Part 13

3.7K 269 7
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.

"T-Tae... Se-semua itu... Bo-bohong, kan?" Tanya Jungkook dengan susah payah menahan rasa sakit di dadanya dan juga rasa keterkejutannya pada Taehyung.

"Semua itu... Benar, Kook." Jawab Taehyung membuat Jungkook merasa kepalanya seperti terhantam ribuan kilo besi.

"Tae? Kau ti-tidak serius, kan? Semuanya tidak benar, kan?" Ujar Jungkook penuh harap.

"Tidak, Kook. Semuanya memang benar. Aku sama sekali tidak bercanda..." Jawab Taehyung lagi dengan penuh keyakinan. Jungkook hanya terdiam karena ia masih sangat terkejut.

"Biar aku jelaskan semuanya." Ujar Taehyung di barengi dengan helaan nafas.

"Saat itu kau memang benar. Sedang. Mengandung anakku. Darah dagingku. Dan aku yang bodoh ini..." Ujar Taehyung dengan terbata-bata.

"Jelaskan semuanya dengan jelas, Tae. Semuanya!" Ujar Jungkook di selingi air mata yang kembali meluncur dari pelupuk matanya.

Taehyung pun menjelaskan semua yang telah terjadi pada Jungkook tanpa melebih-lebihkan atau mengurangi fakta yang ada. Ia ingin Jungkook tau semuanya. Ia sudah tidak bisa lagi menyembunyikan semuanya lebih lama lagi meski ia tahu apa resiko yang di tanggungnya nanti. Ia sudah harus ikhlas jika Jungkook tiba-tiba akan meninggalkannya kembali. Ia pasrah jika Jungkook akan kecewa dan marah padanya. Ia sudah benar-benar pasrah akan apa yang dialaminya nanti.

Setiap perkataan, penjelasan yang dikeluarkan oleh Taehyung benar-benar di dengarkan oleh Jungkook dan membuat hatinya merasa semakin sakit dan sesak. Ia kembali membayangkan semua yang pernah terjadi padanya yang sempat bahkan sampai sekarang ia tidak ingat. Jungkook merasa kepalanya semakin lama semakin terasa sakit saat membayangkan semua hal itu. Kepalanya terasa berputar-putar mengingat-ingat apa yang pernah terjadi padanya.

"Dan karena kecelakaan yang menimpamu, aegi kita jadi..."

"Cukup, Tae! Cukup! Akhhh..." Keluh Jungkook sambil memegangi kepalanya yang terasa semakin sakit. Seluruh bayangan kejadian yang diceritakan Taehyung satu persatu mulai bermunculan di kepalanya.

"Kook? Kau baik-baik saja? Kookie?" Tanya Taehyung panik karena Jungkook yang terus memegangi kepalanya dan terus mengerang sakit.

"Akhhh kepalaku... Akhhh..." Keluh Jungkook dan mencoba untuk bangkit dari duduknya.

"Kook? Apa yang mau kau lakukan? Kookie?" Tanya Taehyung dan menahan Jungkook untuk pergi. Ia begitu khawatir dengan keadaan Jungkook sekarang. Wajah Jungkook terlihat sangat pucat dan banyak keringat yang mulai bercucuran juga.

"Lepaskan, Tae! Lepaskan!" Jungkook menepis tangan Taehyung yang mencoba menahannya untuk pergi.

"Tapi Kook..."

"Aku bilang lepaskan!" Bentak Jungkook dan berjalan keluar dari kamar Taehyung.

Jungkook berjalan sempoyongan dan sesekali masih mengeluhkan sakit di kepalanya yang tak kunjung mereda. Namun kakinya mencoba untuk terus berjalan. Ia ingin pulang segera. Ia sudah tidak ingin berlama-lama di dalam rumah Taehyung apalagi di kamar Taehyung bahkan ia tidak ingin melihat wajah Taehyung dulu untuk sekarang ini.

Jungkook terus berjalan melewati jalanan kompleks yang semakin ramai. Hari sudah semakin siang dan matahari pun sudah terik memancarkan sinarnya. Tapi Jungkook tidak terlalu perduli. Ia masih tetap melanjutkan perjalanannya untuk kembali ke rumah. Tanpa Jungkook sadari, Taehyung masih setia mengikutinya. Ia sangat khawatir dan tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk pada Jungkook.

"KOOKIE!" Teriak Taehyung saat melihat Jungkook yang sudah tidak sadarkan diri.

Taehyung berlari mendekati tubuh Jungkook dan segera menggendongnya. Taehyung mempercepat langkahnya untuk sampai di rumah Jungkook. Beruntung jarak ke rumah Jungkook tidak terlalu jauh dari tempat dimana Jungkook pingsan tadi.

MINE IS YOURS (VKOOK GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang