🍀27🍀

1.1K 130 2
                                    

"Kita kembali ke OH hospital, aku harus memeriksa beberapa pasien lagi." Suzy mencari alasan agar segera terbebas dari Sehun.

"Tidak perlu kau pikirkan, aku sudah meminta Krystal untuk menggantikan mu, dia menyetujuinya."

"Harusnya aku tidak mencari alasan kembali ke OH hospital." Gumam Suzy sambil menoleh ke arah kaca.

"Aku harus mengasih makan hamster peliharaan ku di apartemen. Mungkin dia sudah kelaparan karena tadi pagi aku tidak memberinya makan."

"Kau kan takut dengan hamster. Bagiamana kau bisa memelihara nya." Sehun terkekeh mendengar alasan Suzy.

"Hyaaa! Ishhhhhh." Suzy kehabisan alasan lalu membuang mukanya, ia memandang ke arah kaca mobil. Ia menurunkan kaca mobil tersebut dan memandang keluar "Yeppoda." Dengan kata berbinar Suzy melihat pemandangan yang indah di sepanjang perjalanan mereka yang entahlah, Suzy tidak tau dia akan dibawa pergi kemana oleh Sehun.

Sehun tersenyum melihat tingkah lucu yeojachingunya tersebut. Suzy yang mengetahui itu langsung buru-buru menutup kaca mobil tersebut dan memasang muka cemberutnya kembali, ia sadar bahwa dia sedang dalam keadaan marah.

"Hyaa... Jika kebanyakan orang bilang kalau seseorang sedang marah ia akan terlihat jelek, tapi kenyataannya kamu malah terlihat menggemaskan aku jadi tidak sabar ingin segera sampai." Ucap Sehun dengan senyum evilnya.

"Tapi aku ingin mengajakmu kesuatu tempat sebelum ke tempat tujuan pertama."

"Tidak mau."

"Aku tidak butuh persetujuan mu eoh."

"Aishhh...." Suzy menggigit bibir bawahnya sambil menatap Sehun penuh emosi.

"Waeeeee? Mengapa menatapku seperti itu."

"Ayo kita turun." Ucap Sehun sekali lagi. Suzy menatap ke jendela mobil terlihat rumah sederhana yang didominasi oleh kayu.

"Tempat apa ini."

"Kajja, kau bisa melihatnya sendiri nanti." Sehun menggandeng tangan Suzy, lalu mempersilahkan masuk ke dalam.

Suzy masuk kedalam rumah tersebut, matanya meneliti tiap sudut ruangan yang nampak tak berpenghuni itu. Tatapannya terhenti ketika melihat photo namja kecil yang Suzy yakin itu bukanlah photo Sehun.

"Kau sedang melihat apa. Kemarilah." Sehun melambaikan tangannya pada Suzy, membuatnya segera menoleh ke sumber suara.

"Eoh?"

"Kemarilah." Sehun membuka pintu menuju ruang bawah tanah. Ia mempersilakan Suzy untuk masuk ke dalam ruangan tersebut. Suzy merasa ragu dan menoleh ke arah Sehun yang dibalas anggukan olehnya sehingga Suzy memberanikan masuk ke ruang bawah tanah yang terlihat cukup gelap.

"Sehun ah...."

"Tidak usah takut aku akan menyalakan lampunya." Sehun menyalakan lampunya dan seketika Suzy melihat seluruh isi ruangan tersebut, matanya terbelalak ketika melihat seisi ruangan yang penuh dengan buku seperti perpustakaan umum.

"Apa ini sebuah perpustakaan?" Suzy bertanya sambil berjalan berkeliling. Ia tidak percaya bahwa rumah yang didominasi kayu itu memiliki ruang bawah tanah sebesar ini.

"Apa ini terlihat seperti perpustakaan?" Sehun bertanya balik pada Suzy. Sedangkan kaki keduanya masih tetap berjalan, sampai dimana Sehun menghentikan langkah kakinya ia menyentuh sebuah punggung buku dengan jarinya lalu mengambil buku tersebut. Tak lama kemudian rak buku tersebut bergerak terbuka. "Berhasil." Ucap Sehun lalu mengajak Suzy masuk. Namun Suzy mencengkal tangan Sehun, membuatnya menoleh ke arah Suzy.

The CEO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang