02

1.7K 149 5
                                        

Keesokan harinya, Viny telah terbangun dari mimpi indahnya. Dia mengucek sebentar matanya lalu berjalan keluar kamarnya menuju dapur.

"Pagi!" Sapaan tersebut langsung masuk di telinga Viny saat dia menginjakkan kakinya di dapur.

"Iya pagi." Balas Viny.

"Tumben cepet lo bangunnya. Biasanya lo yang paling kebo." Ledek Acha yang sedang membereskan perlengkapan Viny.

Viny terkekeh kemudian membuka pintu kulkasnya untuk mengambil minuman dingin buat membasahi kerongkongannya. Keningnya berkerut saat melihat botol air dinginnya menghilang dari tempatnya.

"Cha, lo liat botol air dingin gue ga?" Tanya Viny sedikit berujar.

"Botol air dingin?" Acha menghentikan kegiatannya dan melangkah mendekati Viny, "Maksud lo yang ukuran 1.5 liter itu?"

Viny mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya pada kulkas, "Iya! Perasaan kemarin gue tarok disini deh."

Acha terkekeh pelan. Sebenarnya, Achalah yang menyembunyikan atau lebih tepatnya membuang semua botol air dingin milik Viny. Bukan tanpa sebab. Karena Viny sering sakit jika minum air dingin.

"Oh, yang lo tarok di laci atas itu ya?" Viny kembali mengangguk, "Iya, lo tau dimana?"

"Udah gue buang." Jawab Acha.

Mendengar jawaban Acha, Viny pun terkejut dan sontak kepalanya terbentur kulkas. Setelah kepalanya berhasil keluar, Viny pun menatap Acha dengan tatapan terkejutnya, "Kok lo buang sih?! Kan lo tau gue mau minum!"

Acha memutar malas bola matanya, "Ingat perintah dokter! Lo udah dilarang masih juga minum!"

Viny mendengus pasrah saat mendengar ucapan balasan yang menohok dari Acha. Dan tanpa mengeluarkan sepatah kata lagi, Viny segera menghamburkan dirinya ke kamar mandi untuk bersiap.

Acha hanya mampu menggelengkan kepalanya melihat kelakuan bos sekaligus sahabatnya ini. Dia memang tidak pernah berubah dari dulu sampe sekarang.

***

Sementara itu....

Di sebuah kampus, terlihat banyak sekali mahasiswa dan mahasiswi yang berlalu lalang. Entah ada acara apa sehingga membuat seluruh mahasiswa dan mahasiswi di kampus ini begitu sibuk.

Di balik kesibukan para mahasiswa dan mahasiswi yang berlalu lalang, tampak Shani dan Natalia yang sedang mengobrol santai sembari berjalan menenteng beberapa buku di tangan mereka.

"Eh Shan, denger-denger kampus kita bakal kedatangan orang terkenal ya?" Ucap Natalia.

"Tau tuh, Nat. Gue belum megang ponsel soalnya." Jawab Shani.

"Dari kabar yang gue denger sih, kampus kita ngadain kayak seminar gitu dan bakal hadir orang-orang terkenal." Lanjut Natalia.

"Masa iya?" Shani mengerutkan keningnya, "Coba lo pegang buku-buku gue."

Tanpa menunggu ucapan balasan dari Natalia, Shani langsung meletakkan buku-bukunya di tangan Natalita.

"Woi! Elah! Nungguin gue siap dulu napa?! Main tarok-tarok aja." Gerutu Natalia.

Shani menghiraukan gerutuan Natalia. Dia segera mengecek salah satu aplikasi sosial medianya.

 Dia segera mengecek salah satu aplikasi sosial medianya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Flower of Love(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang