atas badannya. "Akahh, sudah pagi ya." Ucap Sehun.

"Hyaa, kau kenapa bisa ada disini eoh."

"Kupikir tadi malam aku salah jalan saat menuju ruang tamu, jadi sekarang aku berada di kamarmu." Sehun meringis dengan memasang eskpresi tak berdosa.

***

Perasaan canggung menyelimuti keduanya, di meja makan mereka berdua menundukkan kepalanya menatap makanan yang ada di meja makan tanpa memakannya. Jin yang berasa aneh dengan keduanya melihat ke arah Sehun dan Suzy secara bergantian.

"Hyaa, ada apa dengan kalian berdua?" Tanya Jin

"Tidak terjadi apa-apa tadi malam." Ucap Suzy dan Sehun secara bersamaan yang membuat suasana semakin canggung.

"Aku tidak menanyakan itu, jika terjadi sesuatu itu urusan kalian." Jin terkekeh melihat Suzy salah tingkah. "Kenapa makanannya hanya dilihat saja, memangnya kalian akan kenyang jika hanya melihat makanan tersebut."

Sehun dan Suzy segera memakan makanan tersebut, sedangkan jin tertawa melihat tingkah atasannya dan juga suzy yang ada dihadapannya tersebut.

***

Sehun telah siap dengan jas super rapinya untuk pergi ke kantor. Hari ini ia memutuskan untuk mengantar Suzy terlebih dahulu ke OH hospital, Tapi sebelum itu Sehun menelpon seorang yeoja.

"Apa kau sudah siap?"

"Ne."

"Kita bertemu di bawah." Ucap Sehun lalu memutuskan sambungan teleponnya.

Mereka berdua bertemu di lantai dasar apartemen Sehun dan berangkat menuju apartemen Suzy.
Terlihat Suzy telah menunggu Sehun di depan gedung apartemennya, saat melihat Sehun datang ia langsung melambaikan tangannya dan masuk ke dalam mobil Sehun. Saat Suzy akan memasang sabuk pengaman ia melihat sosok yeoja yang duduk di belakang, seketika pandangan Suzy beralih kepada Sehun.

"Aaaa, iya kenalkan ini Eunseo noona, sepupuku yang baru kembali dari Amrik, Eunseo kenalkan ini Suzy."

Mereka saling membungkukkan badan dalam posisi duduk.

"Ia sudah kuanggap seperti eomma keduaku, dia mengurusku dengan baik saat aku sedang berada di Amrik untuk melanjutkan studiku. Ya meskipun umur kita hanya terpaut 2 tahun."

"Jangan membandingkanku dengan bibi, bahkan aku tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan bibi Jinkyung. Kau terlalu berlebihan Sehun ah." Ucap Eunseo dengan pipi memerah karena Sehun memujinya.

"Aaaaaa, sepertinya kau akan telat." Sehun melirik arlojinya. "Baiklah kita berangkat sekarang."

"Senang dapat melihat anda secara langsung dokter Bae. Sebelumnya aku selalu mendengar tentang anda melalu cerita Sehun."

Suzy menoleh dan tersenyum ramah pada Eunseo. "Mendengarmu memanggilku dokter Bae kurasa itu terlalu formal, Panggil saja aku Suzy."

Semenjak selesai menempuh studinya Eunseo menetap di luar negeri hingga sekarang ia memutuskan singgah di Seoul untuk beberapa bulan karena rasa rindu pada kota kelahirannya. Saat berada di Amrik Eunseo dan Sehun tinggal di atap yang sama. Eunseo sudah menganggap Sehun seperti adik kandungnya sendiri. Bahkan saat Sehun putus dengan Naeun, Eunseo lah orang kedua yang merasa tersakiti karena melihat Sehun bersedih. Tidak ada keterlibatan perasaan diantara keduanya. Mungkin memang mereka memiliki ikatan saudara yang kuat. Bahkan orangtua Sehun membelikan apartemen untuk eunseo yang berada satu gedung dengan Sehun.

Dalam perjalanan, Suzy merasa canggung ditengah kehangatan yang menyelimuti kedua saudara yang baru saja bertemu untuk menyampaikan kerinduan masing-masing. Eunseo banyak mengetahui tentang Suzy, namun sebaliknya Suzy baru mengetahui Eunseo beberapa jam yang lalu dan tidak tau menahu banyak mengenai sepupu Sehun tersebut, karena memang Sehun tidak pernah menceritakan mengenai Eunseo kepadanya.

Sesampainya di OH hospital Suzy dan Eunseo turun dari mobil dan melambaikan tangan kepada Sehun yang bersiap untuk ke kantornya.

Eunseo ikut turun karena ia ingin mengecek kesehatannya. "Aku akan langsung menemui dokter Min." Ucap Eunseo pada Suzy.

"Mau aku antar?"

"Tidak usah, kau pasti punya banyak pekerjaan. Aku akan menemuinya sendiri." Ucap Eunseo lalu melangkahkan kakinya masuk.

"Kenapa kau belum juga berangkat." Ucap Suzy pada Sehun yang masih berada di tempatnya semula.

"Aku masih ingin memandangimu."

"Sudahlah, kau harus berangkat biar tidak terlambat. Sebagai hoejangnim, kau harus memberi contoh yang baik untuk bawahanmu."

"Ne, ne, calon istri. Nanti ku jemput, aku ingin mengajakmu kesuatu tempat." Setelah itu Sehun melajukan mobilnya.

Di suatu sisi saat Eunseo berpapasan dengan Jaehyun ia membungkukkan badan dan tersenyum padanya.

"Annyeong, dokter Jung Jaehyun."

"Kau mengenalku?" Ucap Jaehyun memandangi yeoja yang tidak ia kenal.

Yeoja tersebut menggelengkan kepalanya seraya menunjuk nametag yang tertera di jas dokter Jaehyun. "Anda sangat tampan." Lalu Eunseo melanjutkan langkah kakinya. Sedangkan Jaehyun memiringkan kepalanya tak mengerti seraya memandangi punggung yeoja tersebut yang mulai menjauh.

--------------------------------------------------

--------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍀🍀
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

The CEO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang