Pertengahan- Seorang Yang Bukan Pahlawan Dan Dia Lah Pemegang Pedang Pahlawan

631 43 0
                                    

Aku mengerutkan dahi saat melihat pemandangan yang begitu mengerikan.

Tanah yang dibaringkan para monster itu, sudah digenangi dengan warna merah darah. Bau darah membuat siapapun yang ada disini sudah dipastikan muntah, bahkan...

"Hoooooek.... "

Aku melihat kearah Sylfia yang muntah didekat pohon. Perasaan jijik dan mengerikan pasti dirasakannya.

Aku mendekati Sylfia yang kini menegakkan kepalanya secara perlahan.

"Sylfia, mari kembali ke Camping, pemandangan ini... Tidak baik untukmu."

Memang benar, orang sekuat mana ya... Yang membantai monster, lebih dari 100?

Dan segera setelah itu, kami kembali ke Camping.

••---••

[Mary Pov]

Aku dan pemuda yang bernama Noir duduk saling berhadapan. Suasana serius menyelimuti ruang.

"Baiklah, jadi, kamu bisa jelaskan, kenapa kamu ada disini..."

"Kenapa? Harus? "

Aku sedikit mengerutkan alisku.

"Ba-baiklah, Awalnya, aku berada di lantai 101..."

Noir mulai bercerita, bahwa, dia adalah anak haram dari seorang pemimpin wilayah dilantai 101. Dia disiksa, dianiaya dan diremehkan oleh semua orang. Ibunya, bahkan mati ditangan orang lain. Dia akhirnya melarikan diri dari rumah yang sangat neraka dari neraka.

Beberapa tahun kemudian, Noir datang dengan prestasi pahlawan diwilayah lain. Dia sangat dihormati, dan dipuja sebagai pahlawan terbesar dalam sejarah oleh penduduk Lantai 101.

Suatu hari, Noir diajak untuk ikut menjelajahi lantai atas yang telah tertutup selama 300 Tahun, yang mana legenda mengatakan bahwa gua yang selama ini dianggap keramat, ternyata adalah jalan menuju permukaan. Namun, tragisnya, dia dikorbankan sebagai pengalihan prajurit ayahnya.

Beberapa bulan telah dilewati, Noir yang dulu sangat polos, kini kasar layaknya Monster. Dia berniat untuk kembali ke lantai 101 dan membalas semua perbuatan ayahnya.

"... Jadi begitulah, "

Dia menutup matanya saat berucap. Jika kalian melihat ekspresi datarnya saat ini, makan kalian akan merasakan kesedihan yang tiada batas dari Noir.

Aku menghela nafasku. Aku Benar-benar tidak percaya ini, ternyata ada kehidupan yang mirip dengan tokoh utama.

"Oh, pasti berat hidup seperti dirimu. "

Aku jujur, aku benar-benar jujur bahwa aku benar-benar kasihan sama Noir. Tapi, mau bagaimana lagi, itu semua adalah takdir, tidak ada yang bisa mengubahnya selain dewa.

Seketika, pikiranku penuh dengan bayangan orang itu.

"... Pedang yang kamu dapat itu, di mana ketemunya? "

Aku mencoba untuk mengalihkan. Noir langsung melirik kearah pedang berwarna merah tua dengan tepi-tepi hitam. Ia mengelus pelan pedang yang dia sangkut kan dipinggang.

Senyum tipis terlihat dimukanya.

"Oh, ini adalah pedang yang kudapatkan beberapa hari yang lalu. Pedang ini sangat susah untuk dikendali, kau harus menahan setiap tusukan dan kutukan disaat bersamaan selama 7 Hari 6 Malam. "

Aku langsung melebarkan mataku. Pedangnya, didapat dilantai ini? Kalau begitu....

"Itu... Pedang suci? "

____________

[Memories Of Lucifer]

Aku seorang yang hidup dalam kegelapan, dan menetap dalam kegelapan, ditarik kegelapan dan terkurung dalam kegelapan.

Seorang malaikat, yang merencanakan kudeta pada TUHAN. Namun, semua dihancurkan oleh satu orang, orang itu benar-benar kuat, aku masih ingat tatapan di saat-saat dia akan mengurung ku dalam kegelapan, dia adalah El-Bino.

Maka dari itu, rencana-tidak, saat aku bangkit dari kegelapan, yang pertama kuhancurkan bukanlah TUHAN, melainkan dewa El-Bino.

Dewa yang mengawasi dimensi ke-3. Dan setelah itu, menghacurkan Dewa Ruang Dan Waktu, yang membantu El-Bino menarikku kedalam kegelapan.

"Pertama, menarik keluar para malaikat, terutama Michael bangsat itu keluar dari cahaya. "

Michael, adalah malaikat yang memimpin ras malaikat, makhluk mutlak yang pernah bertemu TUHAN walau sekali, orang yang paling berkuasa dalam Surga Dan Nirwana setelah Arch Angel Jibril.

Jika, tidak bisa menarik Michael keluar dari cahaya, maka aku tidak akan bisa menarik keluar Jibril dari Cahaya Suci. Jika, aku tidak bisa memusnahkan kedua pemimpin malaikat, maka aku tidak bisa menarik keluar El-Bino dari ruang, dan aku juga tidak bisa menarik seluruh dewa di dimensi termasuk dewa ruang dan waktu.

Dewa Ruang Dan Waktu. Adalah dewa yang paling berwenang dibumi dan langit. Sebuah Sosok mutlak yang tidak bisa dibantah oleh semua makhluk, bahkan TUHAN pun mengakui keberadaannya.

Dia mengurung diri dalam Celah Ruang Dan Waktu, yang mana disebut Ruang Hampa. Ruang yang disiapkan khusus oleh TUHAN untuk mengurungnya, itu semua adalah permintaan dia senidiri. Kekuatannya hampir menyamai TUHAN, tapi, dia tidak bisa mengendalikannya dengan baik.

Dulu, sebelum Para Pendiri Dewa Cahaya belum membuat perjanjian dengan para dewa Kegelapan, Dewa Ruang Dan Waktu pernah menghancurkan satu dimensi hanya dengan telunjuknya saja. Jika, jika dia menggunakan seluruh kemampuannya, apa yang akan terjadi pada jutaan dimensi ini? Apakah kami tidak akan ada? Apakah TUHAN akan menghapus keberadaannya? Atau menciptakan semua dari awal dan tetap mengurung Dewa Ruang Dan Waktu, dalam celah Ruang Dan Waktu?

Tidak ada yang tau kecuali aku. Jika, jika... Dewa Ruang Dan Waktu memakai seluruh kekuatannya, maka secara perlahan dia akan kehilangan Wujud dan bergabung dengan Ruang Dan Waktu.

Jadi, masih ada kesempatan untuk menang darinya.

Jika tidak berhasil, maka aku akan membantai seluruh-tidak, setidaknya setengah kaum malaikat dan dewa untuk melemahkan Surga Dan Nirwana, dan satu juta tahun lagi aku akan melancarkan serangan penuh dariku, dan seluruh dimensi akan tunduk padaku.

Itulah, rencana spesial ku.

Isekai Seikatsu: The Hallowed WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang