Awal- Kota Diatas Dungeon

2.8K 179 13
                                    

[Kazuya Kazuki Van El-Bino POV]

Aku sudah berlari dengan sangat cepat sejak 2 jam yang lalu, melihat hari yang sudah gelap dan Elliana yang terlihat sangat capek sepertinya besok saja melanjutkan perjalanan

Aku kemudian kembali melirik kearah Elliana yang tengah terengah-engah dan menundukkan badannya. Apa ada sungai didekat sini ya?

Tidak, eh tunggu, ada! Ada! 3 km lagi kedepan

Hm...3 km lagi. yey... pertanyaan, Apa Elliana masih sanggup bergerak?

Kenapa kau bertanya pada ku?

Lalu aku berjalan mendekati Elliana "Ung... Elliana, apa kau masih sanggup?" Sepertinya tidak ya...

"Sangggup!" (Elliana)

Eh... bukankah dia ciri-ciri gadis yang gigih? Tapi...

Lalu aku jongkok memunggungi Elliana, Elliana tampak keheranan melihatku jongkok

"Apa yang kau lakukan?"

"Naik, aku akan menggendongmu sampai tujuan" setelah mengatakan hal itu suasana menjadi senyap, "Ada apa? Kenapa diam?"

"Ng... kau yakin?" (Elliana)

"Apa aku terlihat tidak meyakinkan?" (Kazu)

"Baiklah" lalu Elliana naik kepunggungku. Saat dia naik, nafasnya sangat jelas terdengar olehku, tubuhnya lumayan berkeringat, dan dadanya...

Aaaaaaaa! Apa yang aku pikirkan?!!!

Tsuuuuuuut
Aku langsung melesat dengan saaaangat cepat kedepan, aku hanya ingin cepat sampainya, 'itunya' membuatku tidak nyaman!

--•••--
[Mary Bell POV]

Namaku Mary Bell.
Seorang dengan rambut pirang dan wajah cantik, itu sangat langka. Dimanapun aku pergi aku pasti menjadi pusat perhatian, baik di jalanan ataupun di mall. Siapapun tertarik denganku, kecuali dia... Kazuya Kazuki

Saat aku lewat, dia hanya manatap depan dan tidak peduli dengan apapun yang ada disekelilingnya. Saat itu aku lumayan terkejut dan tidak percaya, namun saat aku memanggilnya dia hanya mengatakan 'Hmm?' Seperti dia tidak tertarik dengan diriku. Dan saat itu lah hatiku menjadi miliknya

Hari-hariku bersamanya terasa sangat luarbiasa, terasa seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Kami berdua lumayan dekat, sampai-sampai ada isu yang mengatakan kami berdua pacaran. Namun hari-hari itu hilang bagaikan debu

.
.
.
.

"Hei... Mary, apa kau sudah dengar tentang pahlawan bom?"

Aku melirik suara itu, dan mengeluarkan tatapan ketertarikan "Hm? Pahlawan Bom? Apa itu"

"Kau belum dengar? Itu insiden yang sangat besar loh di pantai... katanya jika tidak ada pahlawan lebih dari 3 ribu orang akan meninggal lo..."

"Wah~ 3 ribu orang meninggal?! Bukankah itu sekelas dengan nuklir?"

Ting...tung....
Bunyi bell berbunyi, dan pembicaraan kamipun berakhir. Saat itu aku lumayan kagum dengan tindakan orang yang disebut pahlawan, namun kekaguman itu berubah menjadi kesedihan yang tiada tara

"Aku pulang" aku membuka pintu lalu membuka sepetuku dan berjalan langsung menuju ruang keluarga, rumah ini sangatlah sepi dan tidak bernyawa, aku menghidupkan lampu ruang keluarga dan langsung melompat ke sofa

"Ngomong-ngomong, Kazu tidak datang ya... apa dia sakit?" Aku mengambil remote yang ada dimeja depanku lalu menghidupkan tv "Berita tentang pahl-" mataku membesar, jantung berdetak dengan cepat, dan kesedihan membendung dimataku

《Kematian Pahlawan, Kazuya Kazuki yang telah menyelamatkan lebih dari 3 ribu orang di pantai dekat kota C telah dimakamkan oleh penduduk setempat dengan megah. Lebih dari 3 ribu orang berterima kasih padanya dan berdo'a untuknya》

-1 tahun kemudian-
Hari-hariku menjadi hampa setelah dia tiada. Tidak ada warna, hanya hitam yang mewarnai hariku. Saat ini aku berada didalam kelas, dan jam pelajaran akan segera dimulai.

Tingg.... Tung....
Bunyi bell memang terdengar olehku, namun itu bukan bunyi bell sekolah. Cahaya terang menyelimuti seisi ruangan dan menyilaukan mataku, dalam sekejap mata. ruangan itu berubah menjadi putih. Tidak ada apa-apa, beberapa waktu kemudian...

"Selamat datang.... selamat datang" seorang kakek-kakek dengan jenggot dan kumis yang menutupi wajahnya datang dari langit, ia mengelus-elus jenggotnya yang putih itu dengan pelan.

"Siapa kau? Dimana aku?!" Aku membentak dengan sangat keras, melihat kejadian ini, mana ada orang yang bisa tenang. 'Selalu tetap tenang dalam keadaan apapun' itu adalah motonya, namun itu tidaklah berlaku padaku. Aku terus menatap tajam kakek yang berpakaian aneh itu, dan dia pun mulai mengeluarkan suaranya

"Tenanglah wahai yang terpilih... Aku adalah raja dewa, El-Bino"

--•••--
[Kazuya Kazuki Van El-Bino]

Hu...
Ini..."...BUKAN SUNGAI!!!!!!" Aku berteriak sambil melihat kearah kota yang terbentang luas dengan menara yang sangat tinggi, kau tau film Dan... yang tokoh utamanya mirip kelinci, yang namanya Bel kramel, kau tau itu? Seperti itu lah menaranya, kotanya juga begitu indah.

"Hm? Sudah sampai?" Elliana baru bangun dari tidurnya yang pulas, dan itu membuatku iri. Sumpah, jika dia laki-laki pasti kusuruh gantian.

"Ya... Tunggu sebentar" aku menatap kearah kota. Ng... ayah? Dimana sungainya?

Apa kau tidak lihat? Apa kau tidak bisa melihatnya?

Tidak, sama sekali tidak akan bisa kulihat jika tidak diberi tau

Itu... yang ada ditengah kota itu, pasti ada

Oh... maksudmu parit yang ada ditengah-tengah itu?

Ya...! Itu! Yang itu!

Ayah, coba ulangi kata-kataku tadi

Ayah

Baiklah, huft hah, itu parit kau tau?

Tidak, sama sekali tidak tau

Kezel aku rasanya, itu adalah air yang kotor!

Oh, begitu? Terus?

Terus,.... yah, apa yang mau diminum disana?!

Minum aja! Goblok! Aku pasti aku minum tu air kalau jadi kau!

kalau begitu turun dan minum semua air itu!

Dan... dewa itu langsung terdiam. Sudah kuduga di tidak mau, diam setelah lawan bicaranya benar itu lah moto dewa aneh itu

Korra! Apa ayahmu yang kau sebut aneh?!

Dia mulai lagi deh, tanpa kupedulikan ocehan orang tua itu, aku berlari menuju kota tanpa dinding itu. Saat aku sampai aku langsung berjalan, tampaknya suasana meriah dirasakan oleh penduduk. Apa yang mereka rayakan?

Aku kemudian menatap tinggi menara yang ada didepanku, apa ini dungeon? Atau hanya bangunan tanpa isi? Sebuah totem? "Benar-benar tempat yang aneh..." saat aku berbicara, tanpa kusadari seseorang menyenggolku. Lalu orang itu melihat kearahku, dia meminta maaf padaku.

"Eh?"

Rambut pemuda itu berwarna hitam yang sama denganku. Ayah... apa rambut hitam disini adalah hal yang biasa?

Tidak, bahkan hampir tidak ada kau tau? Yang memiliki rambut hitam hanya para iblis dan Orang yang hanya memiliki element kegelapan, lalu reinkanator ono dan pelompat

Apa orang itu seorang pelompat(orang yang dikirim) atau reinkanator Ono(Orang yang bereinkaranasi, namun jiwanya dari bumi)?

Aku sama sekali tidak tau!

Wah~ ini dewa atau orang biasa ya? Yah biarkan aja, lagi pula sama sekali tidak penting.

Lalu aku berbalik dan pergi menjauh dari sana

------------------------------------------

Jangan lupa vote dan komennya biar semangat, lalu saran juga😁😁

Isekai Seikatsu: The Hallowed WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang