Viny dan Acha sedang berada di lift dari hotel. Saat ini, mereka ingin pergi menuju Capital Tower level 9 untuk melakukan meet and greet film yang dibintangi oleh Viny. Meskipun Viny telah mempromosikan filmnya, tapi antusiasme masyarakat Singapura terhadap film yang dibintangi Viny membuatnya semangat untuk lebih gencar mempromosikan filmnya yang masih dalam tahap produksi.
"Setelah ini, jadwal gue apa lagi, Cha?" Tanya Viny seraya memainkan ponselnya.
Acha melihat tabletnya, "Setelah promosi film dan meet and greet, lo ada pemotretan."
Viny mengangguk, "Pemotretan untuk majalah fashion week itu kan?"
"Yup! Dan lo harus dandan secantik mungkin." Jawab Acha diiringi anggukan kepalanya.
Viny terkekeh tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel, "Ga usah dandan juga gue udah cantik kale."
"Dih! Pede amat lo!" Acha memutar malas bola matanya, "Mbak Yona ae bilang lo jelek kalo ga dandan."
"Ga usah dengerin Mbak Yona. Sirik dia itu."
TING!
Pintu lift terbuka bersamaan dengan Viny dan Acha yang keluar dari sana. Viny menyimpan kembali ponselnya. Senyumnya mengembang saat tidak sengaja, pandangannya bertemu dengan dua sosok gadis yang telah dikenalnya. Siapa lagi kalau bukan Shani dan Natalia. Dia merasa gemas dengan Shani yang berdiri terpaku melihat ke arahnya.
"Liatin apa sih? Sampe senyum-senyum gitu?" Tanya Acha seraya menyenggol lengan Viny.
Viny tersentak dan mengalihkan perhatiannya kembali ke depan seraya menggeleng, "Ga liatin apa-apa gue."
Acha kembali memutar malas bola matanya, "Ya, terserah lo deh Vin."
Viny tertawa pelan seraya menarik tangan Acha untuk segera keluar dari hotel.
***
"KYAAAAAA!!!!" Teriakan itu berasal dari Shani dan Natalia.
Ya, mereka sekarang sedang berada di kamar mereka. Dan kini, kedua gadis tersebut sedang meloncat senang di atas ranjang hotel karena mereka baru saja melihat artis idola mereka.
"Gue ga nyangka kak Viny juga nyewa hotel ini." Ucap Shani antusias.
"Iya, Shan." Natalia menjeda kalimatnya, "Eh tapi sumpah, gue ga sengaja nyewa nih hotel."
Shani terkekeh, kemudian menepuk pelan pundak Natalia, "Santai, Nat. Gue malah seneng lo nyewa nih hotel."
Keduanya tertawa setelah Shani berucap demikian. Puas meloncat-loncat di atas ranjang, Shani dan Natalia pun berhenti, lalu membaringkan tubuh mereka ke ranjang. Keduanya tersenyum lebar tak menyangka bisa satu hotel bersama artis idola mereka. Terutama Shani. Sedari tadi, dia berusaha meredakan degup jantungnya.
"Shan,"
"Hmm?"
"Laper ga?"
Shani mengangguk, "Lo mau pesen makanan?"
"Iya, lo mau apa? Biar gue pesenin."
Shani bangun dari posisi tidurnya dan meraih buku menu yang ada di nakas samping ranjang. Dia membuka buku menu tersebut dan melihat-lihat makanan apa yang hendak dipesannya.
"Gue pesen dimsum aja deh, Nat. Sama Leng Hong Kien." Ucap Shani setelah menentukan pesanannya.
Natalia mengangguk, kemudian dia merebut buku menu dari tangan Shani. Setelah melihat cukup lama, Natalia pun memutuskan untuk memesan, "Gue pesen Fried rice with Prawn and egg aja deh."