Pertengahan- Hal yang harus kuurus dan Kutukan

1.1K 89 3
                                    

Tidak lama sejak aku berada diluar dinding, aku segera masuk kedalam kota tanpa ada tanda pengenal karena memang tidak diperlukan. Namun untuk para prajurit tidak dibolehkan masuk dengan zirah dan senjata mereka.

Saat Masuk aku melihat keramaian dimana-mana. Warna cerah di perumahan membuat tempat ini menjadi berwarna, ini adalah tempat yang luar biasa.

Tapi... Masalahnya, apa para monster itu tidak menyerang ya? Tempat ini begitu tenang dan tentram, lebih dari kota diatas... Bahkan sekarang aku tidak tau yang mana kota yang mana Dungeon

"Sungguh Aneh dunia ini..." kata-kata itu secara tidak sengaja kulontarkan.

Pemuda itu kemudian menatap heran diriku "Apanya?" Pertanyaan itu membuatku bergidik

"Ti-Tidak ada apa-apa" ucapku sambil menggarut pipi.

Aku terus mengikuti Pemuda itu dari belakang sambil lihat sana lihat sini. Lalu Aku berhenti melangkahkan kakiku saat melihat kerumunan orang. Orang-orang itu tampak panik, aku yang tadi berdiam diri langsung bergegas kesana karena penasaran

Aku kemudian bertanya pada salah satu orang yang ada dibelakang, dikarenakan  "Ano... Ini Ada apa, ya?"

"Ng...?" Ia kemudian melirik kearahku "...Aa~ Ini tentang masalah Kutukan Nona Elliana, apa kau tidak tau?"

Eh? Apa yang dibilangnya tadi? Elliana? Apa mungkin orang lain? Tidak, Itu pasti orang lain

"Oh, kalau begitu aku pergi dulu" ucapku yang kemudian menjauh dari sana, walau hanya sekilas, aku bisa melihat tulisan 'dewi ameterasu'. Bagaimana bisa hal itu bisa ada disini?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tentang kota ini, aku sudah mendapat beberapa informasi. Pertama, Tentang kota ini yang ternyata adalah SafeZone, yang merupakan Zona aman yang mana para monster sangat berbeda, Kedua Safe Zona Ini ada 1000 didungeon atau lebih mengingat Tinggi dan luas dungeon ini ada kemungkinan lebih dari 1000 zona aman, kedua Kutukan Elliana Sylfia.

Aku berdiri didepan pagar yang bermotif Kupu-kupu dan api. Rumah besar berwarna putih berlantai 2. Aku menatap Hampa Rumah besar itu.

Tidak ada yang perlu di katakan lagi, aku harus segera memeriksa keadaan Nya, atau... Kejadian dimana aku tidak bisa menyelamatkan ibu dan ayah akan terulang lagi. Aku yang sekarang sudah bisa mengurus semua tanpa merepotkan orang lain

Aku melangkah masuk kedalam Pagar itu. Tidak ada siapapun kecuali pria berambut putih dengan tatapan tajamnya. Apa mungkin dia tidak mau aku masuk?

Jika tidak mau aku akan memaksa untuk masuk.

Aku terus maju hingga pintu yang ada disamping pria berambut putih itu. Saat aku menggapai gagangnya, ia memegang tanganku dengan erat dan berkata "Siapa kau?" Perkataan itu sangat dingin, pandangan itu menunjukkan bahwa dia bukanlah lawan yang bisa kulawan

"Aku harus masuk" ucapku yang menatap hampa dirinya. Tidak ada yang ada dipikiranku selain dia, rasa khawatir risih dan tidak tenang ini...

Pria menatap dingin diriku "Hm... kau siapa?"

"Aku? Aku Kazu" jawabku yang kemudian mendorong pintu itu, namun masih dicegah oleh pria bermabut putih itu

"Apa kau ingin bertarung?" Aku menatapnya dengan aura membunuh yang tidak bisa dibayangkan.

Pria itu balik menatap diriku "Jika itu yang kau mau"

Tsiiiing
Suara tebasan itu terdengar olehku, serangan yang dilancarkan pria itu begitu kuat bahkan angin yang dibuatnya sampai menghembus kerumput yang dekat dengan pagar

Isekai Seikatsu: The Hallowed WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang