PART 2

8.7K 484 11
                                    

"Tae?" Jungkook hanya bisa menghela nafasnya berat saat tak mendapati Taehyung di dalam kamar mandi itu.

"Tae? Kau dimana?" Panggil Jungkook lagi. Namun yang dipanggil tetap tak menunjukkan batang hidungnya.

Jungkook pun berjalan kembali ke arah tempat tidurnya. Ia sudah tidak bisa berjalan terlalu lama lagi. Rasa sakit itu semakin terasa saat ia memaksakan dirinya untuk terus bergerak. Dan mata Jungkook menangkap sesuatu. Ada secarik kertas di meja nakas di tempat tidurnya. Jungkook pun mengambil kertas itu dan membaca isi tulisan di sana.

'Aku sudah mengikuti apa keinginanmu, bukan? Dan sekarang aku minta kau jangan pernah mengganggu hidupku lagi. Selamat tinggal. Taehyung.'

Jungkook merasa matanya memanas. Air mata tanpa sadar menetes dari pelupuk matanya. Sakit hati melihat apa yang tertulis di kertas itu. Namun ia sadar. Semua ini memang keinginannya dan Taehyung tidak pernah menginginkannya. Apa yang terjadi semalam berasal dari dirinya dan ia tidak bisa menyalahkan Taehyung. Semua salah dirinya dan sekarang yang harus ia lakukan adalah mengikuti apa yang diminta oleh Taehyung. Jangan mengganggunya. Karena Taehyung saja sudah menuruti permintaan dirinya. Ia tidak mau menjadi gadis egois lagi. Ia harus menyerah dan menepati janjinya. Semoga dengan cara ini ia bisa membuat Taehyung dan dirinya bahagia. Ya, semoga saja.

SKIP

Seorang gadis cantik sedang berdiri di bawah sebuah pohon sakura di dekat gerbang universitasnya. Ia terlihat seperti sedang menunggu seseorang dan wajahnya tak pernah lepas dari senyuman. Tak lama sebuah motor besar berjalan memasuki gerbang universitas itu. Wajah gadis cantik itu semakin terlihat bahagia. Ia melambaikam tangannya ke arah seorang pemuda yang mengendarai motor besar itu.

"Chagiya..." gadis cantik itu merangkul lengan sang pemuda saat pemuda itu berhenti tepat di depannya.

"Pagi, chagi. Sudah lama menungguku?" Tanya pemuda berambut orange itu.

"Aniya. Oh ya aku memasakkan sesuatu untukmu. Kau harus memakannya, ne?" Ujar gadis itu sambil memberikan kotak bekal yang di pegangnya.

"Hmm pasti aku memakannya. Aku kan tidak ingin membuat Jinnieku marah karena aku tidak mau memakan masakanmu." Ujar sang pemuda lalu mencubit pelan pipi gadis yang memerah itu.

"Gomawo, Tae-ah... Saranghae..."

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang melihat mereka dengan tatapan sedih. Orang itu lalu pergi meninggalkan tempat itu dengan perasaan sakit hati. Air matanya pun sudah tak bisa ia bendung lagi. Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa sekarang. Yang ia bisa lakukan hanya menangis dan mencoba untuk tegar.

SKIP

Jungkook sedikit berlari saat baru saja tiba di universitasnya. Ia terlambat hari ini karenanya ia langsung berlari menuju kelas. Ia tidak ingin mendapat hukuman karena keterlambatannya. Karena terlalu terburu-buru, ia jadi tidak menyadari ada seseorang yang berjalan berlawanan arah dengannya sambil membawa beberapa buku.

Bukk

"Auu appo..." Jungkook jatuh tersungkur dengan lutut yang membentur aspal. Rasa perih dapat ia rasakan saat kulitnya bergesekan dengan aspal keras.

"Ahh joseonghamnida... Joseonghamnida... Gwenchana?" Tanya seorang gadis bermaksud membantu Jungkook untuk berdiri.

"Ne, nan gwenchana... Kamsahamnida..." balas Jungkook sungkan.

"Maaf aku jalan tidak lihat-lihat hingga membuatmu terjatuh seperti ini." Ujar gadis berambut cokelat panjang itu.

"Aniyo, ini salahku yang berlari dan tidak melihatmu, maaf..." Jungkook memberikan kembali tumpukan buku gadis yang terjatuh.

MINE IS YOURS (VKOOK GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang